Breaking

Sabtu, 13 Juni 2020

Kakanwil Akan Usulkan Menulis Sebagai Syarat Menjadi Kepala Madrasah

Baca Juga

Kakanwil Akan Usulkan Menulis Sebagai Syarat Menjadi Kepala Madrasah

BIJAKNEWS.COM -- Terus menggeliat Media Guru Indonesia meluncurkan produk baru yaitu Majalah Literasi Indonesia yang hari ini resmi dilaunching secara virtual menggunakan Zoom meeting Jumat (12/06).

Pemimpin Umum Media Guru Indonesia, CEO Gurusiana Mohammad Ihsan yang memimpin Kegiatan tersebut meapresiasi antusias peserta yang ingin mengikuti Webinar Peluncuran Majalah Literasi Indonesia dimana mencapai 500 pendaftar, namun Kapasitas peserta hanya 300 maka selebihnya bisa menyaksikan di youtube secara live streaming dengan link http://www.youtube.com/watch?v=eSUkIwEvvYg.

“Melihat antusias ini kami dari Media Guru Indonesia berharap semakin banyak orang menonton dan mengikuti kegiatan ini maka semakin banyak yang berminat bergabung dengan media guru indonesia dan Majalah Literasi Indonesia,” ujar Ihsan.

Ditambahkannya, “awalnya Media guru juga merupakan Majalah dengan nama Majalah Mediaguru.id, namun karena peminat  Majalah Media Guru Indonesia tidak hanya dari kalangan guru saja maka akhirnya kami putuskan untuk melahirkan Produk baru yaitu Majalah Literasi Indonesia dimana peserta nya dari seluruh kalangan walaupun guru tetap mendominasi, Dan hari ini resmi dilaksanakan launching majalah literasi dari Media guru Nasional secara virtual.”

Lebih lanjut, “Jumlah penulis di Sumatera Barat mencapai 61.332 dan menduduki peringkat 4 dengan jumlah penulis 6.811 dari 78.791 guru mencapai persentase 8,65%, dimana itu merupakan persentase tertinggi, hal ini membuat saya yakin sumatera Barat akan bisa naik menjadi peringkat pertama,” ujar nya penuh keyakinan.

“Terakhir, terkait Majalah Literasi ini nanti  akan di terbitkan 2 kali dalam sebulan, dimana majalah ini akan dibuat dan akan kami kirimkan kepada seluruh peserta dan diharapkan peserta juga membanggikan linknya sehingga bisa di unduh secara gratis,” ujar nya menyudahi.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama H. Hendri yang bertindak sebagai key note speaker memaparkan, “Ada 6 langkah untuk menggerakkan literasi di sumatera barat yang menggunakan pola MTS (Masif, Terstruktur, dan Sistematis) yaitu : 1. memilih dan Me SK kan Pengurus KPPL Sumatera Brat, 2. Mendorong dan menggerakkan anggota KPPL Sumatera Barat dan Kakak Kemenag se Sumatera Barat untuk menggerakkan masyarakat sumbar dalam gerakan literasi, 3. Memotivasi pembentukan kppl kab/kota se sumatera barat, sudah di bentuk dan sudah di evaluasi, 4. Memberikan penghargaan kepada kakan kemenag Kab/ Kota yang perhatian penuh kepada literasi dan kepada KPPL Kab/ Kota yang sangat aktif, ternyata dengan evaluasi dan penghargaan ini semakin memacu semangat para anggota KPL untuk menulis, 5. menggerakkan dibuatnya Pojok Literasi, 6. Berikan reword kepada penulis buku dan alumni KPPL (bisa bertatap mungka langsung dengan Kakanwil tanpa protokol yang ketat, menikmati kopi bersama kakanwil, foto bersama kakanwil).

“Kemajuan bangsa tergantung peradaban, peradaban akan muncul karena literasi, untuk bangsa yang 
maju butuh literasi makanya saya jadikan literasi ini dengan pola MTS,” ujar Hendri lagi.
Lebih lanjut Kakanwil menjelaskan paparannya terkait Pengembangan Budaya Literasi Madrasah di Sumatera Barat,

 “Banyak sekali manfaat dari adanya media guru ini : 1. Kewajiban guru terbantu karena adanya media guru 2. Guru terbantu naik pangkatnya karena banyak menciptakan buku buku yang bermanfaat untuk kenaikan pangkat, untuk itu kedepan kita akan coba mengkonsultasikan dengan pusat bagaimana menulis ini jadi salah satu syarat menjadi Kepala Madrasah,” tambah Kakanwil.

Dilanjutkannya, “Gerakan Literasi pada Madrasah merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk menjadikan Madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literasi sepanjang hayat melalui pelibatan publik.”

Gerakan Literasi Madrasah/ Sekolah ini mempunyai tujuan, menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi Madrasah/Sekolah  agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat sesuai (Permendikbud No. 23 Th 2015).

Gerakan literasi akan Menjadikan seluruh warga Madrasah/ sekolah sebagai pembelajar sepanjang hayat agar mampu mengembangkan potensi diri seutuhnya. Memberi pengalaman membaca yang menyenangkan kepada peserta didik.

Kegiatan membaca dalam waktu pendek, namun sering dan berkala terbukti lebih efektif daripada membaca lebih lama, namun jarang (misalnya, 1 jam/minggu pada hari tertentu). Kunci keberhasilan kegiatan: keberlangsungan dan frekuensi kegiatan, bukan pada jumlah jam dan menit membaca. Kegiatan membaca yang dilakukan secara ajeg dan sering, mampu menumbuhkan kebiasaan membaca. Kegiatan membaca 15 menit bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kapasitas, kondisi, dan budaya lokal sekolah.

Kakanwil menghimbau kepada seluruh peserta, “teruslah menulis, teruslah bergabung dalam media guru, teruslah lahirkan ide ide cemerlang yang bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa menjadikan bangsa yang berdab maju berkwalitas bermartabat dan bangsa yang hebat karena menulis adalah ibadah, menyenangkan, menginspirasi, mewariskan nilai nilai positif, ide cemerlang, mencerdaskan bangsa, mengangkat harkat martabat bangsa, membuat orang lebih dari oranglain, meningkatkan SDM.”

Diakhir Kakanwil mengucapkan terimakasih karena telah dipercaya dan di kukuhkan sebagai Tokoh Literasi Nasional pada 2019 lalu tentu ini menjadi semangat dan rasa tanggung jawab saya menjadi lebih serius dalam menggerakkan literasi di Sumbar. [DW]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar