Baca Juga
BIJAKNEWS.COM -- Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) harus lebih banyak berinteraksi dengan pemerintah agar lebih baik karena juga memiliki fungsi sebagai mitra yang strategis untuk bersaing di era global.
Menurut Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, tenaga farmasi (apoteker) harus memberikan pelayanan baik secara rutin dan konfensional di apotek, puskesmas, rumah sakit, maupun pusat pelayanan kesehatan lainnya. Mereka ikut bertanggungjawab atas terciptanya derajat kesehatan yang tinggi pada mesyarakat, khususnya dalam hal pencegahan.
"Saat ini dunia telah memasuki era revolusi industri 4.0 (four point ziro), kita harus siap perubahan ini, berbagai teknologi yang menjadi tanda dimulainya revolusi industri 4.0, termasuk dunia farmasi," ujarnya pada pembukaan seminar nasional yang bertema "Pharmaceutical Update" serta Pelantikan Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Sumatera Barat 2018 - 2022 di Grand Inna Padang, Minggu, 16 Desember 2018.
Hadiri dalam kesempatan itu Direktur Pelayanan Kefarmasian Kementrian Kesehatan Indonesia, Dra. R. Dettie Yuliati, Apt, M.Si, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, dr. Hj. Merry Yuliesday, MARS dan para udangan serta peserta sebanyak 600 orang dari berbagai apoteker se Sumbar, Riau dan Jambi.
"Berbanggalah menjadi seorang apoteker, karena perannya sangatlah besar untuk kesehatan masyarakat," ujar Irwan Prayitno.
Irwan Prayitno juga menyatakan yang menjadi permasalahah saat ini adalah masih banyak puskesmas- puskesmas yang belum memiliki apoteker di pelosok- pelosok nagari. "Ini akan menjadi PR bagi kita semua yang kebanyakan hanya di kota-kota besar saja," cakapnya.
Ia berharap, IAI Sumbar dapat memfasilitasi ini dengan berkerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat untuk menugaskan apoteker di daerah pedalaman seperti Kepulauan Mentawai.
Pengurus IAI yang baru diangkat harus memberikan pengabdian yang tulus dan mau berkerjasama serta selalu menjaga silahturahmi kepada para anggotanya dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat.
Editor: Zamri Yahya, SHI
Laporan: Zardi Syahrir
Menurut Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, tenaga farmasi (apoteker) harus memberikan pelayanan baik secara rutin dan konfensional di apotek, puskesmas, rumah sakit, maupun pusat pelayanan kesehatan lainnya. Mereka ikut bertanggungjawab atas terciptanya derajat kesehatan yang tinggi pada mesyarakat, khususnya dalam hal pencegahan.
"Saat ini dunia telah memasuki era revolusi industri 4.0 (four point ziro), kita harus siap perubahan ini, berbagai teknologi yang menjadi tanda dimulainya revolusi industri 4.0, termasuk dunia farmasi," ujarnya pada pembukaan seminar nasional yang bertema "Pharmaceutical Update" serta Pelantikan Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Sumatera Barat 2018 - 2022 di Grand Inna Padang, Minggu, 16 Desember 2018.
Hadiri dalam kesempatan itu Direktur Pelayanan Kefarmasian Kementrian Kesehatan Indonesia, Dra. R. Dettie Yuliati, Apt, M.Si, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, dr. Hj. Merry Yuliesday, MARS dan para udangan serta peserta sebanyak 600 orang dari berbagai apoteker se Sumbar, Riau dan Jambi.
"Berbanggalah menjadi seorang apoteker, karena perannya sangatlah besar untuk kesehatan masyarakat," ujar Irwan Prayitno.
Irwan Prayitno juga menyatakan yang menjadi permasalahah saat ini adalah masih banyak puskesmas- puskesmas yang belum memiliki apoteker di pelosok- pelosok nagari. "Ini akan menjadi PR bagi kita semua yang kebanyakan hanya di kota-kota besar saja," cakapnya.
Ia berharap, IAI Sumbar dapat memfasilitasi ini dengan berkerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat untuk menugaskan apoteker di daerah pedalaman seperti Kepulauan Mentawai.
Pengurus IAI yang baru diangkat harus memberikan pengabdian yang tulus dan mau berkerjasama serta selalu menjaga silahturahmi kepada para anggotanya dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat.
Editor: Zamri Yahya, SHI
Laporan: Zardi Syahrir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar