Baca Juga
BIJAKNEWS.COM -- Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Kota Padang di usianya yang sudah menginjak 45 tahun terus berinovasi dan melakukan berbagai langkah terobosan guna memberikan pelayanan prima kepada pelanggan, khususnya masyarakat Kota Padang, Sumatera Barat.
Salah satu terobosan dan inovasi luar biasa yang dilakukan
oleh manajemen Perumda Air Minum Kota Padang adalah membuat Zona Air Minum
Prima (ZAMP), sebuah sistem penyediaan air minum yang berada di satu kawasan
perumahan. ZAMP yang diluncurkan akhir tahun 2019 lalu bertepatan hari ulang
tahun (HUT) PDAM Kota Padang ke-15 ini sudah berjalan di Perumahan Jala Utama
yang berlokasi di Taban, bersebelahan dengan Instalasi Pengolahan Air (IPA)
yang baru, yaitu IPA Taban II.
Dalam sesi Presentasi dan Wawancara Penjurian TOP BUMD
Awards 2020 yang dilakukan melalui aplikasi Zoom, Kamis (28/5/2020), Direktur
Utama Perumda Air Minum Kota Padang Hendra Pebrizal menjelaskan, terobosan dan
inovasi ini dilakukan untuk menjadikan Perumda Air Minum Kota Padang sebagai
perusahaan yang tidak hanya sebagai penyedia air bersih saja, tapi juga air
siap minum sesuai nama baru perusahaan. Sejak awal tahun 2020, BUMD ini berubah
nama menjadi Perumda Air Minum Kota Padang dari sebelumnya Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Kota Padang.
“Jadi yang kami sediakan lewat ZAMP ini adalah air siap
minum langsung dari keran pelanggan, tidak perlu dimasak lagi. Pada kawasan
perumahan ini benar-benar dilakukan pengontrolan dan pengawasan yang lebih,
mengingat kawasan ini adalah kawasan zona air minum prima, yang artinya,
sekecil apapun hal yang terkait didalam sistem penyediaan, produksi dan
pendistribusiannya harus benar-benar dalam pengawasan yang ketat oleh tim yang
hebat,” ujar Hendra Pebrizal yang dalam materi presentasi penjurian ini
mengambil judul ‘Menjadi Lebih Baik Menuju Pelayanan Prima’.
Dewan Juri TOP BUMD Awards 2020 yang hadir pada penjurian
kali ini antara lain Profesor DR Satya Arinanto dari Institute Otonomi Daerah
(i-Otda), Profesor DR Laode M Kamaluddin (penasihat Majalah TopBusiness), DR
Aldrin Herwany (ekonom dari Universitas Padjajaran), M Mahdum dari IRPA, Melani K Harriman dari Melani &
Associate, Dwinda Ruslan (PAKEM), S. Nitiswati
dari Lembaga Kajian Nawacita (LKN) dan M Lutfi Handayani (Pemimpin
Redaksi Majalah TopBusiness).
Ke depannya, menurut Hendra, Perumda Air Minum Kota Padang
akan mengembangkan ZAMP ini ke beberapa lokasi perumahan yang ada di Kota
Padang. Ini sebagai wujud dedikasi dan kerja keras Perumda Air Minum Kota
Padang untuk pelanggan setianya dan warga Kota Padang khususnya.
“Terutama kita akan dahulukan di perumahan-perumahan baru
yang memang sudah menggunakan pipa-pipa baru sehingga bisa menjamin penyedian
air siap minum. Kami harapkan ke depan seluruh masyarakat Kota Padang bisa
terlayani air siap minum dari Perumda Air Minum Kota Padang,” kata Hendra.
Selain ZAMP, terobosan lainyang dilakukan Perumda Air Minum
Kota Padang pada tahun 2019 adalah menyediakan Spot Air Siap Minum yang memang
di peruntukkan bagi masyarakat yang berkunjung dan melakukan urusan atau
pekerjaan di tempat tersebut. Beberapa tempat yang telah di pasang Spot Air
Siap Minum di antaranya adalah Rumah Sakit DR. M. Djamil Padang, Rumah Sakit
Umum Daerah, dan Kantor Balaikota Padang. “Ke depan ini akan berlanjut di
beberapa tempat fasilitas umum lainnya,” ucapnya.
Hendra mengakui bahwa tidak mudah dalam melayani kebutuhan
air bersih di Kota Padang. Ada beberapa tantangan maupun kendala yang dihadapi.
Berdasarkan Laporan Evaluasi Kinerja PDAM Kota Padang Tahun Buku 2018 oleh
Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP), tantangan yang dihadapi oleh
Perumda Air Minum Kota Padang antara lain pertama adalah kualitas, kuantitas dan kontinuitas (3K) air.
“Standar kontinyuitas tidak tercapai disebabkan masih adanya
stop operasional pada IPA karena air keruh, genset rusak, listrik mati, NTU
tinggi, intake tersumbat dan perbaikan pipa transmisi,” kata Hendra
Tantangan lainnya adalah air tanpa rekening atau non revenue
water (NRW) yang masih tinggi. Saat ini, tingkat NRW di Perumda Air Minum Kota
Batam mencapai 981.926 m3 atau 26,69 persen. Kondisi ini terjadi karena masih
terdapat jaringan pipa distribusi yang sudah keropos, pencurian air dan
administrasi atau kesalahan catat meter, pemakaian sendiri, water meter pelanggan
rusak. Selain itu, pekerjaan perbaikan drainase yang dilakukan oleh Dinas PU
Kota Padang yang berpengaruh pada jaringan pipa Perumda Air Minum Kota Padang.
Kendala lainnya adalah ketersediaan air baku yang masih
harus berebut dengan masyarakat. Ini terjadi dalam pemanfaatan sumber air baku
di Guo Kuranji yang harus berebut dengan masyarakat setempat untuk kebutuhan
pertanian. Solusinya, Perumda Air Minum memasok kebutuhan air untuk masyarakat
dari IPA lainnya.
Tantangan atau kendala lainnya adalah kapasitas terpasang
tidak dapat dimanfaatkan disebabkan penurunan debit air, sumber air keruh pada
IPA Guo Kuranji dan kerusakan pada intake di pipa instalasi pengolahan Lubuk
Paraku.
Mengatasi masalah tersebut, menurut Hendra, ada beberapa
upaya yang dilakukan terutama yang terkait dengan 3K adalah dengan menjaga mutu
air dengan lebih ketat berdasarkan Permenkes No 736/MENKES/PER/VI/2010 dan
Permenkes No 492 Tahun 2010. Pihaknya juga melakukan penambahan debit air baku
serta pembangunan instalasi pengolahan baru. Selain itu, Perumda Air Minum Kota
Padang mengurangi jam stop operasional dan meningkatkan kemampuan IPA serta
melakukan penambahan reservoar air.
Untuk mengurangi NRW, Perumda Air Minum Kota Padang berupaya
terus menerus melakukan penggantian pipa PVC ke pipa HDPE, penertiban wash out,
gate valve dan putus koneksi yang secara tidak langsung berpengaruh pada angka
kehilangan air, mengganti meter air pelanggan yang rusak dengan meter air yang
sudah dikalibrasi. Pihaknya juga melaksanakan penanganan dan perbaikan
kebocoran sesegara mungkin ketika ada laporan kebocoran pipa, serta penertiban
sambungan liar.
“Kami menargetkan ada penurunan NRW 1 persen per tahun
sampai sesuai standar maksimal NRW sebesar 20 persen,” ujar Hendra.
Upaya-upayana manajemen tersebut diharapkan bisa
meningkatkan layanan pelanggan sekaligus memperluas cakupan layanan yang sudah
mencapai 126.482 sambungan rumah (SR) atau 82
persen dari total jumlah rumah tangga di Kota Padang. Tahun 2020 ini, Perumda Air Minum Kota Padang
membidik penambahan pelanggan baru sebanyak 6.000 SR, dengan rincian 3.000 SR
untuk sambungan rumah tangga dan 3.000 SR untuk Masyarakat Berpenghasilan
Rendah (MBR) yang merupakan program pemerintah pusat.
Perumda Air Minum Kota Padang saat ini memiliki lima IPA dengan total produksi air sebanyak
1.550 liter per detik. Sumber air yang digunakan adalah air permukaan yang
berasal dari pegunungan yang berada di pinggir Kota Padang. Dengan memanfaatkan
air permukaan yang kualitasnya cukup bagus, Perumda Air Minum Kota Padang tidak
perlu mengeluarkan biaya pengolahan yang tinggi.
“Karena itu, kami masih bisa memberikan tarif yang cukup
rendah Rp 1.900 per meter kubik untuk pelanggan rumah tangga. Ini jauh di bawah
tarif air di daerah lain seperti Jambi maupun Riau,” kata Hendra.
Meski tarif cukup rendah, menurut Hendra, pihaknya masih
bisa meraih untung karena kontribusi dari pelanggan industri yang dikenai tarif
niaga. Pada tahun 2019, Perumda Air Minum Kota Padang meraih pendapatan Rp
28,126 miliar dan laba sebelum pajak Rp 11,134 miliar.
Terkait kontribusi terhadap Pemda dan pembangunan daerah,
Perumda Air Minum Kota Padang menganggarkan Rp 1 miliar per tahun untuk
kemajuan daerah. Sebagai unsur pelayanan masyarakat, Perumda Air Minum Kota
Padang dituntut berorientasi sosial. Sedangkan sebagai sumber pendapatan asli
daerah (PAD) tidak terlepas dari aspek ekonomi, yaitu mencari keuntungan.
“Hal inilah yang menjadikan keberadaan Perumda dihadapkan
pada dua tuntutan, yaitu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan berorientasi
sosial dan memberikan kontribusi terhadap pembiayaan pembangunan,” ujar Hendra.
Tingkat kesehatan Perumda Air Minum Kota Padang yang dinilai
berdasarkan indikator Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air
Minum (BPPSPAM) untuk tahun 2018 mendapat nilai 3,56 atau tergolong Sehat. Di
seluruh Sumatera, kinerja bisnis dan pelayanan Perumda Air Minum Kota Padang
berada di peringkat ketiga.
topbusiness.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar