Baca Juga
PADANG, BijakNews.com -- Beberapa hari yang lalu warga Padang digemparkan dengan ditemukannya sate yang mengandung daging babi, kejadian itu cukup membuat masyarakat merasa was-was bila ditemukan lagi sate berbahan serupa, maklum kota Padang yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam tentu tidak bisa mengkonsumsi daging babi yg merupakan makanan yang tergolong "haram" bagi umat Islam. Kejadian ini juga merusak reputasi Sate Padang yang merupakan salah satu makanan lezat kebanggan warga Sumatera Barat. Pemerintah kota Padang melalui Dinas Perdagangan mencoba menghilangkan rasa trauma warga terhadap masakan sate padang dengan menggelar Festival Sate.
Puluhan pedagang sate ikut meramaikan Festival Sate yang digelar oleh Dinas Perdagangan Kota Padang bekerja sama dengan Kesatuan Pedagang Jalan Permindo (KPJP) di Kawasan Jalan Permindo, Sabtu (16/2) sore. Aroma sate yang lezat dan asap yang menguap ke udara, menggoda pengunjung untuk mencicipinya.
Pengunjung yang berdatangan tampak menyerbu jalan Permindo yang disulap khusus untuk berjualan sate. Berbagai aneka jenis sate tersaji di sana dan ditawarkan dengan harga yang sangat terjangkau. Yang terpenting, semua sate yang disajikan dijamin kehalalannya.
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengatakan salah satu tujuan Festival Sate ini untuk membuktikan kalau sate itu aman dan halal untuk dikonsumsi. Untuk itu, ia menghimbau kepada masyarakat, untuk tidak perlu khawatir saat mengkonsumsi sate Padang.
“Melalui Festival Sate yang di gagas Dinas Perdagangan dan Kelompok Pedagang Jalan Permindo, kita berharap dapat mengembalikan kepercayaan publik terhadap kuliner sate yang menjadi kebanggaan Urang Awak ini,” kata Mahyeldi Ansharullah, saat membuka festival sate.
Penasehat Kesatuan Pedagang Jalan Permindo (KPJP), Miko Kamal, menambahkan Festival Sate yang bekerjasama dengan Dinas Perdagangan, karena keprihatinan kepada pedagang sate yang baik, yang kena dampak setelah ditangkapnya pedagang sate yang tidak baik.
“Mudah-mudahan di sisi pedagang sate, mereka bersemangat lagi berjualan, ekonomi meningkat lagi. Di sisi masyarakat mudah-mudahan trauma yang ada bisa terobati setelah kejadian itu orang bisa mual. Dengan Festival Sate ini bisa membangkitkan lagi,” ujar Miko.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Endrizal, mengatakan Festival Sate ini bertujuan untuk menghidupkan kembali minat atau selera masyarakat terhadap kuliner sate, yang sempat hilang karena ada penggerebekan sate diduga berdaging babi.
“Kan ada kasus sebelumnya, sehingga kita menyakinkan masyarakat bahwa itu hanya sebatas kasus yang dilakukan oleh oknum pedagang sate tertentu. Buktinya, antusias warga terlihat pada festival ini, banyak yang datang lalu membeli dan memakan sate,” ujar Endrizal.
Festival Sate ini sambung Endrizal, sekaligus menjelaskan kepada masyarakat lain bahwa sate-sate yang lain tidak ada kaitannya dengan pedagang sate yang sedang bermasalah. Selain itu juga sebagai pemantik semangat pedagang sate untuk kembali berjualan.
“Supaya masyarakat baik di Kota Padang maupun di daerah lainnya, maupun di luar Sumbar, bahwa itu hanya sebuah kasus, yang tentunya hal-hal seperti ini tetap kita tindak dan ini menjelaskan kepada masyarakat lain bahwa sate yang lain tidak ada berpengaruh,” pungkas Endrizal.
(rgr/mrm)
Puluhan pedagang sate ikut meramaikan Festival Sate yang digelar oleh Dinas Perdagangan Kota Padang bekerja sama dengan Kesatuan Pedagang Jalan Permindo (KPJP) di Kawasan Jalan Permindo, Sabtu (16/2) sore. Aroma sate yang lezat dan asap yang menguap ke udara, menggoda pengunjung untuk mencicipinya.
Pengunjung yang berdatangan tampak menyerbu jalan Permindo yang disulap khusus untuk berjualan sate. Berbagai aneka jenis sate tersaji di sana dan ditawarkan dengan harga yang sangat terjangkau. Yang terpenting, semua sate yang disajikan dijamin kehalalannya.
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengatakan salah satu tujuan Festival Sate ini untuk membuktikan kalau sate itu aman dan halal untuk dikonsumsi. Untuk itu, ia menghimbau kepada masyarakat, untuk tidak perlu khawatir saat mengkonsumsi sate Padang.
“Melalui Festival Sate yang di gagas Dinas Perdagangan dan Kelompok Pedagang Jalan Permindo, kita berharap dapat mengembalikan kepercayaan publik terhadap kuliner sate yang menjadi kebanggaan Urang Awak ini,” kata Mahyeldi Ansharullah, saat membuka festival sate.
Penasehat Kesatuan Pedagang Jalan Permindo (KPJP), Miko Kamal, menambahkan Festival Sate yang bekerjasama dengan Dinas Perdagangan, karena keprihatinan kepada pedagang sate yang baik, yang kena dampak setelah ditangkapnya pedagang sate yang tidak baik.
“Mudah-mudahan di sisi pedagang sate, mereka bersemangat lagi berjualan, ekonomi meningkat lagi. Di sisi masyarakat mudah-mudahan trauma yang ada bisa terobati setelah kejadian itu orang bisa mual. Dengan Festival Sate ini bisa membangkitkan lagi,” ujar Miko.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Endrizal, mengatakan Festival Sate ini bertujuan untuk menghidupkan kembali minat atau selera masyarakat terhadap kuliner sate, yang sempat hilang karena ada penggerebekan sate diduga berdaging babi.
“Kan ada kasus sebelumnya, sehingga kita menyakinkan masyarakat bahwa itu hanya sebatas kasus yang dilakukan oleh oknum pedagang sate tertentu. Buktinya, antusias warga terlihat pada festival ini, banyak yang datang lalu membeli dan memakan sate,” ujar Endrizal.
Festival Sate ini sambung Endrizal, sekaligus menjelaskan kepada masyarakat lain bahwa sate-sate yang lain tidak ada kaitannya dengan pedagang sate yang sedang bermasalah. Selain itu juga sebagai pemantik semangat pedagang sate untuk kembali berjualan.
“Supaya masyarakat baik di Kota Padang maupun di daerah lainnya, maupun di luar Sumbar, bahwa itu hanya sebuah kasus, yang tentunya hal-hal seperti ini tetap kita tindak dan ini menjelaskan kepada masyarakat lain bahwa sate yang lain tidak ada berpengaruh,” pungkas Endrizal.
(rgr/mrm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar