Baca Juga
![]() |
| Presiden Jokowi di Sumatera Utara. ©2017 |
MEDAN -- Pertemuan Presiden Jokowi dengan petani
di Serdang Bedagai kerap dihiasi canda tawa. Salah satunya saat seorang
peserta wanita di acara 'Program Peremajaan Sawit Rakyat' di Serdang
Bedagai, Sumatra Utara ditunjuk maju ke panggung.
Presiden pun nampak terkejut usai mendengar penuturan wanita tersebut yang bernama Nurdimin Lubis.
Ibu Nurdimin: "Nurdimin Lubis. Marga saya Siregar loh pak. Sama seperti besan bapak."
Sontak peserta acara tertawa terbahak-bahak dengan penuturan Presiden Jokowi.
Ibu Nurdimin: "Ada keluarga saya pak."
Presiden Jokowi: "Iyaaaa, percaya-percaya."
Kemudian diikuti tawa yang lebih keras dari penonton.
Presiden Jokowi: "Mau dipakai untuk apa bu?"
Presiden Jokowi: "Bagus disimpan. Jangan lupa kalau menyimpan di foto
kopi. Jadi kalau hilang, foto kopinya masih jadi ngurus ke BPN mudah.
Senang tidak dapet sertifikat?"
Suasana menjadi meriah karena wanita tersebut mengaku bermarga Siregar.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi baru saja melangsungkan pernikahan
putrinya Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution. Berdasarkan adat
Mandailing, Kahiyang berhak mendapat marga yang pada akhirnya terpilih
yakni Siregar. Siregar adalah marga dari ibu Bobby.
Presiden Jokowi: "Namanya siapa bu?"
Presiden Jokowi: "Ini sekarang kok banyak sekali yang mengaku marga Siregar ya."
Pada acara ini, Presiden Jokowi memang meminta peserta yang telah
mendapatkan sertifikat tanah untuk maju ke panggung. Tujuannya untuk
menceritakan kesan-kesannya kepada peserta acara.
Presiden Jokowi: "Luas tanah yang dimiliki berapa bu? Kalau punya
sertifikat harus tahu luas yang dimiliki. Nah ini, 1.009 meter persegi."
Ibu Nurdimin: "Disimpan."
Ibu Nurdimin: "Senang."
Presiden Jokowi: "Karena ibu menyampaikan juga siregar jadi saya beri sepeda," yang kembali diikuti tawa peserta acara.
Ibu Nurdimin: "Makasih ya pak."
Presiden Jokowi: "Iya sama-sama bu. Salam buat boru Siregar."
Cerita Presiden Jokowi disemprot petani gara-gara jagung
Presiden Joko Widodo
bercerita pengalaman lucunya saat kena semprot petani Dompu, Nusa
Tenggara Barat. Permasalahannya ialah para petani kesal karena harga
jagung saat itu sangat rendah hingga buat rugi.
"Saya diajak panen jagung sama mentan. Saat saya kumpulkan petani
seperti ini, marah-marah sama saya. Loh? Dulu saya tak nyuruh nanam
jagung, kok saya dimarahi?" ujarnya sembari diiringi tawa para peserta
acara 'Program Peremajaan Sawit Rakyat' di Serdang Bedagai, Sumatra
Utara, Senin (27/11/2017).
Presiden mengungkapkan penyebab petani naik pitam ialah masalah harga
yang saat itu di 2014 sebesar Rp 1.500 per kilogram (Kg). Maka dari
itu, dirinya langsung membuat peraturan bahwa harga jagung dipatok Rp
2.700 per Kg.
"Setelah itu impor juga diputus. Sekarang semua petani nanam jagung karena harga sekarang Rp 3.150-Rp 3.400," tuturnya.
Presiden Jokowi mengungkapkan, saat masih impor, sebesar 3,6 juta ton
jagung asing menyerbu Indonesia tiap tahunnya. "Berapa ribu kapal itu
coba? Sekarang kita setop."
[mdk/idr/rki]





















































Tidak ada komentar:
Posting Komentar