Breaking

Jumat, 24 Juli 2020

Wagub Nasrul Abit Buka Minangkabau Beghawie dan Jalin Kerjasama dengan Perantau Minang di Lampung

Baca Juga


BIJAKNEWS.COM -- Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit membuka secara resmi Minangkabau Beghawie 2018, sekaligus menghadiri pertemuan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan perantau minang Provinsi Lampung. Pertemuan yang dilaksanakan oleh Biro Kerjasama, Pembangunan dan Rantau Pemprov Sumbar ini dalam rangka menjalin kerjasama di bidang social, budayadan ekonomi.

Dalam kesempatan tersebut Wagub Nasrul Abit menyampaikan, pembangunan Sumatera Barat tentunya tidak terlepas dari peran perantau dalam memajukan nagari. Kontribusi perantau selama ini, telah mampu mempercepat laju pertumbuhan ekjonomi di Sumatera Barat.


Mengoptimalkan peran perantau menjadi inspirasi bagi Pemerintah Sumatera Barat dalam membangun kerjasama dengan perantau. Berbagai potensi dan peluang kerjasamapun ditawarkan Nasrul Abit pada kesempatan itu.

Wagub Lampung H. Bahtiar Basri, Wakil Ketua Gebu Minang Pusat Irjen Pol Marwan Paris, Datuak Katamanguangan Pengurus Mahkamah Adat Alam Minangkabau, Ketua DPW Gebu Minang Lampung Ginta Wiryasenjaya serta pengurus Keluarga Besar Sumatera Barat (KBSB), serta utusan-utusan kerajaan di Provinsi Lampung turut hadir dan meriahkan acara pembukaan Minangkabau Beghawie 2018.

Lebih lanjut Wagub menyampaikan filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK), merupakan filosofi kehidupan masyarakat Minangkabau yang harus tetap di jaga dan dilestarikan, terutama bagi generasi muda yang mulai tergerus dengan arus globalisasi saat ini. Untuk itu peran niniak mamak, alim ulamo, cadiak pandai, bundo kanduang baik yang di ranah maupun di rantau sangatlah diperlukan.

Adat dan budaya Minangkabau, seyogyanya selalu menjadi kepribadian setiap masyarakat minang dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan diadakannya pertemuan hari ini, akan terjalin sinergitas adat dan budaya serta silaturahmi yang lebih baik lagi di masa-masa mendatang.

Wagub Sumbar juga menyampaikan, bahwa saat ini ekonomi Sumbar mengalami pertumbuhan 5,6 persen, angka kemiskinan 6,72 persen, ekspor 120,2 juta, impor 37 juta pertahun dan inflasi tahun 2017 2,83 persen termasuk terendah di Indonesia dan baru saja mendapat penghargaan dari Presiden RI kemaren.

Sumatera Barat memiliki kawasan hutan lindung dan taman nasional 6.7 persen, ada tambang dan emas yang tidak bisa kita eksploitasi. Kawasan hutan ini merupakan tumpuan penyangga Pulau Sumatera dan juga sebagai paru-paru dunia, oleh karenanya wajib kita jaga bersama.

Untuk itu, sektor yang bisa dikembangkan hanyalah sektor pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan. Sektor-sektor tersebut yang akan kita kerjasamakan dengan perantau minang yang berada di Provinsi Lampung dan juga dengan Pemerintah Provinsi Lampung yang telah maju di sektor-sektor tersebut.

Lebih jauh Wagub Nasrul Abit menyampaikan bahwa kita juga kaya akan hasil-hasil diantaranya tuna yang banyak terdapat di perairan Mentawai. Tepatnya di Sikakap juga telah dibangun Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT).

Terkait dengan sektor pariwisata, tahun 2017 terjadi kenaikan kunjungan wisata sebesar 18,8 persen. Dan pada saat lebaran kemaren, kunjungan ke Sumatera Barat mencapai 140 ribu orang. Pada tahun 2019 mendatang, pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandeh akan dimulai dan banyak lagi termasuk pelabuhan Teluk Tapang di Kabupaten Pasaman Barat.

Jika para pengusaha asal minang yang berada di Lampung tertarik untuk berinvestasi di Sumatera Barat, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan tangan terbuka menyambut dan akan memfasilitasi pengurusan ijinnya, seru Wagub dengan ceria.

Sementara itu, Wagub Lampung H. Bachtiar Basri mengatakan bahwa Lampung juga bagian dari Minangkabau. Karena itu, ia sangat berterima kasih atas kehadiran pucuk adat Minangkabau yang dipertemukan dengan tokoh adat utusan dari kerajaan-kerajaan Lampung.

“Budaya Lampung sangat menghormati siapapun yang datang ke Lampung, bahkan rela berhutang untuk memuliakan tamu”, ujar Wagub.

Ketua DPW Gebu Minang Lampung Ginta Wirya Senjaya dalam sambutannya menyatakan bersyukur dengan kehadiran Wagub Sumbar dan Wagub Lampung serta pucuk adat Minangkabau. “Selama adanya Gebu Minang, baru kali ini dihadiri oleh para pemangku adat dan pembesar kerajaan Lampung”, ungkap Ginta.

hms-sumbar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar