Breaking

Sabtu, 10 Juli 2021

Gubernur: Generasi Minang, Jangan Lebih Barat dari Sumatera Barat

Baca Juga


BIJAKNEWS.COM --
Masyarakat Minangkabau dikenal memiliki keunikan budaya sebagai identitas diri.  Salah satu keunikan itu sistem matrilineal dalam pewarisan suku, harta pusaka, dan gelar kebesaran adat.  Kearifan lokal Minangkabau tampak nyata dari pola hidup masyarakat yang menjujung tinggi adat dan agama, sehingga muncul ungkapan filosofi "Adaik Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" (ABS - SBK).

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansyarullah Datuak Marajo, saat membuka acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengamalan ABS-SBK Bagi Generasi yang berasal dari daerah Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi di Hotel Sakura Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Jumat (9/7/2021).

"Untuk menjaga adat budaya ABS - SBK perlu digali, dihayati, dan diamalkan dalam kehidupan, terutama bagi generasi muda saat ini. Itu akan menyatu dalam kehidupan keseharian," ujar Mahyeldi dihadapan para Milenial peserta Bimtek.

ABS-SBK bertujuan untuk memperjelas kembali jati diri etnis Minangkabau sebagai sumber harapan dan kekuatan yang mampu menggerakan ruang lingkup kehidupan keseharian.

"Maka dari Bimtek ini bisa memberikan dan akan melahirkan generasi muda yang memiliki pengetahuan agama Islam, adat, dan falsafah hidup orang Minangkabau," urainya.

Kepada generasi Milenial Minangkabau, Gubernur Sumbar berharap bisa menjaga dan melestarikan, nilai nilai, karakter dapat melekat ABS-SBK dalam kehidupan sehari-hari.

"Jangan sampai orang Minang ini lebih Barat pula dari Sumatera Barat," ujar Mahyeldi.

Banyak faktor yang membuat kita bangga dalam penerapan ABS-SBK merupakan kolabirasi antara adat dan agama Islam yang diaplikasikan dalam kehidupan sosial budaya Minangkabau. Hal ini dapat dilakukan dengan pembinaan generasi muda di surau-surau, dan masjid disetiap kelurahan.

Selanjutnya Mahyeldi menyampaikan, bahwa Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) syarak mengato adat memakai, perlu diwariskan dan ditransformasikan kepada generasi - generasi mendatang, sehingga budaya Minangkabau akan terpelihara dan terjaga untuk masa yang akan datang.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Kebudayaan mengambil peran dalam menjaga agar pemahaman nilai pada ABS - SBK terus terjaga dari menciptakan generasi, salah satunya melalui kegiatan Bimtek ini. 

Sementara itu, Bupati Agam Andri Warman mengharapkan kepada peserta Bimtek yang berasal generasi milenial Minangkabau yang berasal dari Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi bisa mengamalkan ABS - SBK dalam kehidupan seharian.

"Karena rendahnya pemahaman dan pengamalan ajaran agama Islam, adat dan budaya pada generasi muda. Kita tidak ingin penerapan ABS-SBK hanya tinggal slogan sebagai kearifan lokal. ABS-SBK tidak boleh tinggal menjadi kenangan, cerita saja, hatus kita jaga bersama, terutama bagi generasi Milenial Minangkabau," sebut Andri.

Ia menginginkan ABS-SBK ini bisa diterapkan di seluruh Nagari Agam dengan mendirikan rumah Tahfidz disetiap Jorong. Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam.

"Yang nantinya rumah rumah Tahfidz tersebut akan melahirkan generasi milenial yang hafal Alquran," ungkapnya.

Lanjut Bupati Agam mengatakan, perkembangan zaman semakin pesat, sehingga diperlukan upaya yang terus-menerus untuk melestarikan budaya Minangkabau dan mewariskannya kepada generasi muda, karena generasi mudalah yang akan melanjutkan adat istiadat ini nantinya.

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Gemala Ranti menyampaikan, tujuan kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kapasitas dan pemahaman nilai-nilai ABS-SBK kepada generasi muda. 

Hal ini merupakan identitas diri masyarakat Minangkabau yang secara turun-temurun dari generasi ke generasi.  Hari ini telah hadir 50 (lima puluh) orang generasi milenial (muda) yang berasal dari Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi untuk mengikuti kegiatan Bimtek Pengamalan ABS-SBK Bagi Generai Muda dari tanggal 9 - 12 Juli 2021. 

"Kami berharap dari pelatihan ini para generasi milebial Minangkabau dapat menjadi bekal sebagai pewaris ABS-SBK.Karakter ABS-SBK tidak hilang pada mereka," sebutnya. (nov)

BIRO ADPIM SETDA SUMBAR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar