Baca Juga
 |
Gubernur Irwan tinjau pelaksanaan UNBK di beberapa SMK di Padang, Senin (2/4).
|
"Pelaksanaan ujian yang telah terprogram sesuai acuan pemerintah apabila telaksana baik, akan membantu peserta didik dalam mencapai hasil yang maksimal," ujarnya.
Peninjauan dilakukan di SMK 3 Padang, SMK 6 Padang, dan SMK 9 Padang. Gubernur Irwan mengatakan, sistem UNBK sangat efesien dan efektif daripada UN yang berbasis tertulis.
“UNBK ini sangat terasa sekali banyak manfaat, dari segi biaya, dan segi keamanan. Dulu ketika UN masih berbasis tertulis dan diamankan oleh pihak kepolisian membuat para peserta UN saat itu merasa kurang nyaman," jelasnya.
Ia mengatakan, dengan
sistem UNBK ini, terasa sangat aman, kunci jawaban tidak akan mungkin
beredar karena soal untuk setiap siswa berbeda.
Saat ini, katanya, SMK yang sudah menggunakan sistem UNBK sudah diangka 99,6 persen dari semua SMK yang ada di Sumbar. Yang belum menggunakan Sistem UNBK ini adalah SMK yang berada di daerah pelosok.
“Daerah yang belum menggunakan sistem UNBK ini dikarenakan masalah signal, seperti Kabupaten Kepulauan Mentawai dan daerah pelosok lainnya,” ungkapnya.
Sedangkan dari semua SMA yang ada di Sumbar, baru sebanyak 87 persen yang bisa menggunakan sistem UNBK. 13 persen lainnya belum bisa karena masalah yang sama, yaitu masalah signal yang tidak mendukung di daerah tersebut.
"Untuk masalah signal tersebut, kita harus bekerja sama dengan pihak Telkom agar tahun depan semua SMK sudah bisa melaksanakan ujian dengan sistem UNBK," tukuknya.
Dikatakannya, kalau masalah ketersedian komputer, bisa atasi dengan melakukan pengadaan komputer. Tetapi kalau masalah jaringan ini, pihaknya tidak bisa mengatasinya sendiri, untuk itu pihaknya harus melakukan kerjasama dengan pihak Telkom.
Saat ini, katanya, SMK yang sudah menggunakan sistem UNBK sudah diangka 99,6 persen dari semua SMK yang ada di Sumbar. Yang belum menggunakan Sistem UNBK ini adalah SMK yang berada di daerah pelosok.
“Daerah yang belum menggunakan sistem UNBK ini dikarenakan masalah signal, seperti Kabupaten Kepulauan Mentawai dan daerah pelosok lainnya,” ungkapnya.
Sedangkan dari semua SMA yang ada di Sumbar, baru sebanyak 87 persen yang bisa menggunakan sistem UNBK. 13 persen lainnya belum bisa karena masalah yang sama, yaitu masalah signal yang tidak mendukung di daerah tersebut.
"Untuk masalah signal tersebut, kita harus bekerja sama dengan pihak Telkom agar tahun depan semua SMK sudah bisa melaksanakan ujian dengan sistem UNBK," tukuknya.
Dikatakannya, kalau masalah ketersedian komputer, bisa atasi dengan melakukan pengadaan komputer. Tetapi kalau masalah jaringan ini, pihaknya tidak bisa mengatasinya sendiri, untuk itu pihaknya harus melakukan kerjasama dengan pihak Telkom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar