Breaking

Sabtu, 10 Februari 2018

Jemput Aspirasi Masyarakat di Reses Masa Sidang I, Wahyu Sorot Masalah Kemiskinan

Baca Juga

PADANG – Memasuki reses masa sidang I tahun 2018, pimpinan dan anggota DPRD Kota Padang turun ke tengah masyarakat untuk menyerap aspirasi di Daerah Pemilihan (Dapil)nya masing-masing. Reses masa sidang I tersebut terhitung sesuai jadwal Bamus mulai tanggal 7 – 11 Februari 2018.

Wakil Ketua DPRD Padang Kota Padang, Wahyu Iramana Putra, dalam masa reses kali ini, menjemput aspirasi masyarakat di RT 05 RW 3 Tanjung Berok Kampung Pulau Batam, Kelurahan Kurao Pagang, Kecamatan Nanggalo Kota Padang.

Terlihat antusias masyarakat dengan kehadiran ribuan warga dalam kegiatan masa reses tersebut, Rabu (7/2/2018) malam.

Kegiatan reses yang dilaksanakan di Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Nanggalo, Padang Utara dan Kecamatan Padang Barat itu didului dengan makan bajamba di teras Masjid Ansharullah bersama tokoh masyarakat, ketua RT, RW, LPM, majelis taklim, pemuda dan warga setempat. Turut hadir Wakil Wali Kota Padang, Emzalmi serta tokoh masyarakat sekaligus calon wakil Wali Kota Padang, Desri Ayunda.

Selain makan bajamba, kegiatan reses I Wahyu Iramana Putra juga diiringi hiburan live musik kim dengan berbagai hadiah menarik yang dilaksanakan di samping masjid.

Tokoh masyarakat setempat sekaligus Ketua RT 05, H.Syahrial dalam kesempatan itu mengatakan, masyarakat di Tanjung Berok Kampung Pulau Batam, Kelurahan Kurao Pagang lebih banyak berkehidupan ekonomi menengah ke bawah. Masyarakat lebih banyak bekerja serabutan.

Lebih lanjut disampaikan, dalam kesempatan gotong royong yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, Wakil Ketua DPRD Kota Padang Wahyu Iramana Putra berjanji akan membantu pembangunan Masjid Ansharullah serta gapura jalan masuk ke kampung itu. "Untuk itu, kami warga setempat tidak ingin nantinya hanya janji tinggal janji saja," katanya.

Selain itu, masyarakat juga butuh pembangunan untuk lantai dua Masjid Ansharullah karena jumlah anak mengaji TQA dan sudah mencapai 150 orang, sehingga pembangunan lantai II sudah mendesak dilakukan.

"Untuk biaya ngaji di sini gratis. Sedangkan untuk gaji guru yang sebelumnya Rp200 ribu sudah naik menjadi Rp400 ribu dari donatur," bebernya.

Sementara, Wahyu Iramana Putra menyampaikan bahwa tahun lalu pada kegiatan resesnya, ia tak sempat ke Nanggalo tapi ke Padang Utara. Namun untuk kali ini, ia melaksanakan masa reses I di RT 05 RW 3 Tanjung Berok Kampung Pulau Batam Kelurahan Kurao Pagang, Kecamatan Nanggalo dengan 650 KK.

Wahyu memuji rasa kebersamaan warga dan semangat kegotongroyongannya yang sangat luar biasa. Diketahui bahwa kampung itu termasuk kantong kemiskinan di mana masyarakatnya banyak yang tergolong ekonomi lemah atau miskin dengan pekerjaan serabutan. Daerah itu juga diketahui sebagai daerah yang rawan banjir, sehingga harus menjadi perhatian bersama.

Terkait tingkat perekonomian warga tersebut, Wahyu berharap masyarakat bisa tergabung dalam suatu wadah atau membuat kelompok-kelompok yang nantinya akan diupayakan untuk membantu modal usaha serta melatih dengan manajemen usaha.

Meski demikian, katanya, masalah kemiskinan bukan di kampung itu saja. Banyak masyarakat yang berada di wilayah kantong kemiskinan. Dari data statistik, ada sebanyak 200 ribu keluarga di bawah garis kemiskinan. "Ini harus jadi perhatian serius. Apalagi, ada kasus anak gizi buruk yang akhirnya meninggal dunia.

Dalam kesempatan itu, Wahyu berjanji akan menyelesaikan pembangunan lantai dua Masjid Ansharullah melalui dana Pokok pikiran (Pokir)nya selaku Wakil Ketua DPRD Padang. Dengan begitu bisa menjadi sarana bagi anak – anak dalam belajar ilmu agama.

"Tidak ada orang yang jadi miskin jika dia rajin memberikan bantuan terhadap sesama, berbuat untuk kebaikan dan kita akan melakukan yang terbaik," ujarnya.

Wahyu berharap anak -anak di sana bisa menjadi generasi yang beriman dan bertaqwa dengan dibekali ilmu agama. "Saya minta agar diadakan anak-anak yang bisa hafiz qur'an," harapnya.

Untuk majelis taklim, Wahyu minta untuk memasukkan dulu proposalnya karena tidak boleh ada usulan yang naik di jalan sehingga harus dimasukkan dulu proposalnya. Ia juga minta warga sepakat untuk memerangi narkoba dan maksiat.

Terakhir, ia menekankan, yang paling penting dalam pembangunan adalah partisipasi masyarakat serta rasa kebersamaan. Karena itu, ia berharap silaturrahmi dapat terus berjalan.

(rki)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar