Breaking

Rabu, 25 Mei 2022

UIN Imam Bonjol Padang Jalin Kerjasama Penguatan Tri Dharma Perguruan Tinggi Bersama UIN Alauddin Makassar

Baca Juga


BIJAKNEWS.COM -- 
Rektor bersama Rombongan Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang mengunjungi UIN Alauddin Makassar, Rabu (25/05/2022).

Mereka diterima langsung Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis beserta jajarannya di ruang rapat Rektor, lantai III Gedung Rektorat, Kampus II UIN, Kabupaten Gowa.

Pada kesempatan itu, Prof Hamdan Juhannis menyampaikan apresiasi luar biasa atas kedatangan rombongan UIN Imam Bonjol Padang.

“Apresiasi luar biasa atas kunjungan silaturahmi ini, mudah mudahan kedatangannya bisa melihat Makassar secara umum dan UIN Alauddin secara khusus,” ucapnya.

Tak hanya itu, Guru Besar Sosiologi Pendidikan itu menjelaskan, selain berbicara akreditasi, saat ini pihaknya sedang berjuang meningkatkan mutu jurnal.

“Di UIN Alauddin selain bicara akreditasi, sisi pengembangan Jurnal kami itu nomor 1 terindeks Sinta dengan jumlah 54. Saat ini kita berjuang masuk Scopus,” ujarnya.

Selain itu, dihadapan Rektor UIN Imam Bonjol, Prof Hamdan Juhannis menyampaikan sebanyak 52 orang Guru Besar aktif UIN Alauddin Makassar.

“Insya Allah dalam waktu dekat Guru Besar kita akan bertambah. Ini program kami selama memimpin 4 tahun menghasilkan 20 Guru Besar, tentunya ini bagian dari program akselerasi Guru Besar,” ujarnya lagi.

Mantan Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga itu berharap, pihaknya dalam waktu dekat bisa berkunjung ke UIN Imam Bonjol Padang melakukan becmarking.

“Harapan kami bisa jalan jalan ke UIN Imam Bonjol Padang melakukan becmarking karena ada banyak best practis disana,” tutupnya.

Senada dengan itu, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan Prof Dr Wahyudin Naro M Hum mengatakan, saat ini lembaga yang dipimpinnya sudah satker BLU penuh.

“UIN Alauddin Makassar sudah menjadi satker BLU penuh, sehingga Nafas BLU diberikan keluasan pimpinan berbisnis secara proposional,” ucapnya.

Lebih lanjut, Guru Besar Pendidikan Islam itu menjelaskan, sumber anggaran di UIN Alauddin Makassar ada dua yakni pertama rupiah murni kedua Badan Layanan Umum.

“Rupiah murni itu sumbernya bantuan modal negara dalam bentuk BOPTN dan SBSN. Sementara dari BLU sumbernya ada dua akademik dan non akademik. Akademik itu sumbernya UKT, kemudian non akademik pemanfaatan aset yang bisa mendatangkan anggaran,” ungkapnya.

Dihadapan rombongan UIN Imam Bonjol Padang, Prof Dr Wahyudin Naro M Hum mengungkapkan, terkait masalah regulasi ada dua pengambilan keputusan.

“Jadi terkait masalah regulasi, dalam pengambilan keputusan secara teknis itu melalui rapat pimpinan, disini kita kolektif kolegial. Sementara keputusan sifatnya umum seperti pedoman edukasi itu melalui Rapat Senat,” ungkapnya.

Tak hanya itu, mantan Wakil Dekan III FST itu membeberkan, di UIN Alauddin Makassar memiliki program gerakan akselarasi Guru Besar berbasis Prodi.

“Gerakan akselerasi Guru Besar berbasis Prodi. Kenapa Prodi karena saat akreditasi ditanya berapa Guru Besarnya. Hampir setiap Prodi memiliki Guru Besar,” papar Prof Dr Wahyudin Naro.

Selain itu, lanjut Pria asal Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat itu, UIN Alauddin Makassar memiliki program gerakan 100 buku pertahun.

“Ini diikuti seluruh dosen. Mereka ruang penyebaran gagasan, untuk mendorong dosen menulis. Setiap dosen menulis diberikan reward.  Kenapa diberikan karena penyebaran gagasan kebutuhan institusi dan individu,” paparnya lagi.

“Kami juga memberikan reward bagi dosen yang menulis jurnal internasional, jadi bagi dosen mempublikasikan Jurnal internasional berputasi diberikan reward. Alhamdulillah hasilnya sudah banyak,” pungkasnya.

Sementara itu, Rektor UIN Imam Bonjol Padang Prof Dr Martin Kastati menyampaikan, kehadirannya bersama rombongan selain silaturahmi, pemetaan peningkatan kualitas akademik dan non akademik.

“Kunjungan ini dalam rangka mendapatkan strategi agar menjadi unggul. Hari ini banyak hal yang kami dapatkan untuk membuat terobosan di UIN Padang. Seperti akreditasi Prodi,” katanya.

“Kedua kedatangan kita selain pemetaan, ingin bersilaturahmi tentang apa saja kegiatan dan bentuk program yang bisa melekatkan dibawah Senat UIN Imam Bonjol Padang,” tutupnya.

(***)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar