Breaking

Sabtu, 20 Maret 2021

DWP Kemenag RI Gelar Isra' Mi'raj, DWP Kanwil Kemenag Sumbar Ikuti Daring

Baca Juga


BIJAKNEWS.COM -- 
Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag RI menyelenggarakan Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1442 H/2021 M di Kemenag RI. Menghadirkan secara daring Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab untuk memberi tausiyah, kegiatan ini berjalan khidmat hingga selesai acara, Jumat (19/03)

Kegiatan yang mengusung tema "Peristiwa Isra Mi'raj sebagai Motivasi dalam Membangun Moderasi Beragama" ini dihadiri secara luring oleh Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag RI Hj. Eny Retno Yaqut, Halimah Zainut Tauhid, Ketua DWP Kemenag Farikhah Nizar Ali, dan jajaran pengurus. 

Sebelumnya, dalam sambutan pembukanya, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kanwil Kemenag Sumbar Farikhah Nizar Ali menyampaikan apresiasi kepada semua pihak, yang meskipun berada di tengah pandemi Covid-19 tetap bersemangat menjalankan aktivitas, merawat tali silaturahmi dan mengikuti peringatan Isra' Mi'raj melalui kegiatan online dengan rasa senang dan bahagia.

“Tema peringatan kali ini juga cukup tepat. Di tengah pandemi Covid-19 yang memengaruhi seluruh sendi kehidupan kita ini, maka iman, takwa dan persatuan harus terus ditingkatkan." Jelasnya.

"Banyak pelajaran (ibroh) yang dapat kita ambil dari peristiwa agung ini” paparnya.

Ia menjelaskan dalam laporannya, peringatan isra mi'raj ini diikuti oleh 569 terdiri dari berbagai unsur pelaksana dharma wanita persatuan baik di pusat daerah, kanwil, ppkm sampai fakultas, kemenag kab/ kota, KUA, dan Madrasah. 

"Terlebih lagi menghadirkan ulama Prof. Dr Quraisy Shihab, MA untuk mencerahkan kita semua." Sebutnya. 

Selain merujuk nilai historis, Isra' Mi'raj menerapkan nilai yang sarat makna. "Semoga menambah rasa cinta kepada rasulullah." Ungkapnya.

Sementara itu, penasihat DWP Kemenag RI Eny Retno Yaqut dalam sambutannya secara rinci menjelaskan arti dan hikmah yang dapat diambil dari peristiwa tersebut.

Isra mi'raj sebuah perjalanan penting bukan perjalanan biasa yang dilakukan manusia istimewa terpilih. 

"Perjalanan istimewa karena perjalanan ini merupakan  perpaduan antara laku secara lahir dan bathin.  secara  fisik bermakna melakukan perjalanan dari masjidil haram ke masjidil aqsha di Palestina.  Secara bathin  melakukan mi'raj ke Sidhratul Muntaha Bertemu dengan Allah SWT. " Jelas Ny. Eny Retno Yaqut. 

Lebih jauh, Eny Retno mengatakan peristiwa agung ini adalah sebuah perjalanan menterpautkan hamba dengan tuhannya. 

"Pertemuan intelektual sekaligus spiritual." sambungnya.

Dalam isra mi'raj, lanjut Eny Retno, jika dicermati lagi  peristiwa Isra Mikraj ini dalam sejumlah riwayat. Nabi Muhammad diberikan berbagai pelajaran dan ibarat-ibarat yang sarat makna tentang lika liku perjalanan manusia. 

Disitulah, dimensi intelektualitas yang dialami Rasulullah, kata Eny Retno.

Peristiwa agung ini telah memberikan tuntunan kepada manusia, mengenai pentingnya memiliki iman dan takwa. Dan bagian penting dari ketakwaan itu adalah kemauan manusia untuk berusaha dan berupaya.

"Dimensi spiritual dari isra mi'raj adalah momen penting dimana nabi menerima perintah  shalat lima waktu yang jadi kewajiban umat  Islam." Cetusnya.

Selain itu dikatakan Eny Retno Yaqut, misi kenabian adalah  untuk menyempurnakan akhlaq yang selama ini telah disempurnakan Allah dengan perintah  melaksanakan  Shalat. 

"Dengan isra' mi"raj semoga kita semakin belajar tentang pemahaman Keagamaan Islam," harapnya.

Bahkan, sebuah hikmah yang dapat diteladani dari berbagai perspektif, ujarnya.

Menariknya, kata Eny Retno jika ditinjau dalam konteks perempuan tentu sarat nilai edukatif. "Dimana Nabi Muhammad sangat mencintai, menjunjung tinggi harkat dan martabat kaum perempuan,"ungkapnya.

Ia tak menampik, sampai saat ini perempuan masih eksis di tengah kehidupan, tidak hanya di sektor domistik dan publik.

Hal ini menurutnya, tidak lain karena peran Nabi Muhammad yang telah membuka kesadaran umat tentang pentingnya kehadiran perempuan dalam perpektif Islam.

Bagaimana pun jelas bahwa esensi dakwah yang dibawa Nabi adalah misi pembebasan. 

"Ketika perempuan mengalami ketidakadilan Nabi Muhammad hadir untuk melakukan pembebasan." Jelasnya.

Diakhir sambutan Eny Retno Yaqut sangat apresiatif atas atensi dan partisipasi seluruh pengurus DWP Kemenag se-Indonesia.

Terpisah, Ketua DWP Kanwil Kemenag Sumbar Ny. Bahirni Hendri menyambut baik atas gagasan DWP Kemenag RI pada momen Isra' Mi'raj tersebut. 

Ia mengaku pencerahan yang disampaikan  Penasihat dan Ulama Prof Qurais Syihab selaku pemberi tausiyah mengingatkan umat Islam atas keistimewaan Nabi Muhammad Rasulullah Saw.

Ia berharap melalui momen tersebut dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan umat Islam kepada Allah SWT. "Semoga kegiatan ini terus berlanjut di tahun tahun mendatang," pintanya.

Kegiatan ini juga diikuti secara daring oleh segenap pengurus DWP PTKN, Balai Diklat, Asrama Haji, Kanwil Kemenag dan Kankemenag se-Indonesia.(vera)

Humas Kemenag Sumbar 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar