Baca Juga

BIJAKNEWS.COM -- Peristiwa kerusuhan Wamena, Papua pada tahun 2019 lalu menjadi salah satu lembaran hitam perjalanan bangsa indonesia yang menyisakan duka mendalam. Pasca-rusuh di Wamena, Papua, yang mengakibatkan lebih dari 32 orang tewas, termasuk 9 warga Minang, membuat Pemerintah Provinsi Sumatera Barat khawatir. Tak ingin kejadian itu terulang dan menimpa warga Minang lainnya di sana, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit langsung terbang ke Provinsi Kepala Burung itu Jumat (27/9/2019).
"Kita
 ingin memastikan kondisi dan situasi masyarakat kita yang di sana. Biar
 jelas berapa jumlahnya, dan seperti apa keadaannya," kata Nasrul Abit 
seperti dikutip dari Gatra.com, Jumat (27/9) di Padang.
Berdasarkan
 penjelasan mantan Bupati Pesisir Selatan itu, rombongannya  berangkat 
pada pukul 21.00 WIB malam tadi. Keberangkatannya ke Papua atas perintah
 Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno untuk mengetahui kondisi warga Sumbar 
di sana.
"Kita
 berangkat dengan Kesbangpol, Dinsos Sumbar, Biro Bintal, serta Biro 
Pembangunan dan Kerjasama Rantau dari Padang ke Jakarta, lanjut ke 
Makassar, Timika, dan turun Jayapura. Jam 11.00 WIT besok akan sampai di
 situ. Jika memungkinkan, kita ke Wamena," jelas Nasrul.
Kepala
 Biro Humas Pemprov Sumbar, Jasmanrizal membenarkan, bahwa Wakil 
Gubernur Nasrul Abit berangkat ke Jayapura. Keberangkatan itu, untuk 
melihat dan mengetahui jumlah warga Sumbar yang ada di Papua.
"Biar
 kita tahu jumlahnya, berapa warga kita di sana, dan berapa pula jumlah 
yang ingin pulang ke Sumbar, pascakerusuhan kemarin, terang Jasman.
Ia
 menambahkan, rombongan Pemprov Sumbar itu akan mendarat di Jayapura, 
sekaligus akan rapat dengan unsur pemerintah daerah setempat. Namun jika
 kondisi dan situasi memungkinkan, Nasrul Abit dan rombongan akan 
langsung datang ke Wamena.
"Kalau
 memungkinkan, Pak Nasrul Abit akan mendarat di Wamena, sebab masuk ke 
daerah itu sangat sulit. Hanya pesawat hercules yang bisa, dan akses 
internet kabarnya di sana juga terputus," tuturnya.
Pemprov
 Sumbar memutuskan langsung berangkat ke Papua ini, terkait adanya 
sembilan orang masyarakat Minang yang menjadi korban kerusuhan di daerah
 penghasil minyak tersebut. Semua korban sudah dikebumikan di kampung 
halaman Pesisir Selatan.
Saat
 ini diperkirakan di Wamena ada sekitar 900 jiwa warga asal Sumatera 
Barat. Pada umumnya mereka bekerja sebagai pedagang dan hanya bisa 
dihitung jari saja yang bekerja di sektor formal seperti PNS, anggota 
TNI maupun polisi. 
Dalam
 kerusuhan pada 2019 lalu itu banyak rumah warga asal Sumbar yang 
dibakar. Dan kini hampir keseluruhan warga Minang mengungsi ke barak 
militer dan markas polisi setempat bersama pengungsi dari etnis lainnya.
 Sebagian besar warga Minang perantauan itu meminta bantuan Pemprov 
Sumbar untuk difasilitasi kembali ke kampung halamannya.  



















































Tidak ada komentar:
Posting Komentar