Breaking

Sabtu, 01 September 2018

Deklarasi #2019GantiPresiden 2 September di Pekanbaru Dibatalkan

Baca Juga

Panitia Deklarasi #2019GantiPresiden ketika menggelar jumpa pers dengan wartawan.
PEKANBARU -- Pelaksanaan deklarasi #2019GantiPresiden di Pekanbaru, Riau, dibatalkan. Semula, acara tersebut akan dilangsungkan pada Minggu, 26 Agustus 2018. Kemudian panitia mengundurkan pelaksanaannya hingga Minggu, 2 September 2018 mendatang. Tapi kedua ini batal dilakukan.

Ketua Panitia Deklarasi #2019GantiPresiden, Husni Thamrin mengatakan, pembatalan acara deklarasi itu karena ada beberapa alasan. Namun, ia enggan menyebutkan secara gamblang apa alasan itu.

"Apapun alasannya, sangat substansial. Ada alasan-alasan objektif, ada alasan subjektif terkait pembatalan," ujarnya kepada wartawan di Pekanbaru, Jumat, 31 Agustus 2018.

Ia memastikan, dibatalkannya deklarasi itu bukan karena tidak adanya izin dari pihak kepolisian. Namun, permasalahan muncul dari dalam internal panitia deklarasi itu sendiri.

"Perizinan tidak ada masalah, polisi mengizinkan hal tersebut. Hanya ada persoalan internal yang perlu diperbaiki dan akan kita koordinasikan lebih lanjut," sebutnya.

Kedepan, panitia deklarasi akan menghimpun lebih banyak unsur lainnya untuk ikut dalam acara tersebut. Tapi terkait waktunya belum dapat dipastikan. "Kita akan menghimpun unsur terkait lainnya untuk kedepannya. Namun kita belum bisa menentukan waktunya," kata dia.

Terkait pembatalan ini, presidium daerah Riau sudah mengkoordinasikannya kepada presidium pusat di Jakarta. "Kami sudah sepakat dengan presidium daerah dan pusat sama-sama membatalkan kegiatan deklarasi di Riau," ungkapnya.

Jika pada tanggal 2 September nanti ada acara yang mengatasnamakan deklarasi #2019GantiPresiden, maka panitia memastikan itu bukan diselenggarakan oleh pihaknya. "Jika ada pelaksanaan tanggal 2 diluar tanggung jawab kami sebagai panitia," tegasnya.

Sebelumnya, deklarasi #2019GantiPresiden tetap berlangsung di Pekanbaru, pada Minggu, 26 Agustus 2018 lalu. Itu dilaksanakan di masjid Agung Annur Riau. Namun saat itu, tidak ada tokoh nasional yang hadir. Sebab, penggagas gerakan yaitu Neno Warisman tidak diperbolehkan masuk ke Kota Pekanbaru oleh pihak berwajib, pada Sabtu, 25 Agustus 2018 lalu.

Panitia menyebut, kedatangan Neno dan dilangsungkannya acara deklarasi yang sempat mengakibatkan bentrok antar massa dengan polisi, merupakan miskomunikasi.

"Kemarin, memang sempat terjadi perbedaan komunikasi
 di internal, dan itu sampai mengakibatkan ke pusat, sehingga presidium pusat (Neno Warisman) sampai turun tanggal 25. Tapi yang ini tidak. Kamis sudah sepakat bersama antara presidium daerah dan pusat membatalkan dalam waktu dekat. Tidak ada kegiatan itu," pungkasnya.

(Sumber: jawapos.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar