Breaking

Rabu, 21 Oktober 2020

Pandemi Covid-19 Bikin Pemprov Sumbar Himbau Perantau Tidak Mudik Lebaran

Baca Juga


BIJAKNEWS,COM --  Meski pulang kampung sudah jadi tradisi saat ramadhan dan lebaran, namun Pemprov Sumbar mengeluarkan surat imbauan meminta perantau jangan pulang kampung jelang lebaran tahun ini. Imbauan itu sebagai bagian dari mencegah penyebaran virus korona.

Apalagi, petantau Minangkabau lebih banyak tinggal di daerah yang sudah terpapar atau ditemukan positif korona. Seperti di DKI dan Pulau Jawa pada umumnya.

Menyikapi itu Inet (38) perantau Minang di Palembang mengaku maklum dengan imbauan tersebut. Meski mengaku rindu pulang, apalagi lebaran idul fitri, dirinya akan mencoba memahami demi kesehatan keluarga di Padang.

“Kami maklum dengan imbauan itu, demi kesehatan bersama,”kata ibu empat anak ini.

Sebelumnya, Gubernur Irwan Prayitno mengatakan, Pemprov Sumbar mengeluarkan surat imbauan kepada seluruh perantau Minang di Jakarta, untuk tidak dulu pulang ke kampung halamannya di Sumbar.

Hal ini menyikapi kondisi di DKI Jakarta yang semakin banyaknya korban virus corona. “Perantau Minang di Jakarta, jangan dulu pulang ke kampung halaman, dikuatirkan membawa virus corona yang berdampak penyebaran kepada orang tua dan keluarga di kampung halaman,” imbau Irwan Prayitno kala itu.

Irwan mengajak Perantau Minang agar tetap bertahan sementara di Jakarta dulu, untuk penanganan kesehatan yang lebih baik dan maksimal. Karena saat ini penanganan kesehatan di Jakarta lebih baik dibandingkan di Padang sekarang.

“Alat Pelindung Diri (APD) dan sarana prasarana di Padang sekarang sangat kurang,” ujarnya.

Sementara, surat imbauan kepada Perantau Minang, yang dikeluarkan Pemprov Sumbar, 23 Maret mengimbau kepada seluruh Perantau Minang di manapun berada, agar smeentara waktu menunda/mempertimbangkan kembali rencana kepulangan ke kampung halaman, sampai evaluasi lebih lanjut oleh Pemprov Sumbar.

Surat yang ditandatangani Kepala Biro Kerjasama, Pembangunan dan Rantau Setdaprov Sumbar, Luhur Budianda atas nama Sekdaprov Sumbar, Alwis itu juga memuat Hadist Nabi Muhammad, SAW, HR Bukhari dan Muslim, yang berbunyi “Jika kalian mendengar wabah melanda suatu negeri, maka jangan kalian memasukinya. Dan jika kalian berada di daerah wabah itu, janganlah kalian keluar untuk lari darinya.

Tidak hanya di Jakarta saja, imbauan ini menurut Irwan, juga untuk perantau Minang di daerah lain seperti, Medan yang juga jumlah yang positif di Medan meningkat. Sementara, untuk pengawasan di daerah perbatasan melalui jalur darat, diakuinya, meskipun sudah jalan namun terkendala kurangnya thermo gun.

“Kita sudah kordinasi dengan pihak kepolisian untuk pengawasan di perbatasan. Karena hanya polisi yang bisa melakukan penindakan di jalan raya. Meskipun thermo gun masih kurang, kita akan laksanakan secepatnya. Pengawasan akan dilakukan 24 jam,” tegasnya.

Tidak dipungkirinya kedatangan penumpang melalui BIM dari luar lebih meningkat dibandingkan keberangkatan dari BIM. Kedatangan dari luar Sumbar melalui BIM bahkan mencapai angka 3.000 penumpang sedangkan keberangkatan dari BIM ke luar Sumbar hanya 1.000 penumpang.

hms-sumbar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar