Baca Juga
BIJAKNEWS.COM -- InJourney Group mengirim delapan personil GURILA untuk membantu pemulihan di daerah terdampak. Tim bergerak ke wilayah paling kritis di Sumbar, Sumut, dan Aceh. Tim melakukan asesmen, membuka akses, dan menyiapkan dukungan awal bagi warga.
Feni Lindriany menyatakan bahwa bandara menjadi simpul penting mobilisasi bantuan. “Kami memastikan layanan bandara tetap berfungsi untuk mendukung operasi kemanusiaan,” ujar Feni pada Kamis, (4/12/2025).
BIM menjaga operasional agar proses distribusi logistik berjalan lancar. Petugas menata ulang jalur cargo agar barang masuk lebih cepat. Bandara mengaktifkan prosedur darurat untuk menjaga keselamatan penumpang.
Feni menyebut bahwa koordinasi intensif berlangsung setiap jam. “Kami berkomunikasi dengan semua pihak agar arus bantuan tidak terhambat,” kata Feni.
InJourney menyalurkan berbagai kebutuhan mendesak. Tim mengangkut tenda, selimut, air bersih, lampu darurat, dan perlengkapan evakuasi. Petugas menyalurkan logistik ke posko terdekat agar bantuan cepat diterima warga.
Tim GURILA juga membantu membersihkan akses. Petugas memotong material, menggeser reruntuhan, dan menata jalur sementara. Langkah itu mempercepat pergerakan armada bantuan.
Personil GURILA melakukan pemantauan di titik terdampak paling berat. Tim mencatat kondisi jembatan, saluran, dan fasilitas umum. Data itu membantu pemerintah menentukan langkah prioritas. Tim juga mendukung proses evakuasi warga yang berada di lokasi berisiko.
Feni menegaskan komitmen InJourney untuk mendukung warga. “Kami hadir untuk membantu pemulihan sejak hari pertama,” ujar Feni.
InJourney Group menghubungkan laporan dari Sumbar, Sumut, dan Aceh. Petugas mengirim data kondisi bandara, jalur distribusi, dan kebutuhan lapangan. Langkah ini memudahkan penyusunan strategi bersama.
Feni menyatakan bahwa komunikasi lintas daerah penting untuk efisiensi. “Kami ingin seluruh dukungan berjalan tepat sasaran,” ucapnya. (***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar