Breaking

Senin, 27 November 2017

Kesaksian Khatib Salat Jumat Atas Ledakan & Penembakan di Masjid Mesir

Baca Juga

Teror bom di Masjid di Mesir @2017
KAIRO -- Seorang imam Mesir yang selamat dari pengeboman sebuah masjid di Provinsi Sinai Utara, Jumat lalu, akan kembali dan melanjutkan khotbah yang belum dia selesaikan. Ledakan di masjid tersebut menewaskan hingga 305 orang jemaah saat Salat Jumat berlangsung.

Saat kejadian Mohammed Abdel Fattah (26), tengah menjadi khatib di masjid tersebut. Dia menyampaikan khotbah Jumat di masjid Rawda Sinai Utara, Mesir saat ledakan terjadi.

"Saya baru dua menit memasuki khotbah saya saat mendengar dua ledakan di luar masjid, dan kemudian saya melihat jemaah berjalan dalam ketakutan," kata Abdel, seperti dilansir dari Times of Israel, Senin (27/11/2017).

"Kemudian orang-orang (pelaku) memasuki masjid dan mulai menembaki semua orang yang masih berdiri," kata pengkhotbah tersebut dari ranjang rumah sakitnya di kota Al-Husayniya, kota pelabuhan Nil.

Abdel Fattah menjadi imam selama dua tahun di masjid Rawda yang sering dikunjungi oleh Sufi. Dia mengatakan khotbahnya pada hari tragis itu adalah tentang "Muhammad, nabi umat manusia".

Imam tersebut jatuh di dekat mimbar, saat serangan tersebut terjadi, lalu diinjak-injak oleh para jemaah yang mencoba melarikan diri dari pembantaian tersebut.

Ketika dia jatuh ke tanah, orang-orang mengevakuasinya, di depan mayat orang-orang yang ditembak oleh teroris yang menumpuk di atasnya, menjepitnya dan menyulitkan mengangkat kepalanya untuk melihat apa yang sedang terjadi.

"Begitu penembakan dimulai, saya jatuh. Saya tidak melihat atau merasakan apapun kecuali dua atau tiga tubuh berdarah yang jatuh di atas saya," katanya.

Di antara korban pertama adalah Fathy Ismail yang berusia 62 tahun, maudzzin masjid yang memanggil umat beriman untuk salat.

Pihak berwenang mengatakan sampai 30 teroris mengenakan pakaian penyamaran dan mengeluarkan spanduk hitam kelompok Islam (ISIS), lalu mengelilingi masjid dan melepaskan tembakan ke arah jemaah selama salat Jumat.

Abdel Fattah menderita luka memar, tapi kesehatannya semakin membaik dan dia berharap bisa kembali berdiri untuk melanjutkan khotbah yang terganggu saat itu.

"Jika kesehatan saya mengizinkannya, saya akan kembali minggu depan ke masjid Rawda] dan menyelesaikan khotbah saya," katanya.  

[mdk/dan/rki]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar