Baca Juga
BIJAKNEWS.COM -- Banyak daerah di Indonesia yang dianugerahi dengan keindahan alam, warisan budaya yang kaya hingga berbagai kuliner nan lezat. Sumatera Barat menjadi salah satu daerah tujuan wisata terbaik untuk menikmati semua anugerah tersebut.
Potensi destinasi wisata yang begitu kaya dan melimpah ini, memberikan daya tarik tersendiri bagi banyak wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Pengembangan dan pembangunan sektor pariwisata sudah sejak lama diarahkan untuk dijadikan sebagai salah satu sektor andalan dan sumber pendongkrak ekonomi dalam ruang lingkup nasional.
Dimana mampu menciptakan banyak lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, hingga menjadi sumber pendapatan asli masing – masing daerah.
Dengan kata lain, semua pengeluaran dan pembelanjaan yang dilakukan oleh para wisatawan selama berkunjung ke Provinsi Sumatera Barat menentukan besar kecilnya pendapatan pemerintah daerah Sumatera Barat.
Tidak hanya dari sudut pandang ekonomi saja yang meningkat, jika dilihat dari sudut pandang lain seperti sektor pertanian hingga sektor perdagangan juga ikut diuntungkan.
Untuk mengetahui dampak dari semua sektor karena adanya pengembangan pariwisata, dibutuhkan suatu kajian khusus dengan memanfaatkan tabel input output yang disajikan dalam bentuk Neraca Satelit Pariwisata Daerah (Nesparda).
Kajian ini nantinya ditujukan untuk pembangunan kepariwisataan di Provinsi Sumatera Barat secara berkelanjutan.
Apa itu Neraca Satelit Pariwisata Daerah (Nesparda)?
Neraca Satelit Pariwisata Daerah (Nesparda) merupakan suatu instrumen yang dimanfaatkan untuk mengukur seberapa baik peran serta dari sektor pariwisata yang sudah dikembangkan terhadap kemajuan perekonomian daerah bersangkutan.
Jadi jika Neraca Satelit Pariwisata Daerah (Nesparda) diterapkan di pemerintah Provinsi Sumatera Barat, nantinya pihak pemerintah akan tahu seperti apa perkembangan dari sisi permintaan dan perkembangan dari sisi penawaran.
Kemudian juga terdapat beberapa data lain yang didapatkan seperti perkembangan kunjungan wisatawan, besaran nominal uang yang beredar selama aktivitas pariwisata sedang berlangsung, hingga seberapa baik kontribusi yang diberikan oleh sektor pariwisata terhadap proses pembentukan output daerah.
Semua data yang didapatkan dari penggunaan Neraca Satelit Pariwisata Daerah (Nesparda), nantinya bisa dimanfaatkan untuk membuat kebijakan guna mendorong perkembangan kepariwisataan di Provinsi Sumatera Barat.
Pentingnya Penggunaan Nesparda di Provinsi Sumatera Barat
Berdasarkan daya yang didapatkan dari beberapa sumber sepanjang tahun 2019, terdapat rata – rata pengeluaran kunjungan sebesar Rp 1,06 juta per orang. Dimana wisatawan lokal menjadi pengunjung yang mendominasi dengan rata – rata biaya pengeluaran per orang mencapai Rp 836 ribu.
Angka tersebut masih di bawah pengeluaran wisatawan domestik yang berkunjung ke daerah lain dengan pengeluaran mencapai Rp 1,58 juta per pengunjung. Dominasi wisatawan domestik tersebut berasal dari Provinsi Jambi dan Provinsi Riau.
Sedangkan untuk rata – rata pengeluaran para wisatawan mancanegara selama berkunjung ke Provinsi Sumatera Barat, mencapai Rp 8,41 juta per pengunjung di sepanjang tahun 2019.
Pengeluaran paling mendominasi yang harus disiapkan oleh wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara adalah biaya untuk akomodasi, makan, minum, dan transportasi.
Sepanjang 2019, output yang berhasil disumbangkan dari sektor pariwisata untuk Provinsi Sumatera Barat mencapai Rp 28,7 triliun. Dimana turut menyumbangkan sebesar 7,09 % dari total keseluruhan output daerah tersebut.
Jadi dalam hal ini, penggunaan Nesparda di Provinsi Sumatera Barat sangatlah penting ya. Dengan menggunakan Nesparda, pemerintah Provinsi Sumatera Barat seberapa baik perkembangan kondisi perekonomian dari waktu ke waktu daerahnya dari sektor pariwisata.
Proyeksi Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara Melalui Nesparda
Berdasarkan hasil proyeksi yang sudah dilakukan terhadap kunjungan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara selama periode 2021 – 2024 di Provinsi Sumatera Barat cenderung mempunyai tren yang terus meningkat.
Contohnya saja sepanjang tahun 2021, berdasarkan data diproyeksikan sebanyak 2.002 pengunjung yang berasal dari wisatawan mancanegara. Kemudian untuk di tahun 2024, juga diproyeksikan akan meningkat menjadi 2.585 pengunjung.
Sedangkan untuk wisatawan domestik, sepanjang tahun 2021 juga diproyeksikan terjadi peningkatan jika dibanding dengan tahun 2020. Peningkatan wisatawan domestik tersebut didominasi oleh pengunjung yang menempuh jalur darat.
Kemudian, untuk wisatawan domestik dalam ruang lingkup nasional di sepanjang tahun 2024 diproyeksikan mencapai 9.519.417 pengunjung.
Kebijakan yang Bisa Diambil Berdasarkan Data dari Nesparda untuk Pengembangan Pariwisata di Sumatera Barat
Untuk terus bisa mengembangkan pariwisata di Provinsi Sumatera Barat, bisa dilakukan dengan membuat kebijakan – kebijakan baru berdasarkan data yang diperoleh dari Nesparda. Rekomendasi kebijakan tersebut seperti :
1.Membangun Sistem Pencatatan Data Real Time
Dengan membangun sistem pencatatan data para wisatawan yang datang ke Provinsi Sumatera Barat secara real time dan dilakukan secara berkala, tentu bisa dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Data yang dimaksud seperti pencatatan semua tujuan lokasi objek wisata, pencatatan pengunjung yang datang ke hotel atau penginapan, pencatatan data imigrasi, pencatatan data jasa biro perjalanan wisata yang digunakan dan data lainnya sesuai kebutuhan.
2.Meningkatkan Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat Lokal
Edukasi berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat lokal secara berkesinambungan sangat penting untuk membantu dalam proses pengembangan serta pengelolaan pariwisata di Sumatera Barat. Selanjutnya, meningkatkan kesadaran masyarakat lokal untuk turut mendukung adanya kegiatan kepariwisataan dan peduli terhadap lingkungan juga tidak boleh dikesampingkan. Sehingga nantinya diharapkan bisa membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
3.Meningkatkan Strategi Promosi
Strategi promosi harus terus ditingkatkan dengan berbagai cara, terutama di ranah digital marketing. Selain itu, untuk menunjang peningkatan promosi, penyelenggaraan berbagai event yang berhubungan dengan kepariwisataan juga bisa sangat membantu. Mulai dari ruang lingkup lokal, nasional maupun internasional dengan melakukan koordinasi yang baik secara bersama – sama baik itu pelaku industri pariwisata, pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
Dengan pendekatan melalui berbagai media, tidak hanya kepariwisataan Provinsi Sumatera Barat saja yang akan mengalami kemajuan pesat, tetapi juga kepariwisataan nasional.
4.Mendorong Pengembangan di Sektor UMKM
Sektor UMKM menjadi salah satu sektor yang sangat penting untuk ditingkatkan dalam upaya pengembangan pariwisata di Provinsi Sumatera Barat.
Dengan terus memberikan dorongan pengembangan terhadap sektor UMKM, maka bisa digunakan untuk kapitalisasi potensi, penguatan citra dan sumberdaya lokal Provinsi Sumatera Barat sebagai kota budaya, kota kuliner dan khususnya kota wisata.
5.Mendorong Peningkatan Belanja Pemerintah Sumatera Barat
Peningkatan belanja daerah menjadi gambaran bahwa perekonomian daerah juga ikut berkembang. Namun perlu diperhatikan, peningkatan belanja daerah ini bertujuan untuk mendukung peningkatan pendapatan daerah seperti halnya membangun dan memelihara infrastruktur kepariwisataan daerah.
Dengan adanya dukungan dan dorongan dalam peningkatan belanja daerah melalui struktur APBD dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten atau kota, kepariwisataan daerah akan semakin maju.
6.Mendorong Peningkatan Investasi
Peningkatan investasi sarana dan prasarana pariwisata bisa berjalan lancar jika pemerintah memberi dukungan regulasi dan kemudahan perizinan sebagai dasar kepastian untuk para investor.
Dalam mewujudkan peningkatan investasi tersebut, bisa dilakukan dengan menjalin kemitraan baik dari sektor swasta maupun sektor publik.
Dari pembahasan kali ini bisa disimpulkan bahwa dengan menggunakan Nesparda, pengembangan sektor pariwisata secara berkelanjutan bisa dikontrol, dikelola dan ditingkatkan berdasarkan semua data yang dikumpulkan. Jadi jika ditanya ampuhkan Nesparda untuk mendukung pengembangan pariwisata Provinsi Sumatera Barat, maka jawabannya adalah sangat ampuh.
Referensi
https://p4w.ipb.ac.id/neraca-satelit-pariwisata-daerah-provinsi-sumatera-barat/
https://disporapar.jatengprov.go.id/content/ppid/396/NESPARDA
https://repositori.kemdikbud.go.id/24458/1/Neraca%20satelit%20pariwisata%20daerah%20NESPARDA.pdf
Penulis: Agriqisthi
Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Andalas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar