Breaking

Jumat, 20 Mei 2022

Kunjungi UIN Imam Bonjol Padang, Stafsus: Kampus Miliki Peran Strategis Penguatan Moderasi Beragama

Baca Juga


BIJAKNEWS.COM -- 
Stafsus Menteri Agama Muhammad Nuruzzaman  menekankan moderasi beragama akan menjadi indikator kinerja di Kementerian Agama. Kampus merupakan bagian yang sangat penting dan vital dalam mendorong moderasi beragama.

Hal ini diungkapkan Stafsus dalam temuramah dan kunjungan silaturrahmi bersama Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Martin Kustati di Kampus Lubuk Lintah, Jumat (20/5).

Turut Hadir Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Helmi didampingi SubKoordinator Ortala dan KUB Fauqa Nuri Ichsan dan SubKoordinator Umum dan Humas Eri Gusnedi.

Dikatakan Nuruzzaman ada hasil survei dari sebuah lembaga survei Alvara yang mengatakan bahwa intoleran itu ada di kampus kampus agama atau Perguruan Tinggi Islam.

"Untuk itu saya diamanatkan Menteri Agama untuk melakukan pemetaan di kampus PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri). Mulai dari mahasiswa, dosen dan pimpinannya," ungkapnya.

Karena lanjut stafsus, moderasi beragama itu akan menjadi indikator kinerja di Kementerian Agama. Seorang ASN ingin naik jabatan salahsatu penilaiannya adalah moderasi beragama. Bukan hanya pada sasaran kinerja dan integritasnya.

"Jika perspektif dan idiologinya tidak sesuai, kita tidak mungkin mengangkat orang pada posisi strategis untuk mengambil kebijakan di Kementerian Agama. Maka kita akan melakukan pemetaan termasuk di Sumatra Barat," tukas Nuruzzaman.

Dikatakan stafsus, Sumatera Barat merupakan satu dari delapan Provinsi prioritas yang menjadi subjek dari program proritas Kementerian Agama. Di Sumatra ada dua provinsi Riau dan Sumatera Barat. Di Jawa ada Banten, DKI dan Jawa Barat kemudian NTB, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.

Pada kesempatan itu Nuruzzaman juga menyampaikan bahwa tahun ini akan ada program prioritas Menteri Agama, penguatan mesjid berbasis moderasi beragama. Selain melakukan pemetaan juga akan dilakukan penguatan ekonomi, manajemen, pengelola, termasuk idiologinya.

"Mesjid akan dijadikan pusat penguatan moderasi beragama harapannya begitu," sebut Nuruzzaman.

Kemudian yang terpenting lagi di kampus imbuhnya. Karena kampus ini adalah part exellen, orang selalu mencari rujukannya di kampus.

"Harapannya kampus UIN Padang ini bisa memberikan perspektif yang bisa memberikan warna lain di Sumatra Barat yang dianggap kehidupan kerukunan umat beragamanya rendah," ulasnya.

"Ini juga dilakukan oleh beberapa lembaga survei. Kita perlu cek beberapa indikatornya memang. Kalau perlu kita lakukan survei lagi atau kita buat indikator lagi, apa betul Sumatra Barat persis seperti yang dikatakan oleh lembaga survei itu," sambung Nuruzzaman.

Dikatakan stafsus, Kampus merupakan bagian yang sangat penting dan vital dalam mendorong moderasi beragama di tengah tengah masyarakat.

"Menurut saya kampus ini apalagi yang stratanya paling tinggi di Kementerian Agama memiliki peran yang strategis dalam penguatan moderasi beragama. Termasuk menurunkan tingkat intolernasi dan radikalisme," pungkas Kakanwil.

Untuk itu ia mengajak rumah moderasi beragama melakukan program orientasi dengan menghadirkan takmir mesjid, guru madrasah atau kepala sakolah diluar Kementerian Agama kemudian dilakuakn pelatihan moderasi beragama.

"Karena moderasi bergama merupakam program nasional maka ini adalah menjadi tanggungjawab kita bersama. Jika kampus yang melakukan itu orang tidak akan alergi, mereka akan datang," tukas Nuruzzaman.

(***)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar