Breaking

Rabu, 24 April 2019

Ditagih Janji Potong Leher oleh Partai Gerindra, La Nyalla: Enak Saja!

Baca Juga

Ditagih Janji Potong Leher oleh Partai Gerindra, La Nyalla: Enak Saja!

JAKARTA, BijakNews.com -- Pada Pilpres 2019, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin diprediksi kalah di Madura.

Pasalnya di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Madura, pasangan nomor urut 01 itu tidak memperoleh suara sama sekali.

Dilansir Gridhot.ID dari Surya.co.id, hampir di seluruh wilayah di Pamekasan Madura, pasangan Prabowo-Sandi, menang telak atas Jokowi–Ma'ruf Amin, Rabu, 17 April 2019.

Bahkan di beberapa TPS di wilayah Pamekasan Utara, pasangan Jokowi-Mar'uf Amin sama sekali tidak mendapatkan suara.

Berdasarkan form C1 yang diterima, di TPS 39, Desa Tolonto Raja, Kecamatan Pasean, pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan 166 suara, sedangkan Jokowi-Ma’ruf Amin mendapatkan nol suara.

Begitu juga di TPS 20, Desa Pangerreman, Kecamatan Batumarmar, pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan 251 suara.

Sementara pasangan Jokowi–Ma’ruf Amin , nol suara alias kosong.

Itu artinya, saksi dari Jokowi–Ma’ruf Amin pun ikut mencoblos Prabowo–Sandi.

Sedang di TPS 8, Desa Sana Laok, Kecamatan Waru, Pamekasan, pasangan Prabowo–Sandi mendapatkan 165 suara dan Jokowi–Ma’ruf, kosong alias nol suara.

Selain itu, di TPS 027, di Desa Pasanggar, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan.

Pasangan Prabowo-Sandi kembali unggul dengan mendapatkan 248 suara dan Jokowi–Ma’ruf lagi-lagi mendapat nol suara.

Sedangkan di TPS 03, Kelurahan Bugih, Kecamatan Kota, Pamekasan, tempat Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam dan istri, serta Wakil Bupati Pamekasan dan istri mencoblos, pasangan Prabowo–Sandi mendapatkan 138 suara dan pasangan Jokowi–Ma’ruf Amin hanya 29 suara.

Sementara di beberapa TPS di wilayah Sampang utara, seperti di TPS 16, Desa Lar-Lar, Kecamatan Banyuates, Sampang, pasangan Jokowi–Ma’ruf Amin kembali tidak memperoleh suara.

Pasangan Prabowo–Sandi mendapatkan 278 suara, sementara Jokowi–Ma’ruf Amin nol suara.

Sedangkan di TPS 03, Kelurahan Bugih, Kecamatan Kota, Pamekasan, tempat Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam dan istri, serta Wakil Bupati Pamekasan dan istri mencoblos, pasangan Prabowo–Sandi mendapatkan 138 suara dan pasangan Jokowi–Ma’ruf Amin hanya 29 suara.

Sementara di beberapa TPS di wilayah Sampang utara, seperti di TPS 16, Desa Lar-Lar, Kecamatan Banyuates, Sampang, pasangan Jokowi–Ma’ruf Amin kembali tidak memperoleh suara.

Pasangan Prabowo–Sandi mendapatkan 278 suara, sementara Jokowi–Ma’ruf Amin nol suara.

Di TPS 12, Kecamatan Robatal, Sampang, pasangan Prabowo–Sandi memperoleh 213 suara dan pasangan Jokowi–Ma’ruf Amin hanya 1 suara.

Pada TPS 01, Desa Astapah, Kecamatan Omben, Sampang, lagi-lagi pasangan Prabowo-Sandi unggul dari Jokowi-Ma'ruf Amin.

Pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan 187 suara dan pasangan Jokowi–Ma’ruf Amin, mendapatkan 23 suara.

Berdasarkan perhitungan suara sementara Pilpres 2019 tersebut, pasangan capres nomor urut 02 Prabowo-Sandi menang di Madura, Jawa Timur.

Perolehan suara sementara Prabowo-Sandi tampak sangat mendominasi di beberapa TPS di Madura.

Lantaran hal tersebut, Partai Gerinda menyinggung soal janji La Nyalla Mattalitti jika pasangan Prabowo-Sandi menang di Madura.

Pernyataan itu disampaikan lewat cuitan di akun resmi Twitter Partai Gerindra pada Rabu (17/4/2019).

Pada kicauan tersebut, Partai Gerindra menanggapi postingan salah satu netizen dengan akun @MegaSimartama yang menunjukkan hasil perhitungan di TPS 03 Pamekasan Madura.

"TPS 03 Pamekasan Madura, Prabowo menanggggggg," tulis @MegaSimarmata.

"Jika mayoritas suara di Madura seperti ini, apa kabar yang janji potong leher ya? Semoga saja diurungkan niatnya. #TheVictoryOfPrabowo," balas akun Twitter @Gerindra seperti dikutip Gridhot.ID, Rabu, 17 April 2019.

Hal itu dipicu lantaran, eks politikus Partai Gerindra, La Nyalla Mattalitti mengaku siap digorok lehernya jika Prabowo bisa mengalahkan Jokowi di Madura pada Pilpres 2019.

La Nyalla menyebut kemenangan Prabowo di Madura pada Pilpres 2014 lalu karena masyarakat termakan isu bohong yang menyatakan Jokowi bagian dari PKI.

"Potong leher saya kalau Prabowo menang di Madura."

"Sebab dulu Prabowo menang karena orang percaya bilang Pak Jokowi PKI."

"Begitu ini dibuka bahwa itu tidak benar sama sekali, akan kebalik,” kata La Nyalla di Jalan Situbondo 12, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/12/2018) dikutip Gridhot.ID dari Tribunnews.com.

Sementara, bendahara DPC Partai Gerindra Cabang Pamekasan, Khairul Kalam pun turut menyinggung janji La Nyalla yang bertaruh perolehan suara Pilpres 2019.

"Terkait pernyataan La Nyalla Mattalitti yang ingin potong leher kalau Prabowo-Sandi bisa menang di Madura sekarang ingin kami tagih," kata Khairul Kalam kepada Tribun Madura, Jumat, 19 April 2019.

Kendati demikian, La Nyalla menyebut jika Khairil Kalam tidak memiliki kepentingan untuk menagih janjinya lantaran janji tersebut ia lontarkan untuk kader-kader dan anggotanya.

"Itu untuk intern kader saya yang di Madura, saya ngomong itu supaya memecut anggota saya agar bekerja keras untuk 01," kata La Nyalla kepada Tribun Jatim, Sabtu, 20 April 2019.

Lantaran Khairul Kalam bukan termasuk kadernya, maka La Nyalla merasa dia tidak punya hak untuk menagih janjinya.

"Kalau kemarin yang menang 01 bagaimana? Yang mau saya potong lehernya siapa, enak saja," ujar La Nyalla.

La Nyalla pun yakin jika para kadernya telah berjuang keras untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin di Madura.

"Perkara yang menang 02, ya itu kehendak Allah, mau apa kita," tandasnya.

"Saya juga tidak bisa kalau Madura kalah, terus dibilang menang, ya tidak mungkin. Sama seperti sekarang 01 menang tapi 02 ngotot dilantik, kan lucu, jadi jangan memaksakan kehendak," imbuhnya.

(Source: grid.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar