Breaking

Kamis, 06 September 2018

Wagub Nasrul Abit: Kesiapsiagaan Bencana Mesti Menjadi Kebiasan Masyarakat

Baca Juga

PADANG – Provinsi Sumatera Barat berada di antara pertemuan dua lempeng benua besar. Yaitu lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Autralia dan patahan besar (sesar) semangko. Dan di dekat pertemuan lempengan terdapat patahan Mentawai. Ketiganya merupakan daerah sistmik aktif.

Hal ini disampaikan Wakil Gubenur Sumatera Barat Nasrul Abit pada acara Rakor SAR Daerah dan Latihan SAR Daerah, di Pengeran Beach Hotel Padang, Rabu (5/9/2018).

Hadir dalam kesempatan Direktur Bidang operasi Pencarian dan Pertolongan Badan Pencarian dan pertolongan, Nanang Sigit, Fokopimda,kepala Kantor SAR Padang Ahmad Yunir.

Nasrul Abit menyampaikan, kondisi Sumatera Barat yang merupakan daerah rawan bencana tentu menjadikan kesiapsiagaan merupakan sesuatu keharusan, baik aparat maupun masyarakat.

“Ketika saya jadi Bupati Pesisir Selatan dulu, saya  mendapat informasi tentang lempengan megathrust Mentawai, yang lempengan lebarnya 120 kilometer, panjangnya 400 kilometer dan ketebalannya 20 kilometer yang berada di laut lepas Samudra Hindia di depan kepulauan Mentawai. Semoga Allah menjauhkan bencana tersebut,” ujarnya.

Wagub Nasrul Abit mengapresiasi aparat SAR yang telah berbuat demikian besar dalam berbagai peristiwa kejadian bencana yang dialami masyarakat, termasuk baru-baru ini tentang kapal nelayan yang hanyut dan tengelam.

Menurutnyas, rapat yang dilakukan ini sangat penting dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan sinegritas potensj SAR terhadap penanggulangan musibah gempa dan lain-lain di wilayah Sumatera Barat.

“Kita berharap hasil pembahasan rapat dapat diimplementasi sesuai aturan yang berlaku dan membuat nota kesepakatan nantinya dari Basarnas dan instasi terkait dalam menangani berbagai jenis kecelakaan baik di laut, udara maupun transportasi vital lainnya, sesuai tupoksi Basarnas,” ujarnya.

(rel/rki)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar