Breaking

Sabtu, 11 Desember 2021

Dirjen Dikti Buka Seminar Pra-Munas ISPI ke VIII UNP

Baca Juga


BIJAKNEWS.COM -- 
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan,  Kebudayaan Riset dan Teknologi Prof. Ir. Nizam, M, Sc, Ph,D membuka secara resmi seminar Pra-Munas Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) Sabtu/ 11 Desember 2021 di Auditorium Universitas Negeri Padang, Kampus UNP Air Tawar Padang. Seminar ini membawa tema “Peran Ilmu Pendidikan dan Profesi Pendidik dalam Pembangunan Nasional”.

Dalam Pemaparannya Dirjen Dikti Prof. Ir Nizam, Ph.D, mengatakan “pandemi telah berdampak besar terhadap pendidikan kita, karena anak-anak kita kehilangan waktu belajar (learning lost), sehingga pendidikan kita memiliki tantangan besar dan makin tertinggal dengan negara-negara lain. Dengan belajar dari negara maju dan mengadopsi kearifan lokal pendidikan atau ajaran dari tokoh-tokoh pendidikan kita seperti Kihajar Dewantara, akan bisa membuat pendidikan kita akan lebih dinamis, maka ISPI perlu berperan dalam melakukan refleksi dan mengekplorasi nilai-nilai luhur bangsa, kemandirian, kemampuan bernalar tinggi, kreatif-inovatif, semangat gotong-royong sebagai bagian dari kultur timur di tengah budaya individualis yang datang dari Barat untuk memastikan generasi emas insan Pancasila yang sedang kita siapkan.

Rektor UNP Prof. Ganefri, Ph.D, dalam sambutannya mengatakan’ Peran LPTK dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional, perlu diakomodasi dan menempat tempat, oleh karena itu melalui seminar ini dapat diberikan gagasan tertulis agar menjadi perhatian pembuat kebijakan. Hadirnya para pakar dan pemerhati pendidikan dalam kegiatan ini, akan memberikan solusi dan gagasan cerdas untuk pendidikan indonesia, karena forum ini sangat strategis dalam menyuarakan ide-ide inovatif pendidikan bangsa.

Sementara itu Ketua ISPI pusat, Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd, menyampaikan ”ISPI secara intens mengawal penyelenggaraan pendidikan nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945, karena jalan utama pendidikan bangsa dari sisi ilmu pendidikan. Ekosistem pendidikan yang dibangun harus mengacu pada UUD 1945, selain itu mengacu pada perkembangan sistem tekonologi digital, tetapi pendidikan harus kokoh pada prinsip manusia Pancasila, melahirkan peserta didik yang memiliki kesadaran dan karakter baik religi dan kebangsaan.

Ketua Penyelenggara Seminar Pra-Munas VIII, Prof. M. Zaim, M.Hum mengatakan, tujuan Penyelenggaraan kegiatan ini adalah pertama untuk Menyebarkan ide-ide pembaharuan pendidikan nasional dan mengidentifikasi masukan-masukan penyempurnaan untuk dimajukan kepada pihak terkait tentang RUU Sisdiknas, Peta Jalan Pendidikan Nasional, dan Pembaharuan Pendidikan Nasional, dan kedua Mengembangkan jejaring kerja ISPI untuk mengakselerasikan perubahan pola pikir pengambilan keputusan politik tentang sistem pendidikan nasional, tegas ketua penyelenggara, yang juga Sekretaris ISPI Sumbar.

Terdapat dua seksi seminar, dalam kegiatan ini, yakni seksi pertama menampilkan tema Pembaharuan Pendidikan Nasional (Prof. Dr. Waras Kamdi, M.Pd & Doni Kusuma, M.Ed.,Rekonstruksi Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Era Industri 4.0 dan Global Community 5.0 (Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd, M.A./UPI & Prof. Ace Suryadi, Ph.D./PGRI) dan Grand Disain Pendidikan Nasional menuju Indonesia Emas 2045 (Prof. Dr. Cecep Dharmawan, SH., M.H. & Prof. Dr. Ahman, M.Pd) Dan pada sesi kedua, menampilkan tema dan pembicara: Penguatan LPTK dalam Penyiapan Guru Masa Depan (Prof Ganefri, Ph.D),  Urgensi Konsorsium Pendidikan Indonesia (Prof. Soenaryo Kartadinata, M.Pd) dan Penjaminan Mutu Prodi Kependidikan oleh LAMDIK (Prof. Dr. Muchlas Samani).

Selanjutnya dilaksanakan kegiatan FGD atau Diskusi  Kelompok Terumpun untuk memberikan solusi dan rekomendasi untuk Munas ISPI VIII bulan Mei 2022 yang akan diselenggarakan di Bandung. Dalam FGD diikuti oleh berbagai unsur dan organisasi  serta pakar pendidikan yang intens terlibat dalam  dunia pendidikan.

Kegiatan Pra-Munas VIII ISPI 2021 ini, digelar secara blended yaitu daring dan luring, diikuti oleh kalangan pendidik, baik pembuat kebijakan, organisasi profesi pendidikan, Rektor LPTK negeri dan swasta, ormas penyelenggara pendidikan serta para dosen dan guru. (Er/ Humas-UNP).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar