
BIJAKNEWS.COM -- Pasca kasus sate daging babi di kawasan Tugu Padang Area Simpang Haru, Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang, Maidestal Hari Mahesa gagas Festival Sate Halal.
Dikatakan Esa, demikian sapaan akrab Maidestal Hari Mahesa, pihaknya dari Komisi IV DPRD Kota Padang bersama Himpunan Pengusaha Muda dan beberapa pedagang sate akan membangkitkan kembali kuliner sate Padang yang terkenal nikmat tersebut.
Baca Juga
- Konsultasi DPRD Sumbar ke KI Pusat, Syawaludin: Pilih Komposisi Seharmonis KI Sumbar 2023-2026
- Ketua DPRD Supardi Ajak Muhammadiyah Sumbar Ikut Andil Memberantas LGBT dan Peredaran Narkoba di Tengah Masyarakat
- Rapat Paripurna DPRD Sumbar Tetapkan Usul Prakarsa Ranperda Pokok-pokok Kebudayaan Sumatera Barat
- Ketua DPRD Supardi Sayangkan Sektor Pertanian Tak Mampu Angkat Pertumbuhan Ekonomi Sumbar
"Kita akan
berusaha mendorong ke arah itu. Kita harus hilangkan trauma masyarakat
gara-gara kasus sate berbahan daging babi ini. Karena sate ini juga
makanan khas Kota Padang. Kita sudah rencanakan dan konsepnya bersama
teman-teman akan pamerkan dan makan sate gratis," tukuk Esa, Jumat, 1 Februari 2019 siang.
"Insya Allah dalam waktu dekat kita deklarasikan "Sate Padang Sate Halal". Selain itu juga deklarasi Pedagang Sate Padang yang isinya akan mendorong dan menuntut pelaku bersama gerombolannya ini dituntut dengan hukuman maksimal," cakapnya.
Kelakuan pedagang sate KMS yang menjual tusuk sate yang diduga berbahan daging babi tersebut, jelas Esa sangat merugikan wisata kuliner dan perekonomian warga Kota Padang yang hidup dari berdagang sate. Apatah lagi, usaha dagang sate ini menyerap ribuan tenaga kerja.
"Insya Allah, kita bangkitkan lagi dengan menggelar "Festival Sate Halal" dalam waktu dekat yang akan diikuti oleh ratusan gerobak sate," ungkapnya.
(mrm)
"Insya Allah dalam waktu dekat kita deklarasikan "Sate Padang Sate Halal". Selain itu juga deklarasi Pedagang Sate Padang yang isinya akan mendorong dan menuntut pelaku bersama gerombolannya ini dituntut dengan hukuman maksimal," cakapnya.
Kelakuan pedagang sate KMS yang menjual tusuk sate yang diduga berbahan daging babi tersebut, jelas Esa sangat merugikan wisata kuliner dan perekonomian warga Kota Padang yang hidup dari berdagang sate. Apatah lagi, usaha dagang sate ini menyerap ribuan tenaga kerja.
"Insya Allah, kita bangkitkan lagi dengan menggelar "Festival Sate Halal" dalam waktu dekat yang akan diikuti oleh ratusan gerobak sate," ungkapnya.
(mrm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar