Breaking

Kamis, 27 November 2025

Terjun ke Titik Bencana, Muhayatul dan Athari Gerak Cepat Bantu Korban Banjir Pesisir Selatan

Baca Juga


BIJAKNEWS.COM -- 
Hujan ekstrem yang memicu banjir dan longsor dalam sepekan terakhir kembali menuai bencana di Sumatera Barat (Sumbar). Wilayah Kabupaten Pesisir Selatan, termasuk salah satu dari 13 kabupaten dan kota yang diterjang banjir, tanah longsor hingga banjir bandang.

Kondisi ini menjadi perhatian khusus Ketua Fraksi PAN DPRD Sumbar, Muhayatul. Dia pun turun langsung ke titik bencana pada Kamis (27/11/2025), hingga memberikan bantuan kepada masyarakat Pesisir Selatan yang terdampak banjir dan longsor.

Muhayatul menilai pentingnya percepatan penanganan lintas sektor agar warga terdampak segera mendapatkan bantuan. Dengan begitu, tidak ada masyarakat yang tercecer dari pendataan dan informasi.

“Koordinasi lintas sektor menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan masyarakat terdampak mendapatkan bantuan yang cepat dan tepat,” ujar mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Sumbar itu.

Muhayatul menyebut bahwa kunjungan lapangan ini sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan sosialnya sebagai wakil rakyat. Apalagi, Pesisir Selatan adalah kampung halaman dan masyarakat pemilihnya.

Bersama Anggota DPR RI Fraksi PAN, Athari Gauthi Ardi, Muhayatul menyerahkan bantuan berupa sembako, nasi, dan makanan siap saji. Menurutnya, bantuan itulah yang paling dibutuhkan warga untuk saat ini, mengingat akses jalan di beberapa titik masih tertutup longsor.

“Alhamdulillah, saya dan Ibu Athari dapat menyerahkan langsung bantuan kepada masyarakat yang terdampak, semoga dengan bantuan ini dapat mengurangi beban saudara kita,” katanya.

Selain itu, Muhayatul berharap bantuan tersebut benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. "Semoga daerah kita segera pulih dan Allah SWT jauhkan dari bahaya," katanya.

Kerugian Mencapai Ratusan Miliar

BPBD Pesisir Selatan melaporkan total kerugian sementara akibat banjir dan longsor mencapai Rp 108 miliar. Bencana yang dipicu curah hujan tinggi ini melanda tujuh kecamatan, menyebabkan satu warga meninggal dunia, satu rumah amblas ke sungai, serta merendam ribuan hektare lahan pertanian.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi, mengungkapkan total korban akibat bencana sejak 21 November 2025 mencapai 15 orang.

“Berdasarkan update data sementara per hari Kamis (27/11/2025) pukul 12.00 WIB, total kerugian sebesar Rp6,5 miliar lebih dan total korban sebanyak 15 orang,” kata Arry dalam keterangan tertulisnya. (***)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar