Breaking

Jumat, 18 Juli 2025

Tinjau Inovasi Pengolahan Kopi Kamojang, Gubernur Mahyeldi Dorong PGE Kembangkan Hal Serupa di Sumbar

Baca Juga


BIJAKNEWS.COM -- 
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah menghadiri acara Panen Bersama dan Pelepasan Ekspor Kopi Kamojang yang digelar PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) di area Geothermal Kamojang, Kabupaten Garut, Jum'at (18/7/2025).

Mahyeldi menilai kegiatan ini menjadi momentum penting  promosi pemanfaatan energi panas bumi untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya di sektor pertanian dan kopi di Indonesia.

Turut hadir dalam acara tersebut Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Direktur Utama PGE, jajaran direksi Pertamina Group, serta para petani kopi binaan dari kawasan Kamojang.

Gubernur Mahyeldi menyatakan kekagumannya atas inovasi yang dilakukan oleh PGE melalui pengolahan kopi berbasis energi terbarukan.

“Apa yang dilakukan PGE di Kamojang ini luar biasa. Pemanfaatan uap panas bumi untuk mengeringkan kopi bukan hanya efisien, tapi juga ramah lingkungan. Kami ingin belajar dari sini dan mengaplikasikannya di Sumatera Barat,” ujar Mahyeldi.

Untuk diketahui, Kopi Kamojang yang dikenal sebagai Canaya Geothermal Coffee telah berhasil menembus pasar ekspor ke Eropa dan Asia. Uniknya, kopi ini tidak diproses secara konvensional tapi menggunakan teknologi rumah pengering geothermal, memanfaatkan langsung uap panas bumi dari PLTP Kamojang milik PGE. Proses ini tidak hanya menjaga kualitas rasa kopi, tetapi juga mengurangi emisi karbon dan meningkatkan pendapatan petani.

Program ini telah membawa dampak signifikan. Menurut data dari PGE, pengeringan kopi menggunakan uap panas bumi mampu menurunkan emisi CO₂e hingga 4 ton per tahun, meningkatkan efisiensi produksi, serta menambah penghasilan petani sebesar Rp180 juta lebih setiap tahunnya.

“Saya percaya konsep seperti ini bisa menjadi contoh nasional. Kalau kita bisa menggabungkan energi bersih dengan pemberdayaan ekonomi, dampaknya akan sangat luar biasa untuk masyarakat,” imbuh Mahyeldi.

Gubernur Mahyeldi juga menegaskan bahwa Sumatera Barat memiliki potensi panas bumi yang besar, seperti di kawasan Solok Selatan, Pasaman, dan Agam. Ia berharap Kementerian ESDM bersama Pertamina dan mitra strategis dapat memperluas program seperti ini ke daerah-daerah tersebut.

Kegiatan ini sekaligus menegaskan posisi PGE sebagai pionir dalam pemanfaatan energi panas bumi bukan hanya untuk pembangkit listrik, tetapi juga untuk mendukung sektor pertanian dan UMKM berbasis keberlanjutan.

“Kopi Kamojang telah membuktikan bahwa energi terbarukan bisa menjadi bagian dari rantai ekonomi lokal yang berkelanjutan. Dan Sumbar siap menjadi bagian dari masa depan itu,” pungkas Mahyeldi.

Acara ditutup dengan seremoni panen bersama, pelepasan kontainer ekspor kopi ke Eropa dan Asia, serta kunjungan lapangan ke fasilitas rumah pengering geothermal. 

(adpsb/bud)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar