Breaking

Jumat, 01 Januari 2021

Mantan Anggota Bersyukur Pemerintah Larang FPI di Indonesia

Baca Juga

Mantan Anggota Bersyukur Pemerintah Larang FPI di Indonesia

BIJAKNEWS.COM -- Dua mantan anggota FPI bersyukur pemerintah RI melarang kegiatan ormas yang pernah diikuti mereka dulu. Keduanya minta mantan anggota FPI segera sadar dan kembali membela NKRI.


Keduanya adalah Muhamad Bisri Ihwan, Lc., M PD dan In'amul Muttaqin, keduanya warga Banyuwangi. Mereka bersyukur pemerintah melarang adanya ormas FPI hidup di Nusantara.


"Alhamdulillah. Ini sebagai bentuk sikap tegas pemerintah terhadap gerakan radikal dan anarkis. Semoga Indonesia lebih damai. Kami siap untuk menampung teman-teman mantan FPI kembali tidak berbuat anarkis," ujar Bisri, dilansir dari detikcom, Kamis, 31 Desember 2020.


"Semoga dengan tidak adanya FPI di Nusantara, kita kembali menjunjung tinggi Islam sebagai agama Rahmatan Lil Alamin," tambahnya.


Bisri mengaku keluar dari FPI setelah menempuh kuliah di Mesir. Di sana, dirinya bersinggungan dengan berbagai paham. Bisri mengaku menemukan pencerahan jika agama Islam tak dibenarkan untuk melakukan aksi anarkis seperti halnya yang dilakukan oleh FPI.


"Saya gabung sebelum 2009. Kemudian kuliah dua tahun di Mesir. Dari sana saya banyak paham yang beda. Kan ngumpul di Mesir. Yang saya tau ya NU yang bagus. Makanya saya keluar dari FPI," tambah pria yang mengaku satu angkatan dengan anak Habib Rizieq Sihab.


Dulu, kata Bisri, saat bergabung degan FPI, dirinya juga sering melakukan aksi demo dan sweeping.


"Sangat tidak tepat kalau sweeping. Tapi Alhamdulillah pemerintah sudah membubarkan," pungkasnya.


Hal yang sama diungkapkan oleh In'amul Muttaqin. Warga Banyuwangi alumni 212 ini mengaku sudah tidak lagi bersama dengan organisasi masyarakat yang dilarang oleh pemerintah itu.


"Kalau dulu sebelum gabung dengan pergerakan politik menurut saya (FPI) sangat bagus. Tapi ini sudah gabung dengan politik dan ditumpangi paham radikal akhirnya menyimpang," ujar In'amul.


Ditambah lagi dengan banyaknya kasus Habib Rizieq yang saat ini diproses oleh pihak kepolisian banyak memberikan kesan jelek kepada FPI. In'amul mendukung sikap pemerintah membubarkan FPI yang dinilainya sangat berbahaya.


"Saya dulu sempat mengisi di masjid FPI, khutbah Jumat. Sekarang tidak. Biasanya di sana juga berkumpul golongan HTI dan FPI setiap bulan. Dulu aksi 212 saya ikut. Demo di beberapa daerah juga," pungkas In'amul.


(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar