Breaking

Kamis, 30 April 2020

Pemerintah Terbitkan Surat Utang Raup Rp11,38 Triliun

Baca Juga

Kementerian Keuangan menerbitkan lima seri surat utang tambahan untuk pembiayaan penanganan dampak pandemi corona. 

BIJAKNEWS.COM -- Kementerian Keuangan meraup Rp11,38 triliun dari hasil penerbitan Surat Utang Negara (SUN) tambahan atau greenshoe option sebanyak lima seri. Nilai yang dimenangkan sekitar 81,34 persen dari total penawaran yang masuk mencapai Rp13,99 triliun.

Berdasarkan keterangan resmi dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan pada Rabu (29/4), penerbitan terbagi atas seri FR0081, FR0082, FR0080, FR0083, dan FR0076.

Penerbitan SUN dilakukan melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI) dengan tanggal penerbitan 30 April 2020.

Secara rinci, seri FR0081 mendapat tawaran mencapai Rp4,87 triliun, namun nominal yang dimenangkan hanya Rp2,88 triliun. Sementara, rata-rata imbal hasil (yield) yang dimenangkan sebesar 7,56 persen dengan kupon 6,5 persen dan jatuh tempo 15 Juni 2025.

Lalu, nominal SUN seri FR0082 yang dimenangkan sekitar Rp921,8 miliar dari penawaran mencapai Rp1,55 triliun. Rata-rata yield sebesar 8,08 persen, kupon 7 persen, dan jatuh tempo 15 September 2030.

Kemudian, penawaran FR0080 mencapai Rp2,53 triliun dari total penawaran Rp2,53 triliun. Rata-rata yield sebesar 8,12 persen, kupon 7,5 persen, dan jatuh tempo 15 Juni 2035.

Selanjutnya, nominal seri FR0083 yang dimenangkan sebesar Rp2,89 triliun dari penawaran pada jumlah yang sama. Rata-rata yield 8,16 persen, kupon 7,5 persen, dan jatuh tempo 15 April 2040.

Terakhir, nominal seri FR0076 yang dimenangkan juga sama dengan penawaran yang masuk senilai Rp2,13 triliun. Rata-rata yield 8,24 persen, kupon 7,37 persen, dan jatuh tempo 15 Mei 2048.

Pemerintah tengah gencar menerbitkan surat utang untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan penanganan dampak pandemi virus corona atau covid-19 di Indonesia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan anggaran untuk penanganan pandemi corona akan mencapai Rp405,1 triliun. (*/wan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar