Breaking

Selasa, 11 Oktober 2022

Ingin Destinasi Pariwisata di Indonesia Berkembang Lebih Cepat, Peningkatan Kapasitas DMO Bisa Jadi Solusi

Baca Juga


BIJAKNEWS.COM -- 
Sektor pariwisata menjadi salah satu faktor krusial penyumbang terbesar untuk devisa negara. Dimana sektor ini tidak boleh sama sekali dianggap remeh.

Dalam upaya membantu pengembangan pariwisata dalam negeri, banyak cara yang bisa dilakukan untuk memberikan kontribusi dan dukungan secara langsung. Baik itu melalui peran aktif dari masyarakat, regulasi dari pemerintah yang tepat, hingga suntikan dana dari investor.

Dari semua dukungan yang ada, selanjutnya bisa diimplementasikan melalui manajemen yang baik sehingga proses pengelolaannya menjadi lebih terstruktur dan mudah untuk dipantau secara berkala.

Oleh sebab itu, dibutuhkan pola perencanaan dan pengelolaan yang dilakukan secara berkesinambungan demi menghasilkan keuntungan maksimal dari sektor pariwisata.

Dalam hal ini Destination Management Organization (DMO) menjadi salah satu alternatif terbaik yang untuk digunakan sebagai program pengelolaan pengembangan destinasi pariwisata.

Saat ini, pemerintah telah berupaya membuat kebijakan yang dianggap lebih tepat guna dengan memperkuat kapasitas destinasi melalui program DMO tersebut.

Apa itu DMO ?

Destination Management Organization (DMO) merupakan struktur yang dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan tata kelola destinasi pariwisata. Yang mana di dalam melibatkan fungsi perencanaan, fungsi pengendalian, fungsi implementasi dan fungsi koordinasi organisasi secara sistematik dan inovatif.

Tata kelola yang dilakukan tersebut tidak lepas dari pemanfaatan teknologi dan informasi yang dirancang secara terpadu. Untuk meningkatkan volume kunjungan wisata dan kualitas pengelolaan destinasi pariwisata, pemerintah melibatkan berbagai pihak mulai dari masyarakat, akademisi, industri hingga asosiasi.

Melalui Kemenparekraf, pemerintah mencoba untuk melakukan penguatan daya saing kepariwisataan dengan menerapkan pendekatan collaborative governance.

Alasan Mengapa DMO itu Penting untuk Pengembangan Destinasi Pariwisata di Indonesia

Destination Management Organization (DMO) dalam implementasinya bertujuan untuk membantu meningkatkan sistem tata kelola destinasi wisata. Dimana akan melibatkan semua stakeholder seperti pihak pemerintah hingga sektoral.

Menurut keterangan yang diberikan oleh Kemenparekraf, alasan mengapa DMO itu penting ialah:

1.Alasan Pertama Karena Pariwisata Itu Penting

Pertama, karena pariwisata itu penting bagi perkembangan perekonomian Indonesia. Kontribusi pariwisata tidak main – main untuk meningkatkan perekonomian domestik. Contohnya saja pada sektor ketenagakerjaan yang mana perkembangan pariwisata bisa menyerap tenaga kerja hampir 11 juta orang dengan persentase mencapai 8 persen.

Untuk devisa negara, pariwisata turut menyumbang sebesar 10 miliar dollar AS. Dimana sektor pariwisata berhasil menempati posisi keempat sebagai penyumbang devisa terbesar setelah migas dan juga batu bara.

Di sisi lain, sektor pariwisata dianggap sebagai salah satu sektor paling ramah lingkungan karena tidak ada aktivitas yang berpotensi merusak lingkungan seperti halnya melakukan penggalian tanah maupun mengeruk gunung.

2.Alasan Kedua untuk Meningkatkan Daya Saing

Kedua, meningkatkan daya saing itu penting. Dengan menerapkan DMO, artinya proses peningkatan daya saing menjadi lebih mudah sehingga bisa dikembangkan secara berkelanjutan demi tujuan mendapatkan keuntungan ekonomi, pelestarian lingkungan, pengembangan ekonomi kreatif, hingga sustainable development.

Oleh sebab itu, dengan adanya perencanaan untuk mengelola destinasi pariwisata yang baik dan berkelanjutan bisa membantu mewujudkan semua itu.

Keberhasilan dalam proses perencanaan itu terletak pada koordinasi. Jika para stakeholder melakukan kerjasama dengan baik untuk mengorganisasi dan mengembangkan suatu daerah, maka tingkat kelayakan suatu daerah untuk menjadi destinasi wisata berkualitas akan semakin cepat.

Tentu untuk bisa menyatukan semua kepentingan dari para stakeholder bukan perkara mudah, waktu yang dibutuhkan bisa sebulan, dua bulan atau bahkan tahunan. Itu semua tergantung seberapa baik dan responsif koordinasi yang dilakukan. 

Penerapan DMO Harus Mempunyai Tujuan Spesifik

Dalam menerapkan DMO, tidak boleh asal – asalan dan harus diperhitungan dengan baik. Mulai dari membuat breakdown dengan detail yang jelas hingga tujuan yang diinginkan harus lebih spesifik. 

Alhasil penerapan DMO menjadi lebih memudahkan dalam proses perencanaan sehingga melalui tindakan bersama, koordinasi lintas sektor termasuk dengan pemerintah daerah bisa berjalan lancar.

Beberapa tujuan DMO bisa dikelompokkan menjadi beberapa bagian seperti :

DMO Tingkat Lokal, dimana pengelolaan destinasi pariwisata internal harus lebih besar dibandingkan dengan pengelolaan eksternal.

DMO Tingkat Regional, dimana pengelolaan destinasi pariwisata internal harus lebih kecil dibandingkan dengan pengelolaan eksternal.

DMO Tingkat Nasional, dimana pengelolaan destinasi pariwisata eksternal harus dominan dengan melakukan perencanaan dan penerapan strategi  secara menyeluruh. Mulai dari bidang pemasaran hingga diplomasi pariwisata itu sendiri.

Prinsip yang Harus Ada Pada Penerapan DMO
Beberapa prinsip berikut ini, bisa digunakan dalam upaya penerapan DMO:

1.Prinsip Partisipatif
Prinsip partisipatif merupakan pelibatan aktif warga lokal atau masyarakat setempat seluas – luasnya bersama dengan stakeholder seperti pelaku usaha, pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Baik itu selama proses perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan hingga pengelolaan DMO.

2.Prinsip Keterpaduan
Prinsip keterpaduan bisa diwujudkan dengan adanya pengelolaan pariwisata yang bisa direncanakan secara terpadu. Dimana selama prosesnya harus selalu memperhatikan ekosistem di daerah pariwisata bersangkutan dan hanya fokus pada pembangunan berbagai sektor yang ada.

Perlu diingat, bahwa pengembangan pariwisata juga harus disesuaikan dengan kondisi dinamika sosial budaya masyarakat lokal, dinamika ekologi daerah setempat dan daerah di sekitarnya.

Di sisi lain, pengembangan pariwisata juga harus menjadi bagian dari tujuan pembangunan, dimana bisa disesuaikan  dengan rencana pembangunan suatu daerah.

3.Prinsip Kolaboratif
Prinsip kolaboratif bisa terwujud dengan cara melakukan kerjasama dari semua pihak untuk meminimalisir maupun menghilangkan konflik, menampung berbagai saran, keinginan, atau aspirasi dari semua pihak untuk bisa ikut berperan, bermanfaat dan bertanggung jawab secara bersama - sama dalam pengelolaan pariwisata.

4.Prinsip Berkelanjutan
Prinsip berkelanjutan bisa terwujud dengan cara menerapkan beberapa prinsip lain seperti kelayakan dari segi ekonomi (economically feasible), sosial (socially acceptable), lingkungan (environmentally viable) dan tepat guna dari sisi teknologi (technologically appropriate).

Dengan begitu, bisa lebih mudah dalam mencapai pengelolaan destinasi pariwisata yang lebih efektif, mempertahankan identitas lokal, meningkatkan kualitas dan taraf hidup masyarakat lokal. Dengan catatan harus memastikan proses pertumbuhannya berkelanjutan, dimana bisa mengkombinasikan antara keuntungan dan pembangunan ekonomi secara umum.

Indikator Keberhasilan dalam Penerapan DMO
Keberhasilan dalam proses penerapan DMO, bisa dilihat dari beberapa indikator di bawah ini :

1.Organisasi
Indikator ini bisa diperoleh dari persepsi wisatawan dan masyarakat terhadap kontribusi DMO, pengadaan polling atau survei online untuk mengetahui seberapa jauh dukungan masyarakat terhadap DMO dan melakukan perbandingan DMO pada suatu destinasi.

2.Pemasaran
Indikator ini bisa diperoleh dari reaksi wisatawan terhadap visual icon dan destination branding, kesesuaian antara visi dan misi dengan destination branding, realisasi terhadap target market yang telah dicapai dan lainnya.

3.Kualitas Pelayanan dan Pengalaman Berwisata
Indikator ini bisa diperoleh dari penilaian kepuasan para pengunjung terhadap pelayanan dan pengalaman yang didapatkan di tempat wisata, persepsi wisatawan terhadap semua kekurangan yang ada di tempat wisata, solusi yang diberikan terkait segala permasalahan yang ada di tempat wisata dan lainnya.

4.Pengembangan SDM
Indikator pengembangan SDM bisa diperoleh dari survei online mengenai persepsi para tenaga kerja setelah menjalani pelatihan, survei online mengenai persepsi wisatawan terhadap kualitas pelayanan dan lainnya.

5.Sumber Dana
Indikator ini bisa diperoleh dari evaluasi secara menyeluruh terhadap jumlah investasi yang berhasil direalisasikan dan identifikasi lebih lanjut berapa banyak anggaran investasi yang sudah diserap untuk pengembangan destinasi pariwisata.

Dari detail pembahasan di atas bisa disimpulkan bahwa untuk mengembangkan destinasi pariwisata di Indonesia, peningkatan kapasitas DMO menjadi salah satu solusi yang tepat. Mengingat keberadaan DMO memang sangat penting untuk mendukung berkembangnya pariwisata nasional.

Referensi
https://www.uksw.edu/detail_post/news/dmo-diharapkan-mampu-majukan-industri-pariwisata-indonesia

Penulis: Agriqisthi
Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Andalas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar