Breaking

Jumat, 08 Mei 2020

Melihat Join Zoom Meeting, "Pemimpin Yang Dekat Dengan Al Qur'an"

Baca Juga


BIJAKNEWS.COM -- Jiwa dan bathin menjadi tenang bila seluruh yang menjadi pemimpin di Bumi Ibu Pertiwi mencintai Al Quran, sekaligus tiap saat selalu membacanya dan menghayati isi kandungan  yang terdapat dalam Al Quran.

Bila kita cermat pemimpin yang menyayangi Al Quran dan menjadikan sebagai pegangan dan pedoman hidup  pemimpin tersebut akan dapat membawa berbagai inovasi dan perubahan kearah lebih baik untuk orang dipimpinnya, terutama bangsa dan negaranya.

Hal itu disampaikan Wali Kota Padang H. Mahyeldi Ansharullah,SP pada acara join zoom meeting oleh PKSTV di laksanakan usai shalat Subuh, di ruangan pertemuan Gedung Putih Dikediaman Wali Kota, Jumat (8/5). Pukul 06.00 Wib pagi sampai Pukul 07.30. WIB.

Join Zoom Meeting PKSTV langsung di pimpin oleh Denbagus dari Jakarta, acara ini baru pertama kali digelar peserta kelihatan di layar monitor  HP, atau Televisi yang mengikutinya masih diperlukan undangan lewat WA, FB dan sebagainya, agar labih banyak di ikuti publik untuk masa akan datang.

Penggelaran Acara Join Zoom Meeting kewat PKSTV  dengan Tema, "Pemimpin yang dekat dengan Al quran", sebagai Narasumber Wali Kota Padang Ust. H. Mahyeldi Ansharullah, SP. tempat Jakarta.

Ustad Mahyeldi banyak dikenal orang dengan sebutan, "BUYA" sebuah panggilan bagi masyarakat Sumbar, dimana terdapat sosok pemimpin yang jujur, bertanggung jawab, pemurah dan cerdas serta memiliki ilmu keagamaan yang tinggi makanya dikatakan  BUYA atau Ulama.

"Buya Mahyeldi katakan Bahwa di Sumbar ada pepatah bagi orang Minangkabau, "Adat Bersandi Syarak, Syarak Bersandi Kitabbullah," jadi setiap putra minangjabau merantau yang dicarinya dikampung orang yaitu Masjid, sebab sebelum merantau dibekali dengan pendidikan Agama,  seperti sebagai tukang Azan di Masjid, Guru mengaji dan bahkan bisa berlatih silat sebagai jaga diri, sebutnya.

Denbagus sebagai pembawa acara dari Jakarta menanyakan tentang cara Pemerintah Kota Padang memutus mata rantai wabah corona yang sangat merasahkan seluruh masyarakat Indonesia terutama warga Kota Padang karena musuh membunuh yang dihadapi tak kelihatan?

Atas pertanyaan Denbagus itu, Buya Mahyeldi menjawab dengan tenang, sebanyak 17 kloster covid 19 di temui, 10 kloster telah dapat kita putuskan mata rantai penyebarannya, saat ini di Kota Padang telah berlaku PSBB tahap ke II, tentu kita harus berusaha dan bekerja lebih keras lagi terutama di Posko Perbatasan, ujar Buya.

Jadi kita berharap kerja keras dan tegas bagi petugas di Posko Perbatasan yang ada di Sumatera Barat, semua mobil yang masuk ke Sumbar harus putar  arah kembali seperti dilaksanakan daerah lainnya, artinya tidak boleh masuk ke Sumbar, begitu juga yang ingin keluar dari sumbar juga dilarang.

Disamping itu kita harus mengingatkan kembali masyarakat, bahwa dizaman Rasulullah, Nabi Besar Muhammad SAW juga telah terjadi sebuah wabah menyerang sebuah negeri dengan ganas dan mematikan ratusan ribu orang jumlah.

Saat itu Rasulullah berpesan pada kaum yang ingin masuk kedaerah diserang wabah penyakit sangat berbahaya bagi kesehatan umat, Rasulullah sampaikan dan melarang umat untuk mendekati wikayah yang sedang diterjang wabah penyakit, begitu juga sebaliknya bagi umat yang menetap di daerah wabah penyakit tidak keluar atau meninggalkan dari wilayahnya, ujar Buya 

Terakhir Buya sampaikan kondisi Kota Padang dalam memutus rantai covid 19 jelas sangat diharapkan peranan penting seluruh elemen masyarakat dapat menaati imbauan dan instruksi dari pemerintah di masa PSBB tahap kedua,  supaya tetap dirumah, jaga jarak, cuci tangan dan pakai masker bila kekuar rumah, bila semuanya ini dapat di indahkan warga kota Padang, niscaya covid 19 cepat lenyap dan berakhir kita semuanya bisa lakukan aktifitas seperti sebelum ada covid19 tersebut. (taf Chaniago)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar