Baca Juga
BIJAKNEWS.COM -- Kabag Rantau Biro Kerjasama, Pembangunan dan Rantau Hilma hadiri dan presentasikan Kebijakan Pembentukan & Pembinaan Nagari/Desa/Kelurahan Binaan Kerjasama Rantau pada acara Bursa Inovasi Nagari yang digelar di Goa Batu Kapal (GBK) Nagari Sungai Kunyit Barat Kabupaten Solok Selatan.
Mengadakan pertemuan di hotel, aula dan gedung pertemuan sudah biasa
dilakukan oleh berbagai pihak. Namun mengadakan pertemuan di dalam
sebuah Goa mungkin baru kali ini dilakukan. “Kami sangat mengapresiasi
kegiatan Bursa Inovasi Nagari yang dilaksanakan di Goa Batu Kapal ini,
sangat unik dan penuh sensas, ujar Hilmai.
Kegiatan ini mungkin baru pertama kali dilaksanakan di Indonesia dan
bahkan di dunia. Selain unik, kegiatan bursa inovasi nagari merupakan
inovasi nagari paling inovatif yang pernah ada. “Ini juga mungkin akan
menjadi sejarah dan saya sangat senang hadir disini dan menjadi pelaku
dalam sejarah tersebut’ “ ungkap Hilma lebih lanjut. Dikatakannya, kalau
perlu kegiatan yang kita laksanakan dalam goa ini di daftarkan untuk
dapat meraih rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).
Bagi Hilma kegiatan Bursa Inovasi Nagari di dalam Goa Batu Kapal ini
juga mempunyai kesan tersendiri. “Ini pertama kalinya saya tampil dan
presentasi pada pertemuan yang dilaksanakan di dalam Goa, “ ujarnya
dengan penuh kegembiraan. Lebih lanjut Hilma menjelaskan bahwa Goa Batu
Kapal ini juga merupakan salah satu kawasan yang dibina oleh perantau
melalui kegiatan Nagari Binaan Kerjasama Rantau Provinsi Sumatera Barat.
“Adapun konsep pengembangan kawasan dan produk unggulan di
Nagari/Desa/Kelurahan Binaan Kerjasama Rantau ini berbasis Ranah,
Rantau, Pemerintah dan Partnership (R2P2). Dimana satu
Nagari/Desa/Kelurahan dikeroyok dari berbagai penjuru. Tidak hanya ranah
dan rantau yang berperan di dalam membangun nagari, tetapi juga
Pemerintah Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pemerintah Pusat. Disamping itu
kita juga memanfaatkan partnership (perusahaan-perusahaan,
pegiat-pegiat, pelaku usaha, komunitas, dsb) untuk ikut berkontribusi
membangun Nagari, “ungkap Hilma.
Camat Sangir Balai Janggo Muslim mengatakan Goa Batu Kapal atau yang
lebih dikenal dengan GBK ini merupakan salah satu Geopark di Ranah
Minang yang saat ini sedang diusulkan menjadi salah satu Geopark
Nasional. “GBK ini dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis),
dimana di lokasi ini juga tersedia wahana permainan untuk anak-anak
berupa Out Bond dan Flying Fox, “ ujar Camat Muslim. Pada liburan
lebaran kemaren, puluhan ribu pengunjung memadati kawasan GBK. “Tingkat
kunjungan cukup ramai, apalagi di libur nasional. Di hari-hari libur
biasa pengunjung juga cukup ramai,” lebih lanjut Muslim menjelaskan.
“Bursa Inovasi Nagari yang diadakan di “Aula Goa” tersebut dipenuhi
oleh para undangan dari wilayah klaster II yang terdiri dari 4 Kecamatan
yaitu Sangir, Sangir Balai Janggo, Sangir Batang Hari dan Sangir
Jujuan. Yang dipakai ini adalah Aula di Goa 3 dari 4 Aula yang dimiliki
GBK. Kegiatan yang dilakukan ini, sekaligus bagi kami sebagai promosi
wisata, “ungkapnya.
Nuansa keindahan dan suasana Goa yang penuh sensasi di balik bidikan
kamera, tentua saja menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung GBK.
Banyak warna yang muncul dari goa, hingga goa ini juga lebih dikenal
sebagai Goa Seribu Warna. Adanta stalaktit yang menggantung di
langit-langit goa dan di lantai goa dengan warna-warni yang indah
dipandang serta suasana di dalam goa yng sejuk dan masih alamai,
menjadikan goa ini selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik dari dalam
bahkan luar negeri.
Pada kesempatan tersebut turut hadir dan memberikan sambutan Bupati
Solok Selatan yang diwakili Asisten Satu Fidel, Kepala OPD se Kabupaten
Solok Selatan, Camat, Wali Nagari, Tim Inovasi Nagari Tingkat Kabupaten
Solok Selatan, Tim Geopark Tingkat Provinsi, pegiat pariwisata serta
undangan lainnya*
hms-sumbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar