Breaking

Selasa, 04 September 2018

PWNU Jatim: Kami Takkan Biarkan Indonesia Dipimpin Islam Garis Keras

Baca Juga

Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar.
SURABAYA -- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur tidak akan membiarkan kepemimpinan Indonesia jatuh pada orang-orang Islam yang beraliran garis keras.

Untuk itu, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar mengatakan majunya KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres pendamping Jokowi tak lain merupakan amanat kader NU dalam menjaga Islam moderat dan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah. 

"Jadi beliau mau karena untuk menjaga keutuhan daripada ribut-ribut. Lalu beliau mengatakan juga amanat kepada kader NU itu menjaga ajaran Islam Ahlussunnah yang moderat dan menjaga keutuhan NKRI," ujar Kiai Marzuki saat ditemui detikcom di Kantor PWNU Jatim Jalan Masjid Al-Akbar Surabaya, Senin3 September 2018 malam.

Kiai Marzuki juga mengatakan jangan sampai ada pemikiran bodoh yang menganggap majunya Kiai Ma'ruf tak sesuai khittah atau alasan lain sementara membiarkan negara dikuasai aliran garis keras. 

"Sangat bodoh sekali jika ada orang yang berbeda alasan khittah atau alasan apa, lalu membiarkan negara dikuasai oleh aliran keras atau membiarkan negara dikuasai, didanai asing atau negara dikuasai oleh kelompok Islam yang menentang Ahlussunnah Wal Jamaah, atau membiarkan negara dipimpin oleh orang yang mengancam keutuhan bangsa," katanya. 

Kiai Marzuki juga mengatakan meski NU secara organisasi tidak terlibat politik praktis, namun hingga saat ini para kiai turut mengawasi dan membaca gelagat politik di Indonesia, termasuk mengawasi siapapun yang dikhawatirkan bisa mengancam Islam moderat. 

"Sampai ini kiai-kiai akan membaca ada gelagat, ada indikasi, entah orangnya atau pendukungnya atau penyandang dananya, dikhawatirkan bisa mengancam Islam moderat, bisa mengancam Islam Ahlussunnah Wal Jamaah atau sedikit mengancam NKRI, atau makin dekat dengan gerakan asing," paparnya.

Melihat hal ini, jika ada kader NU yang mendapat amanah untuk menjaga NKRI, maka yang bersangkutan harus mau berperan di sektor apapun. Bagi Kiai Marzuki, hal ini bukanlah suatu ambisi politik, namun misi untuk menjaga Ahlussunnah wal Jamaah. 

"Jika ada dari kader NU yang mendapat amanah menjaga NKRI dan menjaga Islam moderat harus mau berperan di sektor apapun, harus mau berperan di tingkat apapun. Ini bukan ambisi politik pribadi, tapi memang panggilan misi yang dibawa NU menjaga Ahlussunnah dan NKRI," pungkasnya. 


(mrm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar