
JAKARTA, BijakNews.com -- Habib Bahar bin Smith mengancam Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena merasa kasus dugaan penganiayaan yang menjerat dirinya tidak adil. TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyebut Bahar bukanlah tokoh agama yang patut diikuti.
Baca Juga
- Buka Bimtek Fraksi Demokrat, AHY: Menangkan Pileg 2024
- AHY: Mengabaikan Perubahan Iklim, Berarti Mengabaikan Generasi Muda dan Anak Cucu Kita
- MK Putuskan Sistem Pemilu Tetap Terbuka, AHY: Wujud Keadilan yang Memihak Kedewasaan Demokrasi
- Gelar Rapat Pleno, AHY Sampaikan 2 Agenda Penting Mengenai Pilpres dan Pileg 2024
"Itu menunjukkan Habib Bahar bukan seorang tokoh agama yang cukup matang dan patut diikuti," kata Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, kepada wartawan, Kamis, 14 Maret 2019.
Menurut Karding, Bahar telah memberikan contoh buruk karena seolah ingin balas dendam ke Jokowi. Padahal, lanjut dia, Jokowi tidak terkait dengan kasus penganiayaan Bahar.
"Orang tidak dibenarkan memiliki dendam kepada orang lain. Apalagi orang yang dituju itu nggak ada hubungannya dengan masalah dia. Dia dipenjara karena kelakuannya sendiri," ucap politikus PKB itu.
Dalam persidangan, Bahar sebelumnya mengancam Jokowi. Terdakwa kasus penganiayaan itu menilai kasus yang saat ini dialaminya tidak adil.
"Sampaikan ke Jokowi, tunggu saya keluar!" ucap Bahar sambil berjalan setelah mendengarkan tanggapan jaksa atas eksepsinya di Gedung Arsip dam Perpustakaan, Jalan Seram, Kota Bandung, hari ini.
"Tunggu saya keluar dan rasakan pedasnya lidah saya," lanjut dia.
(Source: detik.com)
Menurut Karding, Bahar telah memberikan contoh buruk karena seolah ingin balas dendam ke Jokowi. Padahal, lanjut dia, Jokowi tidak terkait dengan kasus penganiayaan Bahar.
"Orang tidak dibenarkan memiliki dendam kepada orang lain. Apalagi orang yang dituju itu nggak ada hubungannya dengan masalah dia. Dia dipenjara karena kelakuannya sendiri," ucap politikus PKB itu.
Dalam persidangan, Bahar sebelumnya mengancam Jokowi. Terdakwa kasus penganiayaan itu menilai kasus yang saat ini dialaminya tidak adil.
"Sampaikan ke Jokowi, tunggu saya keluar!" ucap Bahar sambil berjalan setelah mendengarkan tanggapan jaksa atas eksepsinya di Gedung Arsip dam Perpustakaan, Jalan Seram, Kota Bandung, hari ini.
"Tunggu saya keluar dan rasakan pedasnya lidah saya," lanjut dia.
(Source: detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar