Breaking

Sabtu, 25 April 2020

Kim Jong Un Pemimpin Korea Utara Dikabarkan Mati Otak Setelah Jalani Operasi Jantung

Baca Juga


BIJAKNEWS.COM -- PemimpinKorea Utara,Kim Jong Undikabarkan sakit parah.

SakitnyaKim Jong Unini diduga disebabkan setelah dirinya melakukan operasi jantung.

PresidenKorea Utaraini disebut berada dalam kondisi kritis usai melakukan operasi.

Daily NK, media yang dikelola oleh pembelot Korea Utara, melaporkan bahwa Kim Jong Un melakukan prosedur operasi kardiovaskular.

Dia disebut tengah melakukan proses pemulihan di sebuah vila yang berlokasi di kawasan Hyangsan County, swetelah disebut operasi pada 12 April.

"Perokok berat, obesitas, dan kelelahan menjadi faktor mengapa Kim langsung menjalani operasi jantung," ulas Daily NK yang mengutip sumber.

Bahkan, melansir Dailystar,Kim Jong Undisebut mengalami koma dan mati otak.

Dalam tweet yang dihapus sejak itu, reporter NBC Katy Tur menulis:"PemimpinKorea UtaraKim Jong Unmati otak, menurut dua pejabat AS."

"Dia baru-baru ini menjalani operasi jantung dan mengalami koma, menurut seorang pejabat AS saat ini dan seorang mantan pejabat AS."

PresidenDonald Trumppun disebut telah mengetahui kabar tentang kondisi kesehatanKim Jong Un.

Menurut laporan, pemerintahan Presiden Donald Trump menerima informasi bahwa Kim Jong Un menjalani operasi pekan lalu dan percaya jika dia masih hidup, kesehatannya buruk.


Mendengar hal tersebut, Presiden Amerika Serikat (AS)Donald Trumpmendoakan pemimpinKorea UtaraKim Jong Unagar lekas sembuh pada Selasa (21/4/2020).

Namun tidak banyak berkomentar tentang kondisi kesehatanKim Jong Unyang disebut kritis.

"Saya harap dia segera sembuh," ungkap Trump kepada reporter Gedung Putih seraya membahas hubungan baik yang selama ini dia jalin dengan pemimpin Korea Utara itu.

"Saya hanya berharap dia baik-baik saja," imbuh Trump dengan menekankan dia mungkin akan mencari tahu langsung kondisi Kim.

Sementara itu, diketahuiKim Jong Unterakhir kali terlihat dalam foto di depan umum sekitar 10 hari lalu, yaitu pada 11 April.

Lamanya pemimpin diktator ini tidak muncul di depan umum pun semakin memicu desas-desus bahwa kesehatanKim Jong Unmungkin dalam 'bahaya besar'.

Kim Jong Un tampil terakhir kali saat mengambil bagian dalam pertemuan Biro Politik Komite Sentral Partai Buruh Korea.

Setelahnya, ia tidak pernah terlihat di acara penting nasional, bahkan pada sebuah acara yang diadakan untuk mengenang sang kakek, Kim Il-sung.

Baru-baru ini, saudara perempuannya, Kim Yo-jong, 31, menggantikan Kim Jong Un, yang kemudian menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang betapa gawatnya kesehatannya.

Seorang reporter Gedung Putih untuk tweet Bloomberg:

"KJU (Kim Jong Un) belum terlihat di acara-acara penting dalam beberapa hari terakhir."

"Tidak jelas bagi para pejabat AS apakah dia hidup atau mati. (CNN 1 melaporkan kondisinya sangat parah.)"

"Pejabat administrasi Trump sedang mencari siapa yang akan berada di garis suksesi jikaKim Jong Unmeninggal atau sudah mati, saya diberitahu."

Lain lagi politisi Amerika Ted Lieu yang membuat cuitan tentang siapa yang akan memegang kekuasaanKorea UtarajikaKim Jong Unmeninggal.

"Korea Utara tidak memiliki garis suksesi resmi."

"JikaKim Jong Unmeninggal, kemungkinan akan ada perebutan kekuasaan segera & intens."

"Sejarah juga mengajarkan kita bahwa negara totaliter tidak berakhir jika pemimpinnya mati. Tapi itu bisa memberikan peluang untuk perubahan."

Namun di saat rumor buruknya kondisi kesehatanKim Jong Un, pemerintah negara tetanggaKorea Utara, Korea Selatan, membuat pengumuman yang membantahnya.

PemerintahKorea Utaramengumumkan bahwa PresidenKorea Utara,Kim Jong Un, tidak dalam bahaya besar.


(Intisari/Khaerunisa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar