Baca Juga
JAKARTA -- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang didorong pemerintah pusat
berusaha mengentaskan status daerah tertinggal di beberapa kabupaten di
Sumatera Barat. Hal itu mengemuka dalam rapat Percepatan Pembangunan
Sumatera Barat di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Rabu 4
Maret 2018.
Rapat itu dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Ridwan Djamaluddin, Bupati Mentawai, Bupati Solok Selatan dan seluruh unsur terkait, baik dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten.
Menurut Wagub Nasrul Abit, rapat itu fokus membahas skala prioritas beberapa daerah yang menjadi tujuan dalam pembangunan agar terarah dan dapat diselesaikan dalam pembangunan di Sumatera Barat. Tujuannya, mengeluarkan beberapa kabupaten di Sumatera Barat dari status daerah tertinggal.
Ia mengatakan, Mentawai menjadi fokus utama, yaitu KEK Mentawai yang telah selesai administrasinya dan tinggal pengajuannya dalam mekanismenya dalam penanganan KEK di Mentawai. Selain itu pembangunan Pelabuhan Labuhanbajau dan pembangunan Bandara Rokot di Mentawai.
Rapat itu dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Ridwan Djamaluddin, Bupati Mentawai, Bupati Solok Selatan dan seluruh unsur terkait, baik dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten.
Menurut Wagub Nasrul Abit, rapat itu fokus membahas skala prioritas beberapa daerah yang menjadi tujuan dalam pembangunan agar terarah dan dapat diselesaikan dalam pembangunan di Sumatera Barat. Tujuannya, mengeluarkan beberapa kabupaten di Sumatera Barat dari status daerah tertinggal.
Ia mengatakan, Mentawai menjadi fokus utama, yaitu KEK Mentawai yang telah selesai administrasinya dan tinggal pengajuannya dalam mekanismenya dalam penanganan KEK di Mentawai. Selain itu pembangunan Pelabuhan Labuhanbajau dan pembangunan Bandara Rokot di Mentawai.
"Tak kalah
pentingnya adalah pembangunan Trans Mentawai, agar bisa membantu
mempermudah akses masyarakat di Kepulauan Mentawai dari seluruh akses,
baik udara laut dan darat," ujarnya.
Sementara itu Pasaman Barat, kata wagub, yang menjadi fokus utama pembangunannya adalah pembangunan akses jalan ke Pelabuhan Teluk Ketapang yang menjadi akses utama agar masyarakat bisa membawa hasil dari Pasaman Barat menuju ke pelabuhan utama.
Untuk Pesisir Selatan, jelas wagub, menjadi fokus utama yaitu pembangunan jalan menuju kawasan Mandeh. Namun ini masih terkendala masalah Amdal dan pembebasan lahan di kawasan Mandeh. Selain itu, usulan lainnya adalah pembangunan jalan akses ke Pasar Baru menuju Solok Selatan untuk mengeluarkan dan mempermudah akses dalam mengeluarkan 2 daerah terisolir.
Sedengkan Kabapaten Dhamasraya, urai wagub, yang menjadi fokus utama, yaitu akses jalan dari Dhamasraya menuju ke Solok Selatan sepanjang 72 KM. Untuk Solok Selatan, fokus utamanya adalah refitalisasi Seribu Rumah Gadang yang saat ini sudah berjalan prosesnya dan akan diajukan juga jalan yang menghubungkan ke Provinsi Jambi
"Dalam percepatan pembangunan di Sumatera Barat ini, kami sangat berharap bisa berjalan dengan cepat dan tepat sasarannya, karena saat ini daerah yang yang masih memiliki status daerah tertinggal masih belum sejahtera masyarakatnya. Sehingga dengan percepatan pembangunan ini masyarakat bisa merasakan hidup yang layak dan pembangunan yang merata," ungkapnya.
Sementara itu Pasaman Barat, kata wagub, yang menjadi fokus utama pembangunannya adalah pembangunan akses jalan ke Pelabuhan Teluk Ketapang yang menjadi akses utama agar masyarakat bisa membawa hasil dari Pasaman Barat menuju ke pelabuhan utama.
Untuk Pesisir Selatan, jelas wagub, menjadi fokus utama yaitu pembangunan jalan menuju kawasan Mandeh. Namun ini masih terkendala masalah Amdal dan pembebasan lahan di kawasan Mandeh. Selain itu, usulan lainnya adalah pembangunan jalan akses ke Pasar Baru menuju Solok Selatan untuk mengeluarkan dan mempermudah akses dalam mengeluarkan 2 daerah terisolir.
Sedengkan Kabapaten Dhamasraya, urai wagub, yang menjadi fokus utama, yaitu akses jalan dari Dhamasraya menuju ke Solok Selatan sepanjang 72 KM. Untuk Solok Selatan, fokus utamanya adalah refitalisasi Seribu Rumah Gadang yang saat ini sudah berjalan prosesnya dan akan diajukan juga jalan yang menghubungkan ke Provinsi Jambi
"Dalam percepatan pembangunan di Sumatera Barat ini, kami sangat berharap bisa berjalan dengan cepat dan tepat sasarannya, karena saat ini daerah yang yang masih memiliki status daerah tertinggal masih belum sejahtera masyarakatnya. Sehingga dengan percepatan pembangunan ini masyarakat bisa merasakan hidup yang layak dan pembangunan yang merata," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar