Baca Juga
BIJAKNEWS.COM -- Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, kembali mengingatkan pentingnya kerja nyata dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Hal ini ia sampaikan saat menghadiri Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan se-Sumatera Barat yang berlangsung di lantai III Kantor Dinas Pangan Provinsi Sumbar, Jalan Jaksa Agung R. Suprapto No. 19 Padang, Kamis (15/5/2025).
“Ketahanan pangan ini bukan cuma urusan petani atau dinas pertanian saja. Semua harus terlibat, mulai dari pemerintah sampai masyarakat,” tegas Mahyeldi di hadapan para peserta rapat.
Rapat tersebut diikuti oleh perwakilan dari seluruh kabupaten dan kota se-Sumbar, serta OPD yang menangani urusan pangan, pertanian, dan perdagangan. Tujuannya untuk memperkuat kerja sama dan menyusun langkah konkret menghadapi potensi krisis pangan, baik karena perubahan iklim, gangguan distribusi, maupun faktor global lainnya.
Dalam rapat itu, Mahyeldi menyampaikan beberapa langkah strategis yang perlu segera dijalankan. Di antaranya adalah peningkatan produksi pangan melalui intensifikasi yaitu menggenjot hasil dari lahan yang sudah ada, dan ekstensifikasi, yakni membuka lahan baru yang potensial untuk digarap.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya penguatan infrastruktur, terutama irigasi dan gudang penyimpanan hasil panen agar tidak cepat rusak. Pemberdayaan petani juga jadi sorotan utama, termasuk kemudahan akses ke pembiayaan, pelatihan pertanian modern, hingga distribusi hasil panen.
Mahyeldi menambahkan, perlu juga dilakukan pemantauan harga dan stok pangan secara real-time supaya gejolak pasar bisa segera diantisipasi.
Tak kalah penting, kata Gubernur, adalah membangun kolaborasi dengan sektor swasta dan akademisi untuk menciptakan inovasi pangan lokal yang punya nilai tambah dan daya saing.
“Jangan sampai kita kaya sumber daya, tapi masih bergantung pada pasokan dari luar. Kedaulatan pangan harus dimulai dari Nagari,” ujar Mahyeldi menutup arahannya.
Rapat ini ditutup dengan komitmen bersama untuk melakukan evaluasi secara berkala dan melaporkan perkembangan dari masing-masing daerah. Harapannya, dengan sinergi dan pengawasan yang konsisten, Sumatera Barat bisa menjadi provinsi yang tangguh dan mandiri dalam urusan pangan.
(adpsb/cen)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar