Senin, 17 Desember 2018

Abu Janda: Perusakan Bendera Partai Bisa Saja Dilakukan Kader Sendiri

Abu+Janda
BIJAKNEWS.COM -- Pemerhati politik Permadi Arya atau Ustaz Abu Janda menilai kasus perusakan atribut kampanye bisa jadi propaganda politik.

Abu Janda mengatakan perusakan bendera partai bisa menjadi strategi partai tertentu untuk merebut suara rakyat. Strategi yang digunakan scaremongering, adalah sebuah kampanye bercampur dengan propaganda.

"Perusakan bendera partai bisa saja dilakukan kader sendiri motif scare mongering untuk mengkonsolidasi suara yang mulai terpecah dukung petahana," ujar Abu Janda lewat akun Twitternya dikutip AKURAT.CO pada Minggu, 16 Desember 2018.

Abu Janda melanjutkan, kasus perusakan bendera partai sama seperti kasus pengusiran politisi di pasar. Kedua kasus ini dipertanyakan kebenarannya.

"Sama picisannya seperti sinetron diusir di pasar taunya rekayasa setingan. jurus False Flag basi ah.. PANIK selisih 20% ya fergusooooo," imbuhnya.


Pernyataan Abu Janda disampaikan berbarengan dengan mencuatnya perusakan baliho bergambar Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pekanbaru, Riau, Sabtu, 15 Desember 2018 kemarin.

"Sepanjang jalan di Pekanbaru, selain bendera Demokrat, ada juga bendera Partai Golkar, PDIP, Nasdem, PSI dan lainnya. Tapi yang dirusak hanya bendera Partai Demokrat," tulis putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Renanda Bachtar mengunggah dua video Susilo Bambang Yudhyono memberikan tanggapan tentang atribut Partai Demokrat yang dirusak oknum tidak dikenal.

Dalam video yang beredar di media sosial, SBY sedih melihat bendera partainya dirusak di Riau. Padahal, kunjungan ke Riau bukan untuk berkompetisi dengan petahana Pilpres 2019, Joko Widodo. Menyusul, atribut Partai Demokrat dirusak berbarengan saat Jokowi berada di Riau untuk menerima Gelar adat Datu Seri Setia Amanah Negara.

"Mengadu pada Allah subhanahu wa ta'ala apa yang terjadi. Saya ini bukan capres, saya tidak berkompetisi dengan bapak Presiden Jokowi. Saya sebagai pemimpin Partai Demokrat ingin berikhtiar berjuang dengan cara-cara yang baik dan amanah. Sesuai dengan yang diatur dalam konstitusi dan undang-undang. Tapi ternyata ini yang kami dapatkan," kata SBY di dalam video, Sabtu (15/12).

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief menyebut perusak atribut telah ditangkap. Dia mengatakan bahwa perusak atribut Demokrat dibayar Rp150 ribu.

"Dari pengakuan orang di tangkap oleh Polisi, Jumlah perusak atribut partai Demokrat ada 35 orang yang dibagi dlm 5 kelompok, satu regu 7 orang. Mereka dibayar 150 ribu/orang. Yang menyedihkan, pemberi order dari Partai berkuasa," ungkap Arief.

(Sumber: akurat.co)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar