Breaking

Jumat, 08 Mei 2020

Cerita Wagub Sumbar Terbang ke Papua Pastikan Nasib Warga Minang Pasca-Rusuh Wamena

Baca Juga


BIJAKNEWS.COM -- Peristiwa kerusuhan Wamena, Papua pada tahun 2019 lalu menjadi salah satu lembaran hitam perjalanan bangsa indonesia yang menyisakan duka mendalam. Pasca-rusuh di  Wamena, Papua, yang mengakibatkan lebih dari 32 orang tewas, termasuk 9 warga Minang, membuat Pemerintah Provinsi Sumatera Barat khawatir. Tak ingin kejadian itu terulang dan menimpa warga Minang lainnya di sana, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit langsung terbang ke Provinsi Kepala Burung itu Jumat (27/9/2019).

"Kita ingin memastikan kondisi dan situasi masyarakat kita yang di sana. Biar jelas berapa jumlahnya, dan seperti apa keadaannya," kata Nasrul Abit seperti dikutip dari Gatra.com, Jumat (27/9) di Padang.

Berdasarkan penjelasan mantan Bupati Pesisir Selatan itu, rombongannya  berangkat pada pukul 21.00 WIB malam tadi. Keberangkatannya ke Papua atas perintah Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno untuk mengetahui kondisi warga Sumbar di sana.

"Kita berangkat dengan Kesbangpol, Dinsos Sumbar, Biro Bintal, serta Biro Pembangunan dan Kerjasama Rantau dari Padang ke Jakarta, lanjut ke Makassar, Timika, dan turun Jayapura. Jam 11.00 WIT besok akan sampai di situ. Jika memungkinkan, kita ke Wamena," jelas Nasrul.

Kepala Biro Humas Pemprov Sumbar, Jasmanrizal membenarkan, bahwa Wakil Gubernur Nasrul Abit berangkat ke Jayapura. Keberangkatan itu, untuk melihat dan mengetahui jumlah warga Sumbar yang ada di Papua.

"Biar kita tahu jumlahnya, berapa warga kita di sana, dan berapa pula jumlah yang ingin pulang ke Sumbar, pascakerusuhan kemarin, terang Jasman.

Ia menambahkan, rombongan Pemprov Sumbar itu akan mendarat di Jayapura, sekaligus akan rapat dengan unsur pemerintah daerah setempat. Namun jika kondisi dan situasi memungkinkan, Nasrul Abit dan rombongan akan langsung datang ke Wamena.

"Kalau memungkinkan, Pak Nasrul Abit akan mendarat di Wamena, sebab masuk ke daerah itu sangat sulit. Hanya pesawat hercules yang bisa, dan akses internet kabarnya di sana juga terputus," tuturnya.

Pemprov Sumbar memutuskan langsung berangkat ke Papua ini, terkait adanya sembilan orang masyarakat Minang yang menjadi korban kerusuhan di daerah penghasil minyak tersebut. Semua korban sudah dikebumikan di kampung halaman Pesisir Selatan.

Saat ini diperkirakan di Wamena ada sekitar 900 jiwa warga asal Sumatera Barat. Pada umumnya mereka bekerja sebagai pedagang dan hanya bisa dihitung jari saja yang bekerja di sektor formal seperti PNS, anggota TNI maupun polisi. 

Dalam kerusuhan pada 2019 lalu itu banyak rumah warga asal Sumbar yang dibakar. Dan kini hampir keseluruhan warga Minang mengungsi ke barak militer dan markas polisi setempat bersama pengungsi dari etnis lainnya. Sebagian besar warga Minang perantauan itu meminta bantuan Pemprov Sumbar untuk difasilitasi kembali ke kampung halamannya.  
 
 
hms-sumbar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar