Breaking

Rabu, 20 Januari 2021

Perumda Air Minum Kota Padang Targetkan Penurunan Kebocoran Air 1-2 % Tahun 2021

Baca Juga


BIJAKNEWS.COM -- 
Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum (AM) Kota Padang menargetkan penurunan kebocoran air 1-2 persen tahun 2021. Pasalnya pada tahun lalu kebocoran air cukup tinggi lantaran ada pengerjaan drainase di sejumlah titik di daerah tersebut.

"Tahun ini, juga ada target penurunan kebocoran air satu sampai dua persen. Tahun kemaren ini memang cukup tinggi (kebocoran air) karena banyaknya kerjaan drainase," kata Direktur Utama Perumda AM Kota Padang, Hendra Pebrizal saat ditemui baru-baru ini.

Selain banyaknya pekerjaan drainase, kata Hendra, kebocoran air tersebut juga disebabkan oleh bencana yang kerap melanda Kota Padang sehingga berpengaruh ke pipa milik Perumda Air Minum.

Salah satu penyebab tingginya angka kebocoran, Hendra mengungkapkan,pertama Perumda AM masih menggunakan jaringan lama. Apalagi Kota Padang yang berada di daerah pantai sehingga menyebabkan pipa mudah berkarat.

"Dan saat ini pipa yang harus kita ganti itu panjangnya 200 km, yakni pada pipa jaringan utama distribusi kita. Itu juga menjadi salah satu sumber kebocoran tersebar," ujar Hendra.

Upaya mengantisipasi hal tersebut, Hendra menuturkan pihaknya berupaya melakukan penggantian pipa secara bertahap yang menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia setiap tahunnya.

"Makanya tadi kita punya target satu sampai dua persen untuk melakukan penurunan ini (kebocoran air). Minimal satu persen kita harus turunkan setiap tahun," kata Hendra optimis.

Kendati demikian, Hendra menambahkan, menurunkan 1 % kebocoran air tersebut pastinya membutuhkan biaya. Bahkan pihaknya membentuk Tim non-revenue water (NRW) untuk mendeteksi kebocoran yang dilakukan setiap malam.

"Ada tim kita yang melakukan pengecekan setiap malam. Misalkan airnya mengalir 50 liter per detik ternyata tidak sampai di perpipaan, itu yang kita cek di mana titik-titik kebocorannya," sebut Hendra.

Hendra pun mengaku sedikit kesulitan saat mengecek kebocoran lantaran lari airnya ke bawah, ketika bocornya besar baru terlihat jelas. Apalagi alat yang canggih untuk mendeteksi kebocoran tersebut tidak tersedia.

"Nah, di daerah-daerah tertentu yang masih menggunakan perpipaan lama mulai kita angsur untuk melakukan perbaikan," ulas Hendra.

Lebih lanjut, kata Hendra, saat ini Pemko Padang juga mempercepat perbaikan drainase, pelebaran jalan, pembuatan trotoar, seperti di Khatib Sulaiman, Juanda. Ketika perbaikan itu dilakukan tentu berpengaruh ke pipa Perumda Air Minum. 

"Kita meminimalisirnya dengan berkoordinasi dengan dinas PUPR. Ketika ada pipa yang harus diputus terpaksa distop lagi produksi air," tukasnya. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar