Breaking

Kamis, 26 September 2019

Aksi Kerusuhan di DPRD Sumbar Diduga Adanya Penyusup

Baca Juga


PADANG -- Ribuan mahasiswa se-Sumatra Barat (Sumbar) berhasil menduduki Gedung DPRD Sumbar. Mereka mendesak tuntutan Revisi Undang-Undang (RUU) segera dibatalkan DPR RI. Pasalnya, RUU banyak yang kontroversial.
 
Ketika mereka ngotot agar tuntutannya dipenuhi, ratusan mahasiswa berhasil masuk ke Ruang Sidang Paripurna DPRD setempat. Mayoritas fasilitas di dalam ruangan dirusak, seperti meja, kursi, microfon, kaca, komputer, arsip, pintu, hingga foto Presiden Jokowi juga dirusak.
 
Terkait aksi mahasiswa yang anarkis itu, Kapolresta Padang, Yulimar Try Himawan menyampaikan pihaknya akan melakukan pengusutan. Pihaknya bahkan akan menemukan tersangka dalam kerusuhan tersebut. Meskipun hingga saat ini belum bisa memastikan jumlah tersangkanya.
 
Yulimar juga mengaku, pihaknya mendeteksi adanya dugaan penyusup yang masuk ke barisan massa mahasiswa. Pihaknya bahkan juga menduga tidak semua peserta aksi unjuk rasa itu mahasiswa. Sebab, secara umum pihaknya menilai aksi itu kondusif dan normal dari awalnya.
 
"Kami menduga ada penyusup, sebab ditemukan tidak semuanya mahasiswa. Namun hingga saat ini belum dipastikan jumlah kerugian akibat pengrusakan ini," ujar Yulimar, Rabu (25/9) sore.
 
Keberingasan massa mahasiswa itu juga sangat disayangkan sejumlah pihak. Apalagi mahasiswa sejatinya terkenal dengan kaum terpelajar dan intelektual. Namun dengan perilaku massa mahasiswa saat aksi ini dinilai terlalu bar-bar, bukan cara kaum intelektual mengkritisi.
 
Lebih beringasnya lagi, perilaku mahasiswa dalam unjuk rasa ini, juga diwarnai dengan aksi vandalisme dengan berbagai sindiran bahkan berbagai umpatan. Semua kata-kata yang dituliskan, ditujukan ke pemerintah, baik presiden, DPR RI, dan DPRD Sumbar dengan cara-cara yang tidak terdidik.
 
Yulimar menyampaikan, hingga saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan DPRD Sumbar. Pihaknya juga akan mencek video-video aksi yang beredar, termasuk dari hasil CCTV. Tujuannya tentu untuk menemukan dan memastikan pelaku perusakan. Termasuk diantaranya mencari penanggungjawab aksi. 
 
"Ya pasti adalah tersangka. Tapi belum kita sebutinlah. Tunggu saja. Tim kita sudah cek. Pasti akan kita cari tersangka. Tersangka pasti ada, tapi belum tahu jumlahnya," terang Yulimar.

Sumber: Gatra.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar