Baca Juga
BIJAKNEWS.COM -- Wakil Gubenur Sumatera Barat Nasrul Abit mengajak aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk berubah dalam pemahaman kerja.
"Jangan sampai karena uang perjalanan dinas masih ada berebut-rebut menghabiskan. Itu tidak efektif jika kerja sudah 100 persen, maka dana sisa itu tidak mesti dihabiskan. Saya bukan anti saudara berjalan akan tetapi disiplin dan berhemat itu penting," ungkapnya ketika memberikan arahan pada Apel Senin Pagi di halaman kantor gubernur, Senin kemaren.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Sekdaprov Alwis, Asisten Ekonomi dan Pembangunen Beny Warlis, Asisten Administrasi dan Kesra Nasir Ahamad, Staf Ahli Rosman Effendi, Kabiro Pemerintahan, Kabiro Pembangunan Kerjasama Rantau, Kabiro Umum, Kabiro Hukum, Kasatpol PP, pejabata eselon III dan IV serta staf dilingkungan kerja Rumah Bergonjong.
"Pada 2019, kita mesti meningkatkan disiplin baik dalam kerja maupun kesungguhan kerja. Disiplin keuangan juga bahagian dari upaya kita meningkatkan pelayanan penyelenggaraan pemerintah daerah," tegasnya.
"Kemaren ada seorang rekanan dari Sumbar yang menyampaikan keluhan bahwa dalam lelang proyek, Unit Layanan Pengadaan (ULP) tidak mau ambil resiko hanya menetapkan pemenang berdasarkan harga termurah. Sehingga kini ada kontraktor dari Irian dan Aceh dapat kerjaan, sementara mereka tidak tahu situasi daerah dan akibatnya hasil kerja asal jadi," pungkasnya.
Pasalnya, kata wagub, karena pekerjaan sudah ada banyak turunan sub kerjaan, akibatnya pengadaan bahan proyek tidak maksimal. Kedepan sesuai arahan BPK, pihak kontraktor perencana, kontraktor pelaksana dan kontraktor pengawas ikut bertanggungjawab. Hasil kerja akan diuji secara teknis kualitas hasil kerja.
"Dan tidak ada lagi ASN yang ikut menjadi pengawas dan perencanaan karena dikhawatirkan ada sistem tidak berjalan dengan baik," ungkap Nasrul Abit.
Wagub juga menyampaikan, saat ini pemprov Sumbar telah menerbitkan himbauan dalam perayaan tahun baru agar tidak berlebihan. Jauhi perbuatan maksiat, judi, mabuk-mabukan, zina dan perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
"Dari banyak bencana yang datang, banyak isu dan kisah yang mestinya jadi pelajaran bagi kita. Sampai saat ini tidak ada orang dan teknologi yang mampu mengetahui kapan terjadi gempa atau bencana," jelasnya.
Editor: Zamri Yahya, SHI
Laporan: Zardi Syahrir
"Jangan sampai karena uang perjalanan dinas masih ada berebut-rebut menghabiskan. Itu tidak efektif jika kerja sudah 100 persen, maka dana sisa itu tidak mesti dihabiskan. Saya bukan anti saudara berjalan akan tetapi disiplin dan berhemat itu penting," ungkapnya ketika memberikan arahan pada Apel Senin Pagi di halaman kantor gubernur, Senin kemaren.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Sekdaprov Alwis, Asisten Ekonomi dan Pembangunen Beny Warlis, Asisten Administrasi dan Kesra Nasir Ahamad, Staf Ahli Rosman Effendi, Kabiro Pemerintahan, Kabiro Pembangunan Kerjasama Rantau, Kabiro Umum, Kabiro Hukum, Kasatpol PP, pejabata eselon III dan IV serta staf dilingkungan kerja Rumah Bergonjong.
"Pada 2019, kita mesti meningkatkan disiplin baik dalam kerja maupun kesungguhan kerja. Disiplin keuangan juga bahagian dari upaya kita meningkatkan pelayanan penyelenggaraan pemerintah daerah," tegasnya.
"Kemaren ada seorang rekanan dari Sumbar yang menyampaikan keluhan bahwa dalam lelang proyek, Unit Layanan Pengadaan (ULP) tidak mau ambil resiko hanya menetapkan pemenang berdasarkan harga termurah. Sehingga kini ada kontraktor dari Irian dan Aceh dapat kerjaan, sementara mereka tidak tahu situasi daerah dan akibatnya hasil kerja asal jadi," pungkasnya.
Pasalnya, kata wagub, karena pekerjaan sudah ada banyak turunan sub kerjaan, akibatnya pengadaan bahan proyek tidak maksimal. Kedepan sesuai arahan BPK, pihak kontraktor perencana, kontraktor pelaksana dan kontraktor pengawas ikut bertanggungjawab. Hasil kerja akan diuji secara teknis kualitas hasil kerja.
"Dan tidak ada lagi ASN yang ikut menjadi pengawas dan perencanaan karena dikhawatirkan ada sistem tidak berjalan dengan baik," ungkap Nasrul Abit.
Wagub juga menyampaikan, saat ini pemprov Sumbar telah menerbitkan himbauan dalam perayaan tahun baru agar tidak berlebihan. Jauhi perbuatan maksiat, judi, mabuk-mabukan, zina dan perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
"Dari banyak bencana yang datang, banyak isu dan kisah yang mestinya jadi pelajaran bagi kita. Sampai saat ini tidak ada orang dan teknologi yang mampu mengetahui kapan terjadi gempa atau bencana," jelasnya.
Editor: Zamri Yahya, SHI
Laporan: Zardi Syahrir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar