Breaking

Selasa, 27 Maret 2018

Empat hal tak terduga Setya Novanto terungkap di pengadilan

Baca Juga

JAKARTA -- Mantan Ketua DPR Setya Novanto tengah menjalani persidangan kasus korupsi e-KTP. Ada fakta-fakta baru yang terungkap dalam persidangan.

Sidang dalam pekan ini memasuki tahap mendengarkan saksi-saksi. Dari keterangan saksi-saksi penting itu terungkap banyak hal tentang manuver Setya Novanto agar lolos dari jeratan KPK.

Apa saja manuver Setya Novanto, berikut daftarnya:

Tak ada luka benjol

Luka benjol yang diderita oleh Setya Novanto ini pernah menjadi heboh. Novanto awalnya mengaku mengalami luka memar sampai benjol di kepala akibat kecelakaan mobil yang ditumpangi.

Namun dalam persidangan terungkap, tak ada luka benjol seperti bakpau. Nan Triatna Supervisor bidang keperawatan Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Nana Triatna menjelaskan, dak ada luka ataupun benjol di kepala Setya Novanto usai mengalami kecelakaan. "Kalau sekitaran sini enggak keliatan. Enggak ada (tidak ada luka dan benjol)," ujar Nana.

Dirawat dokter spesialis ginjal

Ini lebih aneh lagi. Setya Novanto yang mengaku mengalami kecelakaan dan mengalami luka memar malah dirawat oleh dokter spesial ginjal. Hal itu terungkap oleh kesaksian dokter Alia saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

Diketahui, Bimanesh Sutarjo adalah dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi. Bimanesh sudah didakwa telah merekayasa agar Novanto dapat dirawat di Rumah Sakit Medika Permata Hijau.

Kembalikan uang Rp5 miliar

Ada hal menarik lainnya dalam persidangan Setya Novanto. Setelah ditangkap KPK, Novanto ternyata mengembalikan uang Rp5 miliar pada KPK. Untuk apa uang itu dikembalikan?

"Yang jelas partisipasi beliau mengembalikan uang Rp5 miliar itu sebagai bentuk perbuatannya. Dan mau bekerja sama dengan penegak hukum," kata Kuasa hukum terdakwa kasus korupsi proyek e-KTP Setya Novanto, Firman Wijaya.

Minta diagnosa kecelakaan mobil

Dalam persidangan juga terungkap bagaimana proses dirawatnya Setya Novanto pascakecelakaan.Ternyata Fredrich Yunadi meminta perawat rumah sakit membuat diagnosis Novanto akibat kecelakaan mobil. Para perawat yang ada dalam rumah sakit Medika Permata Hijau sempat heran.

Namun, Apri Sudrajat sebagai perawat rumah sakit menolak permintaan Fredrich Yunadi. Sebab perawat tidak bisa membuat surat pengantar IGD, kecuali dokter. "Perawat tidak bisa buat itu cuma dokter aja yang bisa," ujarnya.

(mdk/rki)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar