Breaking

Selasa, 27 Maret 2018

Presiden Jokowi Tak Ingin Pilkada 2018 Diwarnai Berita Bohong & Fitnah

Baca Juga

JAKARTA -- Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan agar seluruh pihak menjaga dan memantau penyelenggaraan Pilkada Serentak yang akan berlangsung pada Juni 2018. Jokowi tak ingin Pilkada Serentak 2018 diwarnai dengan berita bohong dan fitnah.

"Jangan sampai Pilkada karena keterbukaan media sosial, banyak berita bohong, fitnah, ada dimana-mana," kata Jokowi dalam sambutannya dalam acara Rakernas II Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI) di Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, Selasa (27/3).

Kepala Negara berpandangan, ADKASI seharusnya bisa mengambil peran dan mengedukasi serta memberi pemahaman masyarakat agar tidak termakan isu-isu negatif. Sehingga, masyarakat dapat lebih matang dalam menghadapi dinamika politik saat Pilkada Serentak mendatang.

"Jadi tidak mempan ditembak hoaks, kabar bohong, fitnah-fitnah yang tidak baik. Itulah kematangan yang kita inginkan," ucap Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berulang kali meminta para kandidat tidak saling mencemooh dan mencela. "Saya titip seluruh kandidat, silakan sampaikan ide kepada rakyat, sampaikan gagasan-gagasan, program-program, munculkan prestasi-prestasi. Jangan sekali lagi saling mencela, saling menjelekkan, saling mencemooh, jangan sampai itu terjadi," kata Presiden.

Jokowi juga meminta agar ajang lima tahunan tersebut tidak malah mengaduk-aduk emosi masyarakat.

"Jangan sampai karena beda pilihan jadi tidak rukun dengan tetangga, tidak rukun dengan saudara, ini hanya pilihan politik lima tahun sekali. Tahun depan juga ada pemilihan Presiden, hanya lima tahun sekali, jangan sampai karena pilihan politik berbeda antarsaudara, antartetangga jadi tidak bicara, jangan teraduk-aduk emosional karena itu," sambungnya.

(mdk/lip/rki)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar