Breaking

Kamis, 11 Juni 2020

Kakanwil Minta Kepala KUA Ajak Masyarakat Berhaji Muda, Ini Alasannya

Baca Juga


BIJAKNEWS.COM -- Pemerintah secara resmi telah mengumumkan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1441 hijriah/2020 dibatalkan dan ditunda ke 2021. Namun sebelum pengumuman ini, proses persiapan tetap berjalan sebagaimana mestinya bahkan jemaah haji telah melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (Bipih) itu sendiri.

Seperti disampaikan Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), H. Joben dari data Siskohat (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu) jemaah yang sudah melunasi sampai tahap II yang berakhir 29 Mei kemaren, sebanyak 4.551 orang dari 4.613 jemaah haji Sumatra Barat.

Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, H. Hendri terus mengimbau jajarannya untuk mensosialisasikan Keputusan Menteri Agam (KMA) 494 tahun 2020 tentang Pembatalan Pemberangkatan Jemaah Haji 1441 hijriah/2020 masehi. Kakanwil juga meminta masyarakat Sumatra Barat untuk bersabar dan menerima keputusan ini dengan ikhlas.

Dalam Orientasi Pendaftaran, Pembatalan dan Pelunasan Haji dengan Kepala KUA se Sumatra Barat melalui Video Coference, Rabu (10/6) Kakanwil meminta Kepala KUA untuk mengajak masyarakat berhaji muda.

“Berhaji muda itu lebih baik dan lebih sempurna. Jika memungkinkan kita targetkan jemaah haji Sumatera Barat umurnya berkisar 40 tahun termasuk Kepala KUA. Jangan nanti berhaji waktu sudah memasuki masa pensiun,” imbau Kakanwil.

"Ibadah haji itu ibadah fisik, kemampuan fisik dan kesehatan menjadi prioritas utama dalam penyelenggaraan ibadah haji. Jika melaksanakan ibadah haji dalam usia lanjut (lansia) ini sangat kita sayang jika pelaksanaannya tidak maksimal. Sementara masyarakat sudah menunggu lama dan mengumpulkan biaya yang cukup besar," papar Kakanwil dihadapan Kabid PHU dan kepala KUA se Sumatra Barat.

Namun kata Kakanwil ada hal yang sangat menggembirakan bagi petugas haji tahun 2020, jemaah calon haji Provinsi Sumatera Barat sudah mulai didominasi kaum muda, hal ini dibuktikan dari jemaah haji yang sudah melunasi diatas umur 61 tahun hanya sekitar 23,88 persen.

“Meski ditunda, petugas haji sudah memiliki persiapan yang matang pada musim haji tahun 1442 hijriah/2020 maeshi mendatang. Tingkatkan wawasan dan pengetahuan tentang ibadah haji itu sendiri,” pesan Kakanwil.

Kemudian dari tingkat pendidikan kata Kakanwil jemaah haji Sumatera Barat didominasi tamatan SLTA sebesar 1.309 orang, S1 sebanyak 1.248 orang, S2 sebanyak 201 orang  dan S3 hanya 12 orang

“Ini menjukkan jemaah haji tamatan SLTA lebih sejahtera dibanding yang berpendidikan tinggi. Ini perlu sosialisasi secara persuasif,” kata Kakanwil.

Mantan Kakan Kemenag Agam ini juga sangat menyayangkan jemaah dari kalangan pedagang juga masih kurang. Sementara penghasilan mereka melebihi dari petani dan nelayan yang jumlahnya hampir sama dengan pedagang.

“Sosialisasi kita perlu ditingkatkan untuk pedagang. Saya minta Kepala KUA lebih giat memberikan pandangan-pandangan keagamaan kepada mereka. Kapan perlu dengan qowaid (janji-janji keras) atau kabar pertakut. Ini ladang amal ibadah luar biasa bagi Kepala KUA,” tutur Kakanwil penuh harap.

Berhubung pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) belum berakhir H. Hendri berharap Kemenag mensiasati manasik bagi jemaah haji ditengah covid 19, paling tidak menganjurkan membaca buku tentang pelaksanaan haji.

“Kemenag harus mampu mensosialisasikan komunikasi yang bagus dan terukur karena calon jemaah haji didominasi tingkat pendidikan SLTA sekitar  28,35 persen agar tidak terjadi perdebatan (jidal/rafast) pada pelaksanaan haji,” tukas Kakanwil lagi. (RinaRisna)

Sumber:  Humas Kemenag Sumbar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar