Baca Juga
PADANG -- Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Irwan Prayitno menegaskan, stok
kebutuhan pokok cukup dan harganya relatif stabil di daerah ini
menjelang bulan suci Ramadan. Bahkan, ia mengatakan akan membentuk tim
pengendalian stabilitas harga dalam rangka menyambut kebutuhan Ramadan
dan Idul Fitri.
"Pembentukan tim khusus pengendalian stabilitas harga untuk Ramadan dan lebaran bertujuan agar dalam evaluasi, jika terjadi kenaikan harga, segera dilakukan upaya stabilitas harga, salah satunya dengan operasi pasar," ujarnya saat melakukan sindak ke Pasar Raya Padang bersama Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan RI dan OPD terkait, Rabu, 11 April 2018 pagi.
Pemerintah, kata Gubernur Irwan lagi, menginginkan masyarakat dapat menjalankan ibadah puasanya secara baik dengan harga yang stabil. Bisanya, menjelang bulan suci Ramadan dan lebaran, memang biasa kebutuhan akan bahan pokok meningkat yang kadang membuat resah masyarakat jika berbalanja.
"Pembentukan tim khusus pengendalian stabilitas harga untuk Ramadan dan lebaran bertujuan agar dalam evaluasi, jika terjadi kenaikan harga, segera dilakukan upaya stabilitas harga, salah satunya dengan operasi pasar," ujarnya saat melakukan sindak ke Pasar Raya Padang bersama Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan RI dan OPD terkait, Rabu, 11 April 2018 pagi.
Pemerintah, kata Gubernur Irwan lagi, menginginkan masyarakat dapat menjalankan ibadah puasanya secara baik dengan harga yang stabil. Bisanya, menjelang bulan suci Ramadan dan lebaran, memang biasa kebutuhan akan bahan pokok meningkat yang kadang membuat resah masyarakat jika berbalanja.
Sementara itu, Staf Ahli
Bidang Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan Republik
Indonesia, Dody Edward memastikan pasokan kebetulan bahan pokok dan
harga stabil menjelang bulan puasa. Untuk itu, upaya menstabilkan harga
dan pasokan dibantu oleh Bulog.
“Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kami datang ke daerah melihat kondisi ril di lapangan. Jika harga tidak stabil langsung kita minta Bulog untuk melakukan operasi pasar atau dalam bentuk lain,” katanya.
Ia mengatakan, pihaknya akan mengandeng Satuan Tugas (Satgas) Pangan agar tidak terjadi penimbunan menjelang atau saat bulan puasa.
“Kemarin dari sidak ke beberapa ritel, ada yang menjual diatas HET (Harga Eceran Tertinggi). Kemudian kami imbau supaya jual sesuai dengan HET,” sebut Dody.
Sedangkan di Sumbar, katanya, harga daging di Sumbar mencapai Rp110 ribu perkilogram. Beras premium dijual Rp 13.500 dan itu masih di atas HET. Kedepan, Bulog melihat pasar mana atau bergandengan dengan distributor sehinga HET beras medium Rp 9.850 per kg dan premium Rp 13.300 per kg.
“Gula kita sudah siapkan stok sebanyak 16 ribu ton untuk 6 bulan kedepan. Untuk yang diatas HET kami minta jual sesuai HET, yang stok kurang karena harga tinggi kita akan minta Bulog masuk,” jelas dia.
Kepala Divre Bulog Sumbar Suharto Djabar menyebutkan, guna mengantisipasi lonjakan harga saat Ramadan dan Idul Fitri, pihaknya akan melakukan operasi pasar.
“Kita akan gelar operasi pasar untuk memastikan stok mencukupi. Jika kurang akan didatangkan lagi,” ujarnya.
“Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kami datang ke daerah melihat kondisi ril di lapangan. Jika harga tidak stabil langsung kita minta Bulog untuk melakukan operasi pasar atau dalam bentuk lain,” katanya.
Ia mengatakan, pihaknya akan mengandeng Satuan Tugas (Satgas) Pangan agar tidak terjadi penimbunan menjelang atau saat bulan puasa.
“Kemarin dari sidak ke beberapa ritel, ada yang menjual diatas HET (Harga Eceran Tertinggi). Kemudian kami imbau supaya jual sesuai dengan HET,” sebut Dody.
Sedangkan di Sumbar, katanya, harga daging di Sumbar mencapai Rp110 ribu perkilogram. Beras premium dijual Rp 13.500 dan itu masih di atas HET. Kedepan, Bulog melihat pasar mana atau bergandengan dengan distributor sehinga HET beras medium Rp 9.850 per kg dan premium Rp 13.300 per kg.
“Gula kita sudah siapkan stok sebanyak 16 ribu ton untuk 6 bulan kedepan. Untuk yang diatas HET kami minta jual sesuai HET, yang stok kurang karena harga tinggi kita akan minta Bulog masuk,” jelas dia.
Kepala Divre Bulog Sumbar Suharto Djabar menyebutkan, guna mengantisipasi lonjakan harga saat Ramadan dan Idul Fitri, pihaknya akan melakukan operasi pasar.
“Kita akan gelar operasi pasar untuk memastikan stok mencukupi. Jika kurang akan didatangkan lagi,” ujarnya.
(rki)





















































Tidak ada komentar:
Posting Komentar