Breaking

Jumat, 07 Desember 2018

Hadiri Kongres PII XXI, Hendra Irwan Rahim: Sumbar Butuh Tenaga Ahli Kembangkan Industri

Baca Juga

Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim saat hadiri Kongres PII XXI di Grand Inna Muara, Padang, Kamis (06/12/2018)
PADANG -- Wakil Presiden Republik Indonesian Jusuf Kalla melakukan kunjungan kerja ke Padang, Sumatera Barat, dalam rangka membuka Kongres Persatuan Insinyur Indonesia (PII) ke XXI di Grand Inna Padang, Kamis (6/12/2018).

Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih diadakannya kongres PII ini diadakan di Padang, karena bisa menjadi nilai tambah bagi peningkatan Sumberdaya Manusia (SDM) masyarakat Sumbar.

Ketua DPRD Sumbar , Hendra Irwan Rahim  mengatakan pada saat ini di Sumbar masih banyak kekurangan tenaga Insinyur, ada sekitar 50 tenaga insinyur yang kurang di instansi Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) dan Pengelolaab Sumber Daya Air (PSDA),” .

Kekurangan   insiyur ini, tentunya menjadi perhatian bagi pemerintah pusat, agar dalam penerimaan pegawai menambah kuota bagi tenaga insiyur di Sumatera Barat, ungkap Hendra Irwan Rahim pada awak media.

Sumatera Barat saat diketahui  daerah “Rawan Bencana” ada gempa , tsunami, yang merupakan isu yang mengerikan bagi masyarakat Sumbar,untuk  dibutuhkan tenaga ahli untuk merancang bangunan yang tahan dari gempa bumi “ujar Hendra.

Lebih lanjut Hendra Irwan Rahim mengatakan  jumlah lulusan sarjana teknik saat ini yang berpotensi menjadi insinyur profesional mencapai 900 ribu orang. Namun, memang tidak semua bisa menjadi insinyur profesional, karena tidak seluruhnya berminat menekuni profesi tersebut.

Selanjutnya Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dalam sambutannya menekankan di hadapan para peserta kongres, bahwa para Insinyur Indonesia tidak perlu takut menghadapi Insinyur dari luar.

“Tenaga Insinyur kita kebih pintar, buktinya Insinyur kita banyak yang dipakai di luar negeri.
Kita harus bisa menjadi Insinyur profesional, jangan setiap pembangunan kita masih mengharapkan tenaga insinyur dari luar negeri, seperti pembangunan bandara, sejak masih zaman Sukarno kita masih pakai tenaga asing, sudah 60 tahun kita harus bangkit, jangan sedikit-dikit mengunakan tenaga insinyur asing,” ujarnya.Wapres juga prihatin terhadap banyaknya tenaga insinyur dan tenaga ahli Indonesia bekerja di negara tetangga, sehingga tenaga insiyur dalam negeri jadi berkurang.

“Kita menyadari juga bahwa soal pendapat dan gaji tenaga insiyur di Indonesia masih relatif murah sementara di luar negeri pendapat dan gaji lebih besar. Tentu ini perlu menjadi perhatian negeri ini,” katanya.

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto secara resmi membuka Kongres ke-XXI Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Kongres yang mengusung tema ‘Meningkatkan Profesional Sumber Daya Keinsinyuran dan Penerapan Teknologi Cerdas’ berlangsung di Grand Inna Hotel, Padang, Sumatera Barat, Kamis (6/12/2018).

Ketua Umum PII Hermanto Dardak mengungkapkan, pihaknya akan terus berupaya membangun sumber daya manusia di bidang keinsinyuran yang mampu memberi nilai tambah. “Sehingga, insinyur Indonesia bisa lebih kompetitif dibanding negara lain,” terang Hermanto.

Dalam kesempatan tersebut, Hermanto melaporkan bahwa anggota PII kini sudah mencapai 30.000 orang dan pada kongres ini akan diresmikan insinyur profesional yang ke 14.000. “Tentunya di tengah kemajuan teknologi saat ini PII turut mndorong penggunaan teknologi cerdas terutama memasuki era indurti 4.0,” imbuhnya.

“Kalau mau jadi profesional, mereka nanti terintegrasi oleh Persatuan Insinyur Indonesia. Ini adalah kontrol kualitas, jangan sampai bangun gedung tinggi nanti tidak terkontrol,” kata hermanto.

Sebelumnya, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menargetkan sebanyak 14 ribu insinyur indonesia tersertifikasi hingga akhir tahun 2019. “Setidaknya target tersebut bisa tercapai saat kongres PII ke-XXI kali ini,” tutup Hermanto.

(rki)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar