Breaking

Minggu, 19 Juli 2020

Luhut: Satu Juta UMKM Sudah Go Digital

Baca Juga

Foto: Luhut Binsar Pandjaitan. Satu Juta UMKM Sudah Go Digital.

BIJAKNEWS.COM -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan sebanyak satu juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sudah bergabung dalam ekosistem digital. 

Data ini ia rekap per Mei 2020 dan diproyeksikan terus bertambah seiring dengan berjalannya kampanye “Bangga Buatan Indonesia” yang memasarkan produk-produk lokal.

“Pemerintah bekerja sama dengan BUMN akan terus mendorong akselerasi bagi pelaku UMKM untuk masuk ke ekosistem digital,” kata Luhut dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat, 17 Juli 2020.

Luhut mengatakan ekosistem digital bakal memberikan ruang bagi UMKM untuk memperluas pasarnya.

Dengan begitu, pelaku usaha bisa mengembangkan bisnis dan memperkuat perekonomian nasional di tengah pandemi.

Menurut dia, selama ini UMKM merupakan tulang punggung bagi ekonomi negara. 

Pada 2019 misalnya, kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 60 persen dan sumbangannya untuk peta ekspor menyentuh 14 persen.

Adapun pemerintah menargetkan, hingga akhir 2020, UMKM yang akan tergabung dalam ekosistem digital menjadi 10 juta. 

Target ini terus didukung dengan peningkatan transaksi e-commerce yang sudah mencapai 400 persen selama pandemi.

Menteri Koordiantor Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan pemerintah memprioritskan UMKM dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN). 

Dukungan tersebut ditunjukkan dari pengucuran stimulus dalam bentuk subsidi bunga, pembayaran-pembayaran prinsipal, hinga pemberian loan atau pinjaman.

“Dana bentuk subsidi dan modal kerja dianggarkan Rp 123,46 triliun dan diharapkan bisa disalurkan sepanjang 2020,” tuturnya.

Dengan bantuan ini, ia berharap UMKM dapat memperoleh akses kredit secara lebih kuat sehingga produktivitas pelaku usaha terjaga.

Ia meyakini, Indonesia di pasar digital ASEAN akan mampu mendominasi valuasi pada 2025 yang diprediksi mencapai US$ 130 miliar.

(Sumber: Tempo.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar