Baca Juga
BIJAKNEWS.COM -- Dalam menuntaskan pembangunan jalan Trans Mentawai di Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai , dan pembangunan Teluk Tapang, di Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) telah mempersiapkan perencanaan penggunaan anggaran untuk dua proyek prioritas strategis nasional tersebut sebesar Rp1,632 triliun dari pemerintah pusat, dan akan dimaksimalkan pemanfaatannya
Dari anggaran Rp1,6 triliun tersebut,
untuk penanganan jalan Trans Mentawai sebesar Rp716 miliar. Sementara
anggaran pembangunan pelabuhan Teluk Tapang sebesar Rp816 miliar.
“Rincian perencanaan kebutuhan anggaran
itu akan kita sampaikan langsung kepada Menteri Koordinator Kemaritiman
dan Investasi RI Luhut Binsar Panjaitan yang rencananya bakal berkunjung
ke Sumbar pada 9-12 Maret ini,” sebut Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul
Abit didampingi Kepala Biro Kerjasama Rantau dan Pembangunan Setdaprov
Sumbar Luhur Budianda, Kamis (5/3/2020).
Ia menyampaikan, pada Peraturan Presiden
nomor 18 tahun 2020, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024, terdapat dua pembangunan proyek prioritas
strategis nasional di Sumbar yang masuk. Perencanaan penggunaan
anggarannya telah dipersiapkan melalui OPD terkait.
“Kita telah melaksanakan rapat
singkronisasi menindaklanjuti Perpres tersebut. Sumbar mendapatkan
bantuan dari pemerintah pusat yang anggarannya cukup besar untuk
pembangunan Trans Mentawai dan Teluk Tapang, “ terangnya.
Ia menjelaskan, untuk rencana penanganan jalan Trans Mentawai di pantai barat di Pulau Siberut sepanjang 298,81 kilometer dengan anggarannya Rp716 miliar. Itu nantinya akan diperuntukan untuk pengerjaan lima titik jalan di ruas barat dari Labuhan Bajau sampai ke Taileleu sepanjang 208,56 kilometer, dan ruas timur sebanyak empat titik dari Puro sampai ke Sirilangai sepanjang 90,25 kilometer.
Selain itu, juga akan dipersiapkan
perencanaan jalan lintas barat ke timur dari Saibi Samukop-Simatalu,
Matotonan-Sagabulek dengan panjang 62 kilometer. “Ini untuk mempendek
jarak menuju kawasan pantai barat dalam menunjang pariwasata ke lokasi
banyak wisatawan atau peselancar datang menikmati olahraga surfing di
Mentawai. Trasenya sekarang belum dibuka,” jelasnya.
Terkait Trans Mentawai, Nasrul Abit
menyampaikan sudah tidak ada kendala dalam kawasan yang menjadi rute
Trans Mentawai di kawasan pantai barat di Pulau Siberut. Pihak Dinas
Kehutanan Provinsi Sumbar telah berkoordinasi dengan BKSDA, agar jalan
yang ada tidak melintasi Taman Nasional Siberut.
Jika nantinya masih ada kendala, pada
rapat lanjutan nantinya akan dibahas supaya pekerjaan ini dapat selesai
persekmen. Sebab ada perlu diprioriskan untuk pekerjaan yang harus
dituntaskan lebih awal.
“Sekarang jalan yang ada di Mentawai
dibuka dulu, jika ada masalah pada jalan dari Barat ke Timur dalam
melewati beberapa desa nantinya, maka diupayakan cari solusi untuk
tindaklanjutnya. Perjanjian kerjasama dengan Kementerian Lingkungan
Hidup terkait izin pinjam pakai kawasan hutan juga telah ada. Diharapkan
pembangunan Trans Mentawai bisa selesai sesuai dengan perencanaan,”
ungkapnya.
Terkait pembangunan Pelabuhan Teluk
Tapang di Kabupaten Pasaman Barat, Nasrul Abit menyebutkan anggarannya
Rp816 miliar. Untuk pembangunan jalan Rp381,301 miliar pembangunan lima
jembatan Rp29,015 miliar, dan untuk infrastuktur pelabuhan Rp405,683
miliar. Untuk jalan ke pelabuhan dari total panjangnya 43,2 kilometer,
pada 2019 telah dilakukan pengaspalan 6,4 kilometer, kemudian tahun 2020
telah dua kilometer sirtu, sisanya 36,8 kilometer yang belum diaspal.
“Diharapkan pengerjaan jalan menuju
Teluk Tapang bisa tuntas di tahun 2020 sampai 2021. Kekuatan jalan harus
disesuaikan dengan kendaraan yang akan melintas dengan beban 30 ton
menuju pelabuhan. Untuk jalan dengan kemiringan (elefansi) 30 derajat
ini diserahkan ke Pemkab Pasaman Barat untuk menyelesaikannya. Begitu
juga jika ada yang melintasi lahan sawit, dan lainnya bisa juga bisa
diselesaikan. Semoga jelang tahun 2023 pelabuhan Teluk Tapang sudah bisa
dimamfaatkan,” jelasnya.
Sehubungan dengan kedatangan Menko
Kemaritiman dan Investasi ke Sumbar dalam waktu dekat, Nasrul Abit
menyebutkan, pihaknya telah mengadakan rapat singkronisasi bersama
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Pemprov Sumbar. Hal ini
dalam melakukan persiapan dan pengumpulkan bahan atau dokumen progres
dari perencanaan penggunaan anggaran dari pemerintah pusat tersebut.
Kepala Biro Kerjasama, Pembangunan dan
Rantau Setdaprov Sumbar, Luhur Budianda mengatakan, kedatangan Menko
Maritim, kemungkinan setelah sampai di BIM akan langsung menuju Rokot
Mentawai, dan melakukan peninjauan jalan Trans Mentawai dan pertemuan
dengan Pemkab Kepulauan Mentawai dan masyarakat.
Kemudian dihari berikutnya akan langsung
menuju Kabupaten Pasbar meninjau Teluk Tapang, dan pada hari ketiga ke
Padang untuk agenda pertemuan dengan Pemprov Sumbar. Hasil perencanaan
untuk pembangunan Trans Mentawai dan Teluk Tapang akan disampaikan
langsung oleh Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit nantinya,” terang Luhur
Budianda.
hms-sumbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar