Baca Juga
JAKARTA, BijakNews.com -- Agum Gumelar akhirnya angkat bicara mengenai video terkait pemecatan Prabowo Subianto yang sempat viral. Hasil rapat Dewan Kehormatan Perwira (DKP) terkait pemecatan Prabowo adalah fakta.
"Setelah pemeriksaan, keluarlah rekomendasi dari DKP agar supaya yang bersangkutan (Prabowo) diberhentikan dari dinas militer. Itu kenyataan," kata Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri) tersebut, belum lama ini.
Agum juga bicara terkait kekecewaannya terhadap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait pilihan dalam pemilu. Meski begitu, Agum juga prihatin terhadap kondisi SBY yang sedang menemani istrinya, Ibu Ani Yudhoyono yang sakit dan dirawat di Singapura.
Sementara itu terkait pilihan di Pilpres 2019, sedianya Pepabri sebagai institusi bersikap netral. Namun sebagai individu, semua anggota dan purnawirawan memiliki hak konstitusi sama dengan masyarakat sipil biasa, yaitu punya hak memilih.
"Saya serahkan kepada mereka. Silakan bebas memilih," ucap Agum.
Terkait pilihan, Agum cenderung mendukung pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Sedangkan stafnya, memilih mendukung Prabowo.
Beda pilihan ini, tambah Agum, tak membuat stafnya harus dipecat. Nantinya setelah Pilpres 2019, Agum berharap tidak ada lagi perbedaan.
"Perbedaan memilih ini harus berakhir ketika pilpres selesai. Begitu pilpres selesai, tak ada lagi perbedaan," tandas Agum.
(Source: BeritaSatu.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar