Breaking

Kamis, 19 November 2020

Perkuat Mitigasi di Sumbar, Alat Pemantau Tsunami Disebar ke Enam Kabupaten/Kota

Baca Juga


BIJAKNEWS.COM --
Dengan adanya mitigasi bencana khususnya gempa dan tsunami, maka masyarakat diharapkan tidak panik, memahami dalam mengambil langkah-langkah serta upaya penyelamatan diri, saat terjadi gempa dan tsunami.

Tidak hanya gempa hanya tsunami, bencana lainnya juga harus diwaspadai. Seperti bencana gunung api, angin puting beliung, tanah bergerak, longsor, banjir dan lainnya yang dapat merenggut nyawa. 

“Oleh karena itu masyarakat perlu diberikan pengetahuan dalam menghadapi apabila terjadi bencana,”ungkap Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno.

Saat ini, kesiapan pemerintah menghadapi bencana, sudah memasang alarm sirine alat peringatan dini early warning system (EWS) dari BMKG. Alat EWS ini tersebar di enam kabupaten dan kota yang berada di pesisir barat Sumbar. Yaitu Kota Padang, Pariaman, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Pasaman Barat. Alat peringatan dini EWS, saat ini kondisinya 90 persen cukup baik. Alat EWS ini setiap tanggal 26, jam 10 di tes aktifasi.

Seperti yang diketahui, energi megathrust di Kabupaten Kepulauan Mentawai sudah mulai terlepas, seperti yang terjadi pada tahun 2007 dengan gempa 6,4 magnitudo dan 7,7 magnitudo pada 2009 dan masih banyak lagi gempa-gempa besar lainnya yang terjadi dalam kurun waktu hingga 2020 ini.

Gempa berkekuatan 7,7 SR pada 11 tahun silam, sedikitnya menewaskan sebanyak 1.197 orang yang tersebar di tujuh kabupaten/kota Provinsi Sumbar. Korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang, dan korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah rusak sedang, dan 78.604 rumah rusak ringan. Begitu juga fasilitas umum, gedung pemerintah banyak mengalami kerusakan. Kerugian akibat gempa bumi  itu mencapai Rp4,8 triliun.

Selain megathrust Mentawai, juga ada ancaman lainnya, seperti gempa darat di sesar Sumatera yang melewati Bukittinggi, Solok dan daerah lainnya. Begitu juga dengan ancaman backthrust.  (Hms Sumbar/ags)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar