BIJAKNEWS.COM -- Kasus penusukan sesama agent bus AKDP di terminal bayangan di depan Kampus Universitas Negeri Padang (UNP) jalan Prof. DR. Hamka Kota Padang, Sumatera Barat mendapat sorotan dari anggota DPRD Kota Padang Rustam Efendi.
Sebagai anggota DPRD Kota Padang Rustam Efendi menyesalkan terjadinya penusukan hingga hilangnya nyawa sesama agent bus yang berebut penumpang di depan kampus UNP.
"Saya menyesalkan ini terjadi. Ini menandakan lemahnya pemerintah dalam menghadirkan terminal yang nyaman bagi masyarakat di Kota Padang," ucapnya.
Rustam Efendi menambahkan juga, kehadiran terminal Anak Aia saat ini bak buah simalakama juga.
Baca Juga
- Ingin Menikah di Kota Padang, Harus Punya Surat Bebas HIV/AIDS, Ini Kata Ketua DPRD Padang Muharlion
- Ketua DPRD Padang Muharlion Launching Budidaya Bawang Dayak di SMPN 6 Padang
- DPRD Kota Padang Dukung Instruksi Presiden Prabowo, Anggaran Kunker dan Perjalanan Dinas Dipangkas Total?
- BPKP Hitung Kerugian Negara, Beny Saswin Dipanggil Kejari Padang
- Warga Resah, Truk Pengangkut Material Perumahan Alana Residen Bikin Macet dan Ugal - Ugalan
- Komisi II DPRD Limapuluh Kota: Retribusi Harau Harus Adil, tak ada Keistimewaan untuk ICBS!
- Rumah Kosong di Puncak Jaya Dibakar, Aparat Lakukan Penyelidikan
- Komisi II DPRD Kota Padang Ungkap Rendahnya PAD Parkir di Padang Tidak Masuk Akal, Ada yang Cuma Setor Rp12 Ribu Perhari
"Saya melihat, terminal Anak Aia fungsinya belum bisa di optimalkan. Di sana sarana dan prasarana belum mendukung. Akses jalan yang kurang, tentu akan menimbulkan permasalahan yang baru, seperti anak - anak yang tertabrak bus, atau bus yang memaksakan menerobos perlintasan sebidang rel kereta api," ucap mantan sopir angkutan kota di Kota Padang ini.
Rustam Efendi berharap, harus ada sinkronisasi atar OPD di Pemko Padang dan Sumbar dalam menyelesaikan permasalahan terminal di Kota Padang.
"Mereka (pemerintah) harus duduk bersama untuk mencari solusi. Jangan ada masalah, baru di cari solusi. Cukup kasus kejadian agent bus terbunuh oleh agent bus terjadi di lingkungan kampus. Kampus itu lingkungan akademisi, bukan dijadikan terminal bayangan," tegasnya.
Di sisi lain, Rustam Efendi menjelaskan, terbunuh akibat berebut penumpang, menandakan iklim ekonomi di Kota Padang tidak baik - baik saja.
"Terbunuh akibat berebut penumpang, sama dengan terbunuh berebut untuk makan. Pemko Padang harus menggeliatkan ekonomi di Kota Padang yang lesu. Harus bisa menata pasar agar menggeliat," jabarnya.
Sebelumnya, seorang agent bus AKDP di tusuk dengan sebilah pisau oleh agent bus AKDP yang lain. Penusukan ini terjadi di lingkungan kampus UNP.
Setelah melakukan penusukan, pelaku yang berinisial SC (47) berhasil diamankan oleh pihak keamanan kampus UNP untuk di serahkan ke pihak Polresta Padang.
Korban, Yandra Saputra, seorang pria berusia 39 tahun yang juga bekerja sebagai agen Bus AKDP Sarah, meninggal dunia setelah ditusuk di bagian dada kiri.
Sedangkan pelaku merupakan agent bus Tintin yang berusia 47 tahun. Kejadian penusukan ini berlangsung pada hari Jumat (17/1) sekitar pukul 16.00 WIB. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar